11

812 56 7
                                    

🎶"But strawberries and cigarettes always taste like you"

Kecepatan 60 km/jam, asap nikotin menyiratkan kepuasan yang dalam. Serta radio mobil akan terus terputar, menghempaskan kepenatan mengiringi angin di sepanjang jalan. Bukankah itu adalam impian yang menyenangkan, yang patut direncanakan?

Dunk tertawa kecil, menjentikkan korek gas menyalakan batang nikotin yang terhimpit di kedua jarinya. Biarlah disini saja dulu menyaksikan Suasana ramai yang tak pudar, selalu jadi tempat yang di kunjunginya setelah lelah seharian penuh.

persimpangan jalan utama di Manhattan, Persimpangan yang menjadi tempat bertemunya jalan Broadway dan Seventh Avenue. Times Square, New York City.

Ada musik live kecil di bawah tangga berjarak panjang, seruling dan biola kemudian beberapa drum nampak sederhana mampu menghiburnya. Anak-anak menari liar dan berlarian heboh di sekitaran, Dunk hanya bisa diam menyimak para keluarga mengawasi anak-anak mereka.

Lelaki manis mengambil posisi duduk, menghembuskan asap dari mulutnya. Ketenangan di tempat ramai, bukankah itu sangat menyenangkan?

"Aku tak pernah yakin, tapi aku merasakan kehampaan yang hingga saat ini tak dapat kututupi..." Dunk tersenyum miris, matanya redup seperti gang tempatnya berjalan pulang dimalam hari.

Sial, ingatan yang buruk.

"Ckk...." Dunk menghela nafas, melemparkan batang nikotin di lantai beton dan menginjaknya. Dia menatap gadis kecil yang berbinar, menyentuh pundak itu dengan ujung jari-jarinya.

"Maaf paman, apa aku boleh mengambil anak ayam ku."

Dunk melirik ke bawah, benda mungil mengetuk-ngetuk kakinya. Warna kuning cerah, sangat menggemaskan membuatnya tertawa pelan. Dia mengambil milik gadis kecil itu, sedikit membersihkan kemudian menyerahnya pada sang pemilik

"Mainanmu sangat bagus..."

"Humm, ayahku suka anak ayam"

"Jika ayahmu yang suka, kenapa kau yang memilikinya?"

"Karena orang dewasa tak memainkan hal seperti ini lagi"

Sesaat dia melihat wajah cantik itu kembali gembira, senyuman tulus yang bahkan tak asing untuknya. "Siapa namamu?"

"Jane..."

"Aahh... Salam kenal Jane..."

Gadis itu mengangguk singkat, membalikkan badan kemudian melambai pada Dunk. Hingga saat sosok mungil itu pergi, dia kembali diam sendirian. Merogoh sakunya bermaksud mengeluarkan satu batang nikotin lagi, namun pergerakannya terhenti saat ponsel di sakunya berdering.

.
.

"Ya ampun Jane, kau darimana saja?"

"Luky tersesat..."

View menunduk, memeluk putrinya sayang. "Jangan main terlalu jauh, disini sangat ramai"

"Maaf ibu, Jane akan berhati-hati"

"Baiklah, ayo kemari"

Wanita itu merengkuh tangan buah hatinya, di tengah keramaian pengunjung mengisi salah satu kursi panjang di sekitaran tempat itu. Jane menengok kanan-kiri, nampak gadis kecil itu menikmati waktunya di sana. Sangat jarang ayahnya memiliki waktu luang di hari-hari biasa, namun hari ini sangat beruntung karena sang ayah berjanji akan menemuinya di Time square.

"tuan putri..."

Jane memekik, membuka lebar rentangan tangannya. "Ayah...."

"Humm, anak gadis ayah yang cantik..." Joong memeluk anaknya, sangat erat.

"Kenapa ayah memanggil Jane tuan putri? Bukankah tuan putri adalah ibu?"

View yang berada disana tersenyum sumringah mendengar penuturan anaknya, bahkan Joong ikut gemas mencubiti pipi gembil itu.

"Baiklah, ibumu bukan tuan putri lagi. Karena dia sudah besar, dia tak bisa jadi tuan putri"

"Berarti aku mengalahkan ibu?"

"Dia bukan tuan putri, dialah ratunya..."

Jane menekuk wajah, lagi-lagi mengundang tawa bahagia. "Tuan putri jangan marah, ayo pergi membeli ice cream strawberry untukmu"

Tempat ini selalu ramai, New York bagai kota yang tak pernah tertidur. Dua arah berlawanan, di sebelah barat. Seorang lelaki manis membenarkan posisi tasnya nampak mencondongkan kepala di kerumunan, berusaha cepat keluar dari tempat ini.

Tepat di seberang garis lalu-lalang, lelaki lain mendekap putrinya menghindar agar tak terhimpit bersama sosok wanita dewasa lain yang di jaganya.

"View, hati-hati sayang..."

"Aku baik-baik saja..."

.

"Aku segera sampai, sebentar lagi..."

.
.
.
.
.
.
.

To be continued

Jngan lupa follow + tinggalin jejak yah💛

Aisle Of Pain [Joongdunk]18+[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang