Suara lonceng membangunkan Dunk yang masih nyaman bergelung di atas ranjang, hampir tak sadar seberapa dekat rumah mereka dari kuil. Satu gema pelan yang berulang-ulang-dommm-dommm, dengan nuansa irama yang berat.
Dunk menatap jam dinding, pukul enam pagi. Sinar abu-abu keemasan menembus melalui daun jendela yang langsung ke tempat tidur. Si manis mulai berdiri membuka kaca jendela, membiarkan udara menyeruak masuk dalam ruangan indah itu.
Hujan berhenti turun pada bulan mei, langit begitu cerah sekarang. Terlihat lelaki tampan memasuki kamar dengan apron coklat melempar senyum bahagia padanya, setiap waktu, hari, setiap jam dan menit. Semuanya menjadi begitu indah dan berarti.
"Apa aku sudah wangi?" Tanya Joong mengecup puncak kepala si manis
"Bau Coklat nya kentara sekali"
"Itu yang ku inginkan"
Aroma krim dari coklat membuat Dunk menggila, untuk sesaat indranya secara alami semakin tajam.
Suaminya akan menghabiskan sebagian besar waktu pagi untuk mencairkan setumpuk lapisan coklat baru di kedai mereka, Dunk turut membantu bahkan saat dia bangun kesiangan. Kaleng berwarna perak berisi bubuk Cocoa di tumpuk berhadapan dalam lemari kayu, keduanya mulai sibuk melayani para pelanggan yang kebanyakan dari kalangan muda-mudi.
Kertas kaca berkerut kerut membungkus lapisan coklat seperti selimut es, mereka membuat berbagai varian coklat yang telah tertera di menu.
Beberapa coklat bercampur kismis, bunga gula, dan tikus rekayasa yang mereka hiasi topi merah. "Menggemaskan" takjub Dunk, menyusun makanan manis mungil itu dalam plastik dengan rapi. "Selamat menikmati, selamat datang kembali"
"Terima kasih..."
"Selamat pagi..." Danil muncul tiba-tiba dari pintu kedai, memamerkan gigi rapinya "Hia cantik sekali hari ini..."
Dunk mengamati sambil tertawa keras "sudah lama tidak ada yang bilang ini padaku" lirikannya beralih pada sang suami yang mengendus
"Sayangku, bahkan jika aku tidak mengatakannya. kau harus tau, hanya kau yang paling cantik di dunia ini"
"Omong kosong" Dunk duduk di kursi kedai, menyusul Danil yang masih riang "jadi, kenapa kau kesini? Apa tak sekolah?"
"Sedang pergantian semester"
"Nil... Saat pergantian semester seperti ini, enak sekali pergi liburan dan menghabiskan malam bersama para gadis di penginapan" Joong menambahkan dengan seringai nakal, mengintip di balik kaca.
"Ckk, jangan berharap Danil melakukan hal kotor seperti itu" kata Dunk singkat "lagipula, banyak hal menyenangkan yang bisa kau lakukan"
"Humm... Hal menyenangkan seperti apa?"
Joong ikut duduk di kursi, terlihat puas dengan wajah bimbang Danil. "Atau kau berniat pergi ke karnaval akhir pekan nanti?"
"Dimana?"
"Di depan sana, dekat persimpangan menuju Vihara"
Danil menjatuhkan kepala di meja kedai, wajahnya muram "sebenarnya aku ingin mengajak Phi Add.."
"Hah? Dia siapa?"
"Hanya teman, tapi Danil suka padanya" pemuda itu menghela nafas menunjuk wajah Joong dengan lemas "dia sama tampannya dengan paman Joong, hanya saja Phi Add mau denganku atau tidak? Aku tak tau"
"Coba saja dulu" usul Joong tanpa beban "dulu, Dunk juga yang duluan mendatangi ku"
"Hah? Mana bisa begitu, dulu itu aku Bingung akan lari kemana untuk bersembunyi. Dan kebetulan aku hanya menemukan rumahmu, pede sekali..."
"Mengaku saja, karena kau sering melihat ku di wilayah sini kan. Jadi Dunk sudah tau akan melarikan diri ke rumah lelaki tampan, iya kan?"
Dunk berdiri dari posisinya, menggeram kesal tak lupa cebikan tak manusiawi nya "ihh... Joong kira di sini tak banyak lelaki tampan, hah? Kenapa aku harus repot-repot ke rumah Joong?"
"Karena dari semuanya, cuma aku yang paling tampan-
-sial, apa Joong tau lelaki tampan yang ada di depan Vihara itu, dia menyukai ku"
"Ohhh, jadi kenapa kau tak mau bersamanya? Karena ternyata aku jauh... Jauh... lebih tampan darinya, kan?-
-STOP..." suara Danil nyaring dan meninggi "Paman dan Hia, aku hanya datang untuk mengatakan kegundahan hatiku. Bukan membuat kalian bertengkar"
.
.
.
.
.
.
.THE END
Jangan lupa follow dan ninggalin jejak 💛💛💛💛💛
Makasih banyak buat semua support dan saran dari pembaca, kalian bisa bnget follow akun ini buat yang mau bergabung terus bacain cerita-cerita terbaik dari Joongdunk yang lain.
⚠️Sekedar catatan, kalau kalian bisa bnget kirimin cerita kalian, saran alur, atau moment kalian yg ga terlupakan dan bakal kami usahain buat dikemas jadi bagian dari cerita kapal kita. See you di cerita joongdunk selanjutnya💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisle Of Pain [Joongdunk]18+[END]
Mystery / Thriller"Kita belum cukup seharian bersama, tapi kau tau apa yang ajaib?" Dunk mengerjap, merasakan nafas lelaki tampan itu menerpa wajahnya. "Dari ribuan malam gelap dengan hujan deras di kota, ini adalah malam pertama semuanya menjadi hangat meski hujan...