Beberapa bulan telah terlewati. sekarang usia kandungan chika sudah memasuki trisemester 3 lebih tepatnya berada di minggu ke 28 dan hari ini adalah jadwal nya bertemu dokter risa sekaligus memeriksakan kesehatan putrinya.
Seperti biasa di sabtu pagi chika sudah sibuk mempersiapkan sarapan untuk putrinya, sedang untuk mereka sudah ada bibi yang menyiapkan.
”udah atuh nyonya biar bibi aja yang lanjutin masaknya, nyonya mah istirahat biar gak kecapekan.” ucap bi inah merasa khawatir ngeliat nyonya nya masak dengan perut yang sudah lumayan besar.”enggak apa-apa bibi bentar lagi selesai kok, lagian udah biasa juga kan,bibi lanjut aja masaknya.” kata chika, sambil sibuk memberi bumbu pada masakannya.
”yaudah atuh kalau gitu mah,bibi teh khawatir nyonya kecapekan sama agak ngeri juga ngeliat perutnya udah besar kayak gitu lincah geraknya.” kata bi inah yang juga melanjutkan pekerjaan nya lagi.
”bagus lah bi kalau lincah kan udah mau mendekati lahiran jadi harus banyak gerak.” balas chika
”iya juga sih nyah.” ucap bi inah dan chika hanya menggelengkan kepala mendengar respon art nya itu.
Dengan daster bunga-bunga, rambut tercepol chika sibuk menata masakan yang sudah ia buat khusus untuk putrinya itu.
(daster yang dipake mami chika)
”morning sayang.” sapa sam mencium kening,pipi juga bibir chika tak lupa menyapa anaknya yang ada di dalam perut.
”morning mas,mau berangkat sekarang? sarapan dulu ya?” tanya chika selepas ia memberikan kecupan juga untuk suaminya itu.
”yaudah ayo kalau sarapan nya udah siap mas sarapan dulu,tapi sedikit ya soalnya jam 7 harus udah di kantor.” ucap sam berjalan menuju meja makan.
Terbukti!seperti yang christy duga bahwa papi nya akan sangat sibuk untuk beberapa bulan ini, karena harus segera menyelesaikan pekerjaan yang ada dan pekerja yang akan datang sam kerjakan juga.
Chika segera menyiapkan makan untuk suaminya tak lupa mengisi air minum nya juga. ”terimakasih istriku.” ucap sam setelah menerima piring yang sudah terisi nasi dkk nya.
Chika juga nemenin suaminya sarapan, ”udah pamitan sama anaknya?” tanya chika disela-sela suapan nya.
”udah,tapi kayaknya kaka tidur lagi.” kata sam segera menyudahi sarapannya.
”bener anaknya bangun ngeliat kamu rapih sama pakaian kantor?” tanya chika memastikan putrinya itu tidak dalam keadaan sayup menanggapi pamitan dari suaminya, soalnya takut nanti tantrum nanyain papi nya.
”iya kakak beneran buka mata lihat aku rapi dan dia juga kasih izin mas langsung dari mulutnya, mas juga udah minta maaf sama kaka karena nggak bisa nemenin cek up.” jawab sam, segera berdiri menyudahi sarapan nya.
Sekali lagi di berpamitan pada chika, ”mas pamit sayang,” ucap sam kembali mengecup kening Chika lalu mensejajarkan mukanya dengan perut sang istri, ”maaf ya bayi, papi gak bisa liat kamu bulan ini soalnya papi harus segera menyelesaikan pekerjaan biar bisa ambil cuti lama pas kamu lahir,gak apa-apa ya papinya kerja dulu.” ucap sam lalu mengecup perut chika berulang kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI KECILKU
FanfictionSeorang anak adalah anugerah yang tuhan titipkan untuk kita jaga sebaik mungkin. Waktu-Karir-Anak akan aku usahakan duniamu baik-baik saja.