"ZEEYA AWAS!"
Zeeya kaget akibat teriakan dari arah belakang, Zeeya tidak siap menerima serangan bola basket yang mengarah kepadanya. Bahkan Zeeya tidak sempat menghindar.
"Aaaaaaaa"
Bruk
Pantulan bola basket begitu keras, sehingga Zeeya tergeletak tak sadarkan diri. Tania dari kantin untuk membeli minuman, melihat Zeeya yang tergelak di pinggir lapangan, ia pun langsung bergegas membantu Zeeya.
"ZEEYA," Tania berjongkok sambil menepