2-3. Step Brother (M)

4.2K 81 0
                                    

Dulu, saat SMA, Ares dan Hara dijuluki sebagai couple goals

Keduanya sama-sama populer.

Selain memiliki rupa yang sama-sama rupawan, keduanya sama-sama aktif dengan kegiatan di sekolah. Ares sendiri saat itu pernah menjabat sebagai ketua osis sekaligus anggota band sekolah yang selalu manggung setiap ada acara. 

Di sisi lain, Hara juga aktif berorganisasi. Ditambah sikapnya yang supel alis mudah bergaul dan pembawannya yang asyik membuat dia banyak dikenal oleh adik kelas hingga kakak kelas. 

Hara juga memiliki banyak teman lawan jenis dan itu lah yang menjadi masalah terbesar dalam hubungan mereka. 

Ares pencemburu. Sangat. Dia cemburu pada setiap manusia yang bersinggungan dengan Hara. Apalagi kepada laki-laki, Ares bahkan bisa cemburu kepada perempuan yang lebih sering menghabiskan waktunya dengan Hara dibanding dengan dia. Kepada anak kecil yang berinteraksi manis atau sekedar menyentuh tangan Hara pun, Ares bisa cemburu.

Membuat Hara kelelahan dengan cemburu Ares yang luar biasa itu.

Jika ada kata yang lebih tinggi dari cemburu mungkin kata itu cocok untuk menggambarkan betapa Ares selalu mencemburui setiap mahluk hidup yang bisa mencuri fokus Hara darinya. 

Membayangkan akan hidup selamanya dengan laki-laki pencemburu seperti Ares itu pasti akan sangat menyiksa. Hara memutuskan Ares tepat saat laki-laki itu lulus dari SMA. Sementara dia saat itu baru menginjak kelas 12.

Ares awalnya tidak terima diputuskan begitu saja. Karena dia berpikir tidak ada masalah besar yang membuat mereka harus berpisah. Ares tidak sadar diri bahwa sifat cemburuannya lah yang menjadi masalah terbesar. 

Ares justru berpikir alasan Hara memutuskannya karena Hara mempunyai laki-laki lain. Mengingat Ares adalah laki-laki dengan harga diri tinggi, dia menerima ajakan putus Hara dan enggan mengemis-ngemis meskipun sadar betapa dia sangat mencintai Hara. 

Tersiksa. Itu lah yang Ares rasakan saat itu. Sampai akhirnya dia memutuskan melanjutkan study-nya keluar negeri demi melupakan Hara. Nyatanya tidak berhasil. Hara masih lekat di ingatan. Semua waktu yang telah mereka habiskan bersama, segala momennya tercetak jelas setiap Ares akan tidur atau saat dia berada di bawah pengaruh alkohol yang diingatnya justru kenangannya bersama Hara.

Menyebalkan. Menyiksa. Melelahkan. 

Tidak peduli berapa wanita yang telah menghabiskan malam-malam panas dengannya, yang dia bayangkan justru Hara.

Membayangkan Hara tumbuh menjadi perempuan yang cantik dan dewasa dengan lekuk tubuh yang sudah terbentuk sempurna, itu sangat menyiksa Ares. 

Ares bahkan sengaja membuat akun instagram hanya untuk stalking Hara tapi tidak membuahkan hasil apa pun karena instagram Hara di privat dan sampai sekarang gadis itu bahkan belum mengonfirmasi permintaan mengikuti dari akun instagram fake miliknya.

Kalau dulu saat masih pacaran Ares senang Hara anaknya se-privat itu dan tidak sembarangan mengonfirmasi permintaan mengikuti dari akun tak dikenal atau dari akun dikenal sekalipun, tapi saat itu berbalik kepadanya, Ares frustrasi juga.

Ujung-ujungnya hampir selama lima tahun ini Ares sulit melihat perkembangan Hara karena akun instagram aslinya diblokir gadis itu.

Memang menyebalkan. Membuat Ares tambah membencinya, tapi sialnya semakin membuat Ares menginginkannya.

Lalu, sekarang mereka kembali disatukan sebagai saudara tiri. Sungguh mengesankan. 

Dari dulu setiap Hara mengoceh atau sudah mengeluarkan kalimat-kalimat pedas dan sinis Ares selalu tidak tahan untuk membungkam dengan bibirnya. Kebiasaan itu ternyata tidak hilang. Sekarang ciuman saja justru tidak cukup. Dia menginginkan lebih.

Saat Hara menatap matanya dan mengatakan kalimat yang Ares benci, "gue benci sama lo," Ares sudah tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

***

Hara harus keluar dari kamar. Dia ada kelas pagi hari ini. Tapi dia takut berpas-pasan dengan Ares saat turun ke lantai bawah.

Seandainya ada tangga di balkon kamarnya yang langsung menuju ke halaman, Hara tidak akan berpikir panjang lagi untuk memilih jalan itu. Di saat-saat begini Hara semakin berharap mempunyai pintu kemana saja milik Doraemon atau jubah tembus pandangnya Harry Potter.

Hara berjalan keluar kamar dengan langkah yang dibuat sepelan mungkin sampai tidak meninggalkan suara. Sedikit melongok ke bawah saat mencapai tangga, memastikan sosok yang tidak ingin dilihatnya tidak ada.

Ares pasti masih tidur. Hara yakin itu. 

Hara menarik napas lega ketika hampir mencapai pintu keluar tidak menemukan tanda-tanda kehadiran Ares. Namun barangkali Hara terlalu cepat lega karena begitu dia akan membuka pintu, pintu itu sudah lebih dulu terbuka membuatnya mundur secara spontan. Kaget.

Ares muncul di sana. Mengenakan setelan olahraga. Wajahnya tampak kelelahan tapi segar di saat yang bersamaan. 

Hara mengerjap. Padahal dia sengaja berangkat sepagi mungkin untuk menghindari Ares. Nyatanya laki-laki di hadapannya ini sudah bangun lebih dulu dan baru saja selesai jogging.

Tapi kenapa bisa berpas-pasan di pintu masuk? Kenapa pulangnya tidak saat dia sudah berangkat saja? Hara merutuk dalam hati. Entah siapa juga yang dia salahkan.

"Lo mau kuliah?" tanya Ares dingin sekali. Melihat penampilan Hara yang sudah siap dengan celana berbahan longgar berwarna mocca dipadukan dengan kemeja salur-salur berwarna dasar ivory. Ada tote bag yang tersampir di sebelah bahunya dan beberapa buku yang didekap di depan dada.

 Ada tote bag yang tersampir di sebelah bahunya dan beberapa buku yang didekap di depan dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ares tidak membutuhkan jawaban. Dia langsung menyambung, "apa nggak kurang kepagian?" sarkasnya, menyeringai mengejek.

Hara mendengus kecil.

Berjalan melewati Ares tanpa sepatah kata pun. 

Tapi Ares tidak membiarkannya lewat begitu saja. Dia tarik lengan Hara kencang, mendesaknya ke dinding. Menunduk, menanamkan ciuman dalam di leher Hara sampai meninggalkan bekas kemerahan.

Ares menyeringai bangga melihat hasilnya tercetak jelas di leher Hara. Terpampang.

"Selamat belajar, sister. Jangan lupa buat pamerin cupang buatan gue."

***                                            

(mohon maaf part ini selengkapnya hanya bisa dibaca di karyakarsa. bermuatan konten dewasa dan ada sedikit dirty talk juga sooo be wise. link ada di bio yaa)

Lust of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang