bag 69

4.1K 356 11
                                        

Sesampainya di rumah sakit christy segera di masukan ke ruang tindakan darurat untuk segera ditangani lebih lanjut,sedangkan keluarga pasien menunggu di depan ruangan.

Sam duduk disebelah chika begitupun dengan michie dan juga zee yang memang belum pulang ke rumahnya, katanya ingin menunggu kabar christy secara langsung.

Sekarang sudah hampir pukul empat sore, "mas,kaka pasti baik-baik aja kan?" tanya chika dengan suara lemah karena dia sudah terlalu lama menangis setelah tadi mendengar penjelasan dokter klinik yang membuat tubuhnya lemah tak bertenaga.

Sam memeluk chika dari samping, "iya kaka pasti baik-baik aja, kita berdoa semoga kaka bisa melewati semuanya." balas sam yang terus mengusap lengan istrinya yang bersandar padanya.

Sudah hampir satu jam mereka menunggu dokter yang bertindak keluar ruangan tapi masih belum ada juga. "zee mending kamu pulang dulu ya ke rumah sama pak budi, istirahat dulu nanti ke sini lagi kalau kamu udah istirahat,kasian mama kamu pasti khawatir nak?" ucap sam dengan lembut berbicara pada zee.

Zee pun sedikit terdiam lalu segera mengangguk kecil, "iya uncle zee pulang dulu nanti malam zee kesini lagi bareng papa." ucap zee berpamitan pada chika juga michie.

"aku anterin zee dulu ya,kamu tunggu sama michie." izin sam, yang dibalas anggukkan oleh chika.

Michie segera mendekati chika lalu dengan keberaniannya dia memeluk chika, "aunty harus sabar,ka christy pasti kuat melewati semua rasa sakitnya." ucap michie menatap chika lebih dekat karena ia peluk.

Chika membalas pelukan michie lalu tersenyum kecil, "iya sayang terimakasih ya, semoga ka christy bisa melewatinya dan segera sembuh ya,biar nanti bisa main sama michie." balas chika mengusap punggung michie lembut.

Tak lama sam sudah kembali lagi dengan membawa air mineral. "nih minum dulu sayang," ucap sam memberikan botol minum untuk chika lalu memberikan juga untuk michie, "nih adek juga minum." sambung sam

Clekk

Keluarlah dokter indri sebagai yang menangani christy, "dengan keluarga pasien?" tanyanya dan langsung diangguki oleh sam juga chika yang sudah berdiri di samping dokternya

"begini pak,bu,saya jelaskan dulu ya...." ucap dokternya dan langsung diiyakan oleh keduanya.

"Setelah saya periksa ulang dan langsung mengambil tindakan untuk CT-scan serta melihat dari gejala yang anak bapak juga ibu alami seperti demam, menggigil dan sesak nafas disertai nyeri dada, bahkan saturasi oksigen nya juga menurun, putri bapak terdiagnosis komplikasi efusi pleura, di mana adanya penumpukan cairan diantara dua lapisan pleura...." jelas dokter menjeda sedikit penjelasannya

Fyi:Efusi pleura adalah kondisi yang ditandai dengan penumpukan cairan di antara dua lapisan pleura. Pleura adalah membran tipis yang melapisi paru-paru dan menghasilkan cairan untuk melumasi paru-paru untuk melancarkan pergerakan paru-paru ketika bernapas.

"apakah itu berbahaya untuk anak saya dokter?" tanya chika memotong penjelasan dokternya

Dokter tersenyum, "sebentar ya Bu saya lanjutkan penjelasannya," balas dokter Indri lemah lembut.

"kita sudah melakukan tindakan Thoracentesis untuk mengambil cairan berlebih nya guna meredakan gejala sesak nafas dan nyeri dadanya, dan saya berharap setelah adanya tindakan tidak akan ada bahaya apapun seperti yang ibu khawatir kan, sekarang putri kalian sudah bisa dipindahkan ke ruang perawatan." selesai dokternya menjelaskan

(Thoracentesis dilakukan dengan cara menusukkan jarum ke rongga dada.)

"sekarang kondisi putri saya bagaimana dokter setelah adanya tindakan?" tanya sam

PUTRI KECILKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang