Malam tepat dimana keluarga itu berkumpul, Rachel terus-menerus menunduk ke bawah, mengetikkan kata di atas layar ponsel dengan buru-buru. Sejak tadi dirinya kalut, pasalnya semua orang sudah berkumpul di meja makan namun kekasihnya tak kunjung datang.
Presdir Hendry belum juga memulai acara makan malam, meski beberapa kali Rachel meminta untuk tak menunggu kehadiran kekasihnya mereka masih enggan untuk memulai.
Selang beberapa menit, orang yang sejak tadi ditunggu akhirnya muncul di pintu masuk ruang makan ditemani oleh seorang ajudan. Bayangkan saja sepanjang satu setengah hari sejak kemarin mension Presdir Hendry sudah sibuk menyiapkan kedatangan sosok lelaki yang kini melempar senyum menawan sembari berjalan menduduki kursi.
Presdir Hendry menampakkan wajah tegas, seolah-olah dia tak peduli. Pendatang baru itu tentu saja menjadi santapan empuk para anggota keluarga dekat, saudari-saudari Rachel terkesan begitu kagum padanya.
Joong menyesap kopi pahit diatas meja, dia menyeringai. Sekali lagi dia dikejutkan dengan wajah tampan yang benar-benar berbeda, seseorang yang sama sekali belum menemukan apa yang ditawarkan oleh kehidupan.
"Ehem..." Presdir Hendry lekas memberi perintah pada para pelayan untuk mengatur posisi menu-menu "aku sudah mendengar banyak tentangmu dari Rachel tapi lebih baik lagi jika kau mengenalkan diri secara resmi"
Dunk melemparkan pandangan puas "itu benar" di berdiri "perkenalkan, aku adalah kekasih Rachel, namaku Dunk Natachai"
Senyuman tak terelakkan, semua anggota keluarga nampak senang. Tapi wajah View tidak, ketakutan yang sejak dulu terkubur dalam mulai menguar. Dia membalikkan wajah menatap sang suami yang masih menyesap kopi, bibir View bergetar tak sanggup mengutarakan kata.
Joong menyembunyikan sesuatu darinya? Atau memang Joong tak tau bahwa kekasih putri Presdir adalah Dunk? Lelaki yang sejak awal pertemuannya dengan sang suami selalu menjadi batu sandungan dalam hubungan mereka. Situasi penuh kebingungan baginya, seolah tak mendengar suara obrolan yang jelas memenuhi topik tentang pria itu.
Sekarang haruskah dia mengerti? Bahwa alasan suaminya menolak datang ke acara ini? Karena Dunk? Ini pertama kalinya. Siapa sangka bahwa lelaki yang selalu dia cemburui benar-benar sosok yang menakjubkan?
"Jika kau merintis usaha dari awal, rasanya akan menakjubkan jika kau sampai dipuncak"
Seruan Presdir Hendry mendapat reaksi antusias dari anggota keluarga, tawa melontar begitu saja. Dan Joong masih terus menemukan cara menetralkan suasana, dia ikut hanyut dalam obrolan mendalami luka.
Berekspresi riang, dengan tawa yang menyembunyikan penderitaan. Kisah ini setengah terlupakan, kemudian kembali membawa orang lain dalam lembaran baru. Wajahnya bersembunyi dari ketakutan, tidak sedikitpun mengelak dengan keras menantang perasaan. Tidak sedikitpun membiarkan hasrat bodoh beterbangan dengan gila-gilaan, yang ada hanyalah ketentraman. Meski dibuat-buat.
Saat acara makan malam hampir selesai, Jean dan anak anak lain bersenandung dengan suara kecil nan lembut. Dunk tak bisa menahan senyuman, seolah-olah dia dapat mengibarkan bendera kemenangan. Respon Presdir Hendry akan kehadirannya begitu menjanjikan, mata Dunk mencoba melirik Joong di seberang meja.
Apa dia baru saja melarikan diri dari takdir? Bukan hanya takdirnya, tapi ribuan persimpangan kecil dari hidupnya yang direnggut oleh orang lain. Hubungan terputus, tanpa tanggung jawab? Dunk tersenyum kecil.
Dia kembali menyaksikan Jean, melantun riang mengitari meja makan bersama anak kecil lain. Pipi gembil bersemu merah, dan bibir merah muda bersinar di bawah lampu. Dia menatap Joong dan View bergantian, wanita disana nampak menatapnya dengan tajam. Dunk menyunggingkan senyum terjahatnya, matanya berapi-api penuh tawa.
.
.
.
.
.
.
.To be continued
Jangan lupa tinggalin jejak 💛💛💛
![](https://img.wattpad.com/cover/347244147-288-k539686.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisle Of Pain [Joongdunk]18+[END]
Misterio / Suspenso"Kita belum cukup seharian bersama, tapi kau tau apa yang ajaib?" Dunk mengerjap, merasakan nafas lelaki tampan itu menerpa wajahnya. "Dari ribuan malam gelap dengan hujan deras di kota, ini adalah malam pertama semuanya menjadi hangat meski hujan...