31| Masuk Akademi dan Perjamuan Istana

4.7K 652 36
                                    


"Tuan muda, kita sudah sampai."

Agies turun dari kereta kuda di depan gerbang akademi bersama dengan Laysen. Disana ada banyak anak dari bangsawan lain yang diantarkan ke sini oleh pengawal atau keluarganya. Karena hari ini adalah hari penerimaan siswa baru.

Seorang pelayan laki-laki yang ditugaskan Nike untuk membantu Agies menata barang di asramanya membawa dua koper besar di tangannya. Dan Laysen membuntuti Agies dari belakang.

"Jangan berjalan di belakangku jika kita berada di akademi. Kamu pasti paham maksudku," ucap Agies.

"Saya mengerti." Laysen berlari sedikit untuk menyamai Agies yang tadi berjalan di depannya.

"Jangan gunakan kata-kata formal."

"Ah, baiklah. Maaf."

Agies mengatakan itu demi kebaikan Laysen. Agar dia tidak diremehkan oleh orang lain. Jadi dia tidak akan menimbulkan masalah untuk dirinya sendiri ataupun kediaman Sofaran.

Orang-orang di akademi semuanya berlomba-lomba untuk memperjelas tingginya kedudukan keluarga mereka. Membuat sebuah lingkaran yang terdiri dari beberapa orang kuat dan Agies harus terbiasa dengan itu semua.

Jika Agies masih sama seperti dulu, saat belum dipanggil oleh Nike, mungkin dia tidak akan bisa datang ke sini dengan penuh keberanian dan kepercayaan diri. Dia mungkin akan berakhir menjadi pelayan yang tinggal digubuk itu selamanya. Dia beruntung.

Setelah mengetahui dimana kamar mereka, keduanya menuju asrama yang cukup megah itu. Disana terdapat banyak kamar dengan pintu yang saling bersebalahan dan berhadapan secara teratur. Setelah itu, Agies dan Laysen pergi ke aula utama akademi untuk menghadiri upacara penerimaan siswa baru. Disana sangat ramai.

Kepala akademi memberi sambutan di depan aula. Dia adalah wanita paruh baya yang masih terlihat cantik. Dan dia berteman dekat dengan Pemimpin Menara Sihir saat ini.

Setelah itu dilanjutkan dengan penyambutan ketua Perhimpunan Siswa Elite Akademi dengan sebuah pidato singkat. Dia adalah salah satu siswa berprestasi dari keluarga Viscount Dantee, Asteleno Al Dantee, yang merupakan salah satu keluarga yang berada di bawah naungan Duke Estio.

Agies dan Laysen duduk dengan tenang di kursinya. Mengikuti acara dengan baik dan menghormati mereka yang menyelenggarakannya. Berbeda dengan segerombol tuan muda bangsawan yang ada di depannya. Dari tadi asyik sendiri mengolok-olok orang lain dan tidak memperhatikan. Tapi Agies tidak terlalu peduli.

Setelah upacara penerimaan selesai, agenda selanjutnya yaitu pengumuman pembagian kelas. Untuk semester awal ini, semua orang akan dibagi berdasarkan urutan pendaftaran. Sehingga Agies dan Laysen yang mendaftar bersamaan bisa berada dalam satu kelas yang sama, yaitu kelas Bangsawan A. Sedangkan semester berikutnya akan dibagi acak berdasarkan nilai ujian praktek dan teori. Urut dari kelas A sampai kelas F.

"Untuk semester pertama ini saya yang akan menjadi wali kelas kalian. Kalian bisa memanggil saya Pak Guru Loris, dan saya berasal dari keluarga Marquess Noric."

Setelah orang itu memperkenalkan diri di depan kelas, sontak seisi ruangan menjadi ramai. Karena banyaknya siswi yang bersorak untuk ketampanan Pak Guru Loris. Siapa yang tidak mengenalnya, pria tampan berambut ungu lavender dengan warna mata yang sama itu. Dia adalah putra sulung Marquess Noric yang mendapatkan sebutan sebagai penyihir pedang jenius diusia 19 tahun dan sekarang menjadi salah satu guru penyokong paling kuat di akademi ini di usia 24 tahun. Selain itu dia juga merupakan murid dari Grand Duke Arnold.

Kemudian setelah perkenalan diri dari wali kelas, dilanjutkan dengan perkenalan diri dari setiap siswa baru di kelas itu. Semuanya nampak antusias karena ini hari pertama.

***

Tanpa disadari, ini sudah dua hari sejak Agies masuk ke akademi, dan Nike kini tengah bersiap-siap untuk menghadiri acara perjamuan yang akan digelar di istana malam nanti. Acara ini digelar oleh raja atas kemenangan perang yang didapatkan oleh Arizon dan sebagai bentuk dukungannya kepada Arizon secara terang-terangan. Setelah pengangkatannya menjadi marquess belum lama ini dia akhirnya akan mendapatkan julukan baru dari raja, yaitu Cahaya Baru Kerajaan Wipuria Asthrea.

Karena hal ini, beberapa bangsawan atas mulai menggeliat di bawah kepemimpinan raja. Karena merasa kepemimpinannya sudah mulai melemah. Dengan meninggikan kedudukan seorang ksatria rendahan yang awalnya tidak diketahui asal-usulnya menjadi marquess dengan nama yang yang begitu cerah. Apalagi mereka merasa ditekan dengan keberadaan Arizon. Padahal mereka adalah darah murni bangsawan yang berada di atasnya. Ini tidak adil.

"Duke, perancang busana Lilith sudah membawa pesanan Anda," ucap Roan.

"Oh, baiklah." Nike berjalan menuju lantai bawah. Di sana sudah ada Zefani yang berbincang dengan perempuan bernama Lilith itu sambil menunggu kedatangan Nike dan Roan. Melihat Nike yang mendekat, Zefani sedikit menunduk dan Lilith memberi salam kepada Nike.

"Selamat siang, Duke. Saya sudah membawakan pakaian pesanan Anda," ucapnya sambil tersenyum dan memberi salam dengan anggun.

"Bagus. Aku akan memberikanmu tambahan koin emas karena menghantarkannya sendiri ke sini." Nike hendak menyuruh Roan untuk mengambilkan tambahan koin itu, tapi Lilith menghentikannya.

"Ah, saya menghargainya, tapi itu tidak perlu Duke. Saya malah datang ke sini sendiri untuk berterima kasih kepada Anda. Karena berkat rekomendasi Anda kepada bangsawan lain, kini butik saya ramai dikunjungi oleh bangsawan dan penjualan juga meningkat. Jadi saya ke sini untuk memberikan beberapa setel jas keluaran terbaru dari butik saya untuk Anda," Lilith tersenyum sambil menoleh ke arah samping memberi isyarat kepada pegawainya untuk memberikan hadiah itu kepada Nike. Dan Zefani membawakannya untuk Nike.

"Aku hanya melakukannya karena menurutku hasil kerjamu memang bagus, dan tidak menyangka akan mendapatkan hadiah ini. Terima kasih, aku sangat menghargainya."

Setelah perbincangan singkat itu selesai, Lilith dan pegawainya akhirnya pulang. Zefani bersama pelayan lain menyiapkan perlengkapan Nike untuk pergi ke acara perjamuan, sedangkan Roan mempersiapkan kereta kuda untuk perjalanannya dan memastikan keamanan.

***

Aula istana terlihat sangat megah hari ini. Lebih megah dari perjamuan biasanya. Sepertinya raja benar-benar sudah menyukai hasil kerja Arizon. Nike berdiri di tengah kerumunan bangsawan bersama Roan sambil memegang segelas jeruk madu di tangannya. Lalu raja membuka acara dan tokoh utama hari ini muncul dari tangga atas. Dengan rambut yang tertata rapi dan mantel berbulu. Ornamen berwarna emas dengan setelan hitam biru.

 Ornamen berwarna emas dengan setelan hitam biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Tbc.

Tolong kasih vote biar idup saya lebih bahagia 🗿🗿

Komen sekalian la😠

Become The Villain's Brother (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang