Definisi she fell first, but he fell harder, mungkin sangat cocok menggambarkan perjalanan hubungan Arabelle dan Brian. Meskipun sebenarnya mereka berakhir fell harder to each other.
Arabelle sudah menyukai Brian sejak umur 7 tahun. Berarti saat itu Brian sudah menginjak usia 21 tahun. Lalu, bagaimana bisa seorang gadis yang baru kelas 3 SD bisa menyukai seorang pria yang saat itu akan lulus kuliah?
Orang tua mereka bersahabat dekat. Membuat Brian dan Arabelle sudah saling mengenal dari sejak Arabelle kecil. Brian sudah menganggap Arabelle seperti adiknya sendiri, sementara dia sendiri adalah anak tunggal. Di sisi lain, Arabelle mempunyai seorang kakak laki-laki yang seumuran dengan Brian.
Nyatanya Arabelle menginginkan Brian lebih dari seorang kakak. Gadis itu tidak ingin dianggap sebagai adik saja. Tidak ingin dilihat seperti anak kecil. Melainkan ingin dilihat sebagai perempuan yang bisa Brian cintai.
Arabelle semakin menyadari keinginannya untuk membuat Brian jatuh cinta saat dia menginjak usia 10 tahun. Masih terbilang kecil memang tapi saat itu Arabelle justru bersikap lebih dewasa dari anak seumurannya.
Dia selalu berusaha keras untuk menarik perhatian Brian. Mulai belajar mengenal make up di usianya yang baru menginjak 12 tahun. Bersikap layaknya wanita remaja dewasa saat Brian datang berkunjung atau sekedar untuk main bersama kakaknya.
Brian adalah laki-laki pertama--selain ayah--yang berhasil membuat Arabelle jatuh cinta. Dan Brian juga adalah laki-laki pertama yang membuatnya patah hati.
Di usianya yang ke-15 tahun, Brian memperkenalkan pacarnya kepada Arabelle di pesta ulang tahunnya sendiri. Gadis itu meninggalkan pesta ulang tahunnya sendiri, mengurung diri di kamar dan menangis keras-keras di sana.
Sejak saat itu Arabelle menolak mengadakan pesta untuk hari kelahirannya. Termasuk saat sweet seventeen-nya pun, Arabelle lebih memilih merayakan dengan keluarganya saja--tanpa mengundang Brian tentu saja karena sejak saat itu Arabelle berubah membencinya. Lagi pula di saat-saat itu Brian sibuk dan tidak sedang berada di dalam negeri. Brian Hanya mengirimkan kado yang di dalamnya terdapat kartu ucapan selamat ulang tahun.
Bukan benar-benar membenci yang membuat Arabelle tidak menyukai pria itu lagi, tapi benci karena Brian mempunyai pacar. Kenapa harus mempunyai pacar? Kenapa tidak menunggunya dewasa dulu? Seperti yang sering Brian katakan sendiri saat Arabelle bilang, "Kak, aku mau jadi pacar kakak." Dan kalau tidak tersenyum geli, laki-laki itu akan menjawab, "Kamu masih kecil, Ara. Jangan pacar-pacaran dulu."
Lalu, Arabelle akan membalas, "Kalau aku udah gede berarti boleh?"
"Cepet gede dong makanya." Jawaban yang Brian katakan itu Arabelle artikan bahwa Brian tidak sabar menunggunya dewasa agar bisa segera memacarinya. Begitu lah tangkapan Arabelle kecil yang polos tapi serius soal cintanya kepada Brian.
Saat usianya baru 12 tahun, berarti saat itu Brian sudah 26 tahun, Arabelle dengan berani bilang. "Kak, nanti kamu nikahnya harus sama aku, ya." Yang saat itu hanya Brian tanggapi dengan tersenyum kikuk bingung harus menjawab apa. Namun Arabelle mendesak sampai akhirnya Brian bilang, "kamu masih 12 tahun loh. Kok udah mikir ke sana sih, Ara?"
"Ya nggak papa. Takut Kak Brian nanti nikahnya sama orang lain. Pokoknya harus sama aku, ya? Ya, ya, ya? Aku sebentar lagi gede kok."
"Kalau kamu gede, Kakak udah jadi Bapak-Bapak, Ara."
"Nggak papa kalau Bapak-bapaknya kayak Kakak."
Kenyataannya saat Arabelle sudah memiliki KTP--17 tahun--Brian sedang mengejar pendidikannya--lagi--di luar negeri. Semenjak usia Arabelle 16 tahun juga mereka jarang bertemu karena Brian sibuk dan Arabelle yang masih menolak bertemu dan berbicara dengannya selama Brian diketahui masih menjalin hubungan dengan perempuan yang dibawa ke ulang tahunnya itu.
