Pukul 15:30 mami chika kembali dalam perjalanan menuju rumah sakit,pas masih di rumah mami chika sudah merasa pusing dan mual tapi ia coba tahan. ”pak nanti kalau liat tukang rujak berhenti dulu ya.” ucap mami chika,dalam bayangan mami hanya terpikirkan rujak buah pedas.
Pak budi pun mengangguk, ”kebetulan itu di depan ada bu,saya ke pinggirkan dulu mobil nya.” ucap pak budi ketika melihat tukang rujak gerobakan hampir dekat dengan RS.
”ahh iya pak berhenti dulu, rasanya kayak pengen banget makan rujak.” ucap mami chika
”biar saya saja bu yang beli.” ucap pak budi menawarkan diri.
”ahh gak usah pak saya aja,pak budi tunggu aja di mobil.” jawab mami chika lalu akan turut untuk menuju penjual rujak.
”saya ikut bu,biar bisa jagain, takutnya banyak orang nanti ibu di kerumunin lagi.” ucap pak budi ikut turun dari mobil juga.
Lalu mengawal mami chika menuju penjual rujak.dan untungnya mami chika sebelum turun pake masker dan kacamata hitam buat orang-orang tidak menyadari.
”pak rujaknya dua di bungkus ya,tapi yang satu pedes ya pak.” pesen mami chika
”di tunggu sebentar ya bu.” ucap penjual rujaknya.
Mami chika pun menunggu rujaknya di buat dengan duduk di kursi yang masih tersisa dengan pak budi yang selalu ada di belakangnya, walaupun sudah pakai kacamata hitam tetap saja ada yang mengenali nya hingga akhirnya meminta berfoto termasuk abang rujak dan isterinya.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pesanan mami sudah jadi,tak lupa membayar dulu baru kembali lagi ke mobil, untungnya pak budi ikut, kalau gak bisa aja sampai sekarang mami chika masih di kerubungi orang-orang untuk berfoto.
”cape ya pak beli rujak dua bungkus doang juga.” ujar mami chika setelah kembali duduk dimobil.
Pak budi sedikit tersenyum, ”untungnya tadi saya ikut bu,kalau gak kayaknya bisa satu jam lebih di tukang rujak.” ucap pak budi, yang diangguki mami chika.
6 Menit kemudian
Sampailah mami chika di RSPI lalu segera menaiki lift untuk menuju ruangan christy di rawat. Mami chika sudah mengabari mama mertuanya dan juga bunda tya,tapu berhubung para orang tua sedang tidak berada di jakarta jadinya mereka hanya menitipkan doa saja untuk cucu tercinta nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Papi sam masih terus mengusap-usap punggung tangan christy dengan penuh kesabaran. ”mau mami..” pinta christy merengek dalam pejaman matanya.
”iya sabar ya bentar lagi mami dateng.” jawab papi sam dengan sabar. Tak lama terdengar suara ketukan pintu kamar rawat, masuk lah mami dengan tas bawaan nya. mami chika pun mengucap salam lalu mencium tangan suaminya baru memberi kecupan juga untuk christy.
”kenapa?” tanya mami menatap suaminya yang sedang mengusap punggung tangan christy
”dari tadi anaknya manggil-manggil kamu,terus katanya mau dilepas infusnya sakit.” ungkap papi sam