Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bagaimana semuanya bermula?
Kenapa seorang gadis SMA bisa terjebak dengan pria dewasa yang lebih cocok menjadi ayahnya dibanding kekasihnya.
Jika ditarik sangat jauh, semuanya bermula saat Violet bertanya-tanya kenapa dia tidak memiliki ayah sama seperti anak lainnya?
Suatu kali dia pernah mengajukan pertanyaan itu kepada ibunya hanya untuk mendapati tanggapan ibunya yang begitu defensif. Ibu marah-marah kenapa dia harus bertanya di mana ayahnya. Padahal kan dia hanya bertanya, kenapa ibu harus semarah itu?
Ibu kemudian memperingatkan untuk tidak menyinggung hal itu lagi. Sampai Violet tumbuh sebagai remaja yang tidak mengenal ayahnya sama sekali.
Tapi, rasa penasaran itu sepenuhnya belum hilang. Selain ingin tahu siapa ayahnya, dia juga ingin tahu rasanya disayang oleh sosok yang bernama ayah — setidaknya untuk sebentar saja pun tak masalah.
Seringkali Violet iri melihat teman-temannya yang mempunyai ayah dan mendapatkan kasih sayang yang seharusnya. Lalu, dia mempunyai teman dekat.
Namanya Agnes.
Mungkin barangkali Violet tidak seharusnya berteman dekat dengan Agnes. Karena setelah melihat ternyata Agnes begitu disayang oleh ayahnya, perasaan ingin mendapat hal yang sama pun semakin menggebu-gebu.
Violet melihat Januar sebagai sosok ayah yang terlihat sempurna di matanya. Pengertian, penuh kasih sayang. Tidak hanya bisa menjalankan peran ayah dengan sempurna, pria itu juga bisa jadi ibu sekaligus bagi Agnes. Dari caranya berbicara, menatap, terlihat sekali bahwa pria itu begitu menyayangi anaknya.
Lalu, keinginan Violet berubah menjadi lebih spesifik. Yang awalnya hanya ingin mendapat figur ayah, menjadi ingin mendapat kasih sayang dari Januar.
Violet sudah mendapat gambaran ayah yang dia inginkan dari sosok Januar. Dia ingin tahu bagaimana rasanya disayang oleh pria itu.
Lalu, Violet sering mencari-cari cara untuk bertemu dengan pria itu. Selain sering diajak pulang bareng, Violet menjadi lebih sering main ke rumah Agnes, belajar bareng, bahkan sampai menginap jika ibunya sedang ada pekerjaan di luar kota atau negeri. Kerap kali dia juga diajak main keluar bareng. Entah menonton di bioskop atau konser.
Violet jadi paham kenapa Agnes seperti tidak butuh pacar yang bisa menemani atau mengajaknya ke tempat-tempat yang dia inginkan. Karena ayahnya bisa melakukan itu semua untuknya.
Januar selalu mendukung apa pun yang Agnes inginkan selama itu baik. Selalu hadir di setiap momen-momen penting perempuan itu. Sungguh Violet iri melihatnya.
Dia juga ingin disayang sebegitu hebatnya seperti bagaimana Januar menyayangi Agnes.
Seiring waktu Violet menyadari, dia menginginkan Januar bukan untuk menjadi ayahnya karena dia tidak mau saingan dengan Agnes. Dia menginginkan pria itu… sebagai kekasihnya.
