Chika melenguh bangun dari tidurnya ia tersadar kalau ada tangan yang memeluknya, ”mas bangun,jam berapa ini?kaka udah pulang belum?” ucap chika membangunkan suaminya dan tetap yang ditanyakan putrinya.
Sam membuka matanya perlahan, pertama dilihatnya adalah wajah sang istri yang masih terlihat sembab. ”kamu nangisin apa sih?” tanya sam sambil mengusap wajah isterinya sekaligus pura-pura gak tau karena ingin mendengar cerita dari istrinya langsung.
”kaka.” jawab chika kembali menampilkan ekspresi sedihnya
”lahh emangnya kaka kenapa ditangisin?dia buat ulah apa lagi sampae kamu nangis?” tanya sam, merubah posisinya menjadi bersandar pada headboard lalu menghadap chika.
”kaka mau liburan ke jogja!..” lirih chika hampir menyambung lagi tangis nya.
Sam tersenyum menatap chika, ”ada-ada aja kamu sayang,wong anaknya mau liburan kok ditangisin? baguslah kaka qtime bareng temen-temen nya, mumpung libur juga kan sekolahnya.” ucap sam tanpa beban, berbeda dengan chika yang tetap kukuh ingin anaknya ikut mereka saja pergi liburan ke bogor.
”tapi aku gak rela kaka pergi,aku gak bisa jauh-jauh dari dia, nanti aku mau peluk kaka gimana kalau malam sebelum tidur? biasanya dia kan yang suka aku mintain tolong buat elus perut aku mas?” ungkap chika menahan air matanya yang tinggal satu kali kedip aja pasti jatuh.
”ya kan anaknya cuma mau liburan dua hari doang sayangku,cintaku....” ucap sam dengan gemas ia memberikan kecupan di kening istrinya itu, ”nanti kalau udah pulang pasti dielus-elus sama kaka lagi,gak apa-apa ya mami anaknya liburan dulu?” bujuk sam pada istrinya itu
Chika dengan kukuhnya tetap menggelengkan kepala tanda menolak bujukan suaminya itu. Sam hanya bisa menghela nafas panjang menghadapi bumilnya ini.
”kan masih ada papi nya yang bakal peluk dan elus kamu sama adik bayi, kenapa harus sama kaka terus sih.” ucap sam masih tetap berusaha meluluhkan sang istri dengan memasang muka cemberutnya.
”apaan sih kayak gitu jelek banget mas,” kata chika sedikit tersenyum meraup wajah suaminya itu, ”soalnya kan adeknya seneng kalau dielus kaka, kalau sama papi mah biasa aja.” tambah chika menahan tawanya berhasil meledek suaminya itu.
Sam pun mensejajarkan wajahnya dengan perut chika, memberi kecupan lalu mengeluarkan protes nya, ”ihh parah banget sih bayi sama papi nya kok kayak gitu,yaudah papi mau peluk kaka christy aja lah.” kata sam pura-pura sedih dan direspon gerakan kecil dari dalam.
”ihh gerak sayang.” kaget sam dengan senang ketika terasa ada sedikit gerakan di perut isterinya.
Chika pun ikut tersenyum, ”iya kan udah masuk minggu ke 16 mas, minggu besok kita cek up ke dokter risa.” ucap chika mengelus surai rambut suaminya yang masih asik mengelus perutnya.
”ohh iya belum bilang sama kaka dong?” kata sam beranjak dari posisinya.
”nanti aja, sekarang kamu harus bujuk kaka supaya gak ninggalin mami nya liburan.” sanggah chika
”ya kalau itu mah mas gak bisa,kan salah kamu dari awal yang kasih izin.” bantah sam menaiki turun kan kedua alisnya.
”iihh mas kalau udah tau kenapa nanya-nanya aku tadi!” kesal chika memukul lengan suaminya pelan.
”ya lucu aja, tiba-tiba telpon tapi suara nangis doang bikin panik aja, untungnya bisa nyelesein kerjaan dulu, sampai rumah denger cerita dari mama ternyata salah sendiri, yaudah tanggung jawab lah sama ucapannya, kenapa harus di tarik lagi sih kan kasian anaknya.” kata sam panjang-lebar
”udah ahh mau cek anaknya dulu sekalian mau peluk-peluk sebelum pergi anaknya.” sambung sam melangkah pergi ke kamar christy.
”ihh tunggu mas!.” ucap chika ikut menyusul suaminya ke kamar sebelah.

KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI KECILKU
FanfictionSeorang anak adalah anugerah yang tuhan titipkan untuk kita jaga sebaik mungkin. Waktu-Karir-Anak akan aku usahakan duniamu baik-baik saja.