Dua tahun berlalu tanpa komunikasi, tanpa tatap muka dan tanpa kabar satu sama lain, Arabelle kembali bertemu dengan Brian namun dengan status berbeda. Bukan lagi sebagai teman kakaknya atau anak dari sahabat orang tuanya, melainkan sebagai dosennya.
Saat Brian datang berkunjung ke rumahnya, Arabelle masih bersikap sinis kepada pria itu membuat Brian bingung bagaimana harus bersikap di depan gadis itu. Padahal tidak susah. Arabelle hanya ingin mendengar Brian sudah putus dengan pacarnya itu sehingga dia bisa kembali mencintai Brian dengan ugal-ugalan.
Sepertinya semesta mendukung cintanya Arabelle kepada Brian. Karena dia mendengar Brian tidak sedang menjalin hubungan dengan perempuan mana pun padahal saat itu usianya sudah 33 tahun. Orang tuanya sempat khawatir dan sudah mendesak Brian untuk segera menikah karena katanya mereka ingin melihat Brian hidup dengan keluarga kecilnya, ada yang mengurusnya dan yang terpenting ... mereka sudah mendambakan cucu.
Dari sana, Arabelle kembali menunjukkan tekad mencintainya kepada Brian. Dia mendekati pria itu dengan segala upaya yang dimiliki. Meskipun Brian bilang, "Kamu sekarang mahasiswa saya, Ara." Arabelle tidak suka setiap Brian berbicara formal kepadanya. Padahal mereka sudah saling mengenal dari dirinya bahkan baru dilahirkan.
Arabelle tidak menyerah. Dia memang tidak menunjukkan ketertarikannya kepada Brian saat di kampus. Bahkan saat di kampus Arabelle bersikap profesional dengan menganggap Brian seperti dosen lainnya.
Tapi di luar kampus, urusannya beda lagi. Arabelle melakukan cara apa pun untuk membuat Brian tertarik kepadanya. Bahkan dia beberapa kali pernah mendatangi apartemen Brian dan berpakaian terbuka di depan pria itu.
Di sisi lain, Brian memang sudah mempunyai ketertarikan kepada Arabelle. Saat gadis itu berusia 15 tahun. Terdengar pedofil karena saat itu dirinya bahkan sudah berusia 29 tahun. Itu sebabnya dia mencari cara mengalihkan perasaannya dari gadis yang bahkan usianya belum legal itu dengan memacari perempuan yang pada akhirnya dia bawa ke ulang tahun Arabelle.
Lalu dia kembali di saat Arabelle berusia 19 tahun. Sudah legal. Dengan fitur wajah dan bentuk fisik yang cukup dewasa. Tapi tetap saja perbedaan usia mereka terlalu jauh, terlebih lagi mereka sekarang adalah mahasiswa dan dosen.
Namun saat Arabelle tiba-tiba kembali mendekatinya, menunjukkan ketertarikannya yang nyata ditambah gadis itu berubah menjadi lebih 'liar' pertahanan Brian runtuh.
Lantas di usia Arabelle yang ke-20 tahun, mereka menikah. Terlalu cepat. Ditambah Arabelle masih kuliah. Tapi itu dilakukan demi menghindari orangtuanya yang nekad ingin menjodohkannya jika dia belum menikah di usia 35 tahun.
Brian juga takut semakin khilaf karena dia pernah hampir kebablasan merenggut keperawanan Arabelle sebelum waktunya.
Dan, ya ... sampailah mereka berakhir seperti sekarang. Saat di kampus mereka adalah dosen dan mahasiswa, tapi saat di luar--rumah--mereka adalah sepasang suami istri yang hampir setiap malamnya sering memadu kasih, melakukan percintaan panas yang tidak ada habisnya.
Seperti malam ini.
Brian yang baru pulang tiba-tiba menarik tangan Arabelle, membawanya ke kamar mandi.
"Eh, Pak, aku udah mandi."
"Nggak ada salahnya mandi lagi, Ara."
*mohon maaf, part ini 3 dan part 4 (tamat) selengkapnya hanya bisa dibaca di karyakarsa. bagi yang mau baca, silahkan langsung meluncur, link on bio, yaa!

KAMU SEDANG MEMBACA
Lust of Love
Cerita PendekMature Content [21+] Kumpulan short story. Edisi sayang kalau hanya mendekam di draft dan belum sreg untuk dijadikan long story. Sooo enjoy!! © nousephemeral, 2023. all pictures, inside cover © pinterest.