Suasana minggu pagi di rumah natio seperti pagi pada umumnya, dimulai dengan sarapan keluarga tapi tanpa putri sulung mereka,terasa sepi tetap harus dijalani.
”bunda sama mama abis ini mau ke rumah gracia dulu setelah itu langsung jalan ke bandara ya.” ucap bunda tya
”mau langsung pulang bun?” tanya sam menatap ibu mertuanya itu.
”iya langsung pulang, soalnya bunda udah ditunggu client disana.” balas bunda tya sambil menyuapkan makanan.
”mama juga,papa hari ini kan pulang.” sahut mama kia menyudahi sarapan nya lebih dulu dari yang lain.
”enggak nunggu kaka pulang ma,bun?” tanya chika ikut meyahuti obrolan
”takutnya kaka pulang sore,tapi bunda udah pamitan kok semalem sama anaknya, walaupun belum dibaca deh kayaknya whatsapp bunda.” ucap bunda tya,ikut menyusul besannya menyudahi sarapan mereka.
”ayok dek michie makan yang banyak biar bertenaga untuk kegiatan hari ini.” ucap bunda tya melihat michie yang sedang makan tapi terlihat malu-malu sepertinya.
”iya nek.” jawab michie tersenyum kecil menatap bunda tya
”jangan panggil saya nenek tapi niyang,okey?” ucap bunda tya menampilkan senyumnya sambil mengelus kepala michie dengan lembut,lalu di respon anggukkan oleh michie. ”yaudah kita mau siap-siap dulu ya, kalian lanjut sarapan nya.” kata bunda beranjak meninggalkan ruang makan diikuti mama kia juga.
”tuh kan liat anak kamu, dibilangin jangan lupa kasih maminya kabar setiap jam,kirim fotonya,ehh tau-tau seharian gak ada kabar,baru jawab pas malam waktunya tidur.” ucap chika melampiaskan pada suaminya.
”lupa kali anaknya karena keasikan main, jadinya gak sempet megang handphone, lagian setiap jam harus ngabarin kamu mana mau anaknya.” jawab sam, selesai menghabiskan sarapannya lalu segera menegak satu gelas air mineral yang sudah disediakan.
”ya kalau nggak mau setiap jam minimal pas lagi istirahat gitu coba kabarin maminya biar maminya nggak khawatir di sini, sebelum pergi aja iya ngangguk-ngangguk, tapi nyatanya seharian ditungguin nggak ada kabarnya,di telepon pun sama aja.” gerutu chika, sambil membereskan bekas makan keluarga nya. Tiba-tiba michie ikut berdiri lalu inisiatif membawakan bekas gelas mereka.
Walaupun sebelumnya sam sudah melarangnya tapi michie kukuh mau melakukannya,ya sudah sam pun membiarkan saja,lalu ia segera beranjak menuju ke ruang keluarga untuk mencoba menghubungi putrinya di minggu pagi ini sambil mengecek berita di Ipad-nya.
”udah adek duduk aja.” titah chika ketika berbalik badan terlihat michie berada di belakangnya dengan membawa 4 gelas disatukan.
”iya nyonya sama adek michie padahal biarin aja nanti sama bibi diberesinnya.” ucap bi inah yang baru selesai sarapan bareng pekerjaan lain.
”gak apa-apa bi,kan bibi juga masih sarapan.” kata chika,lalu mengajak michie menyusul suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI KECILKU
FanficSeorang anak adalah anugerah yang tuhan titipkan untuk kita jaga sebaik mungkin. Waktu-Karir-Anak akan aku usahakan duniamu baik-baik saja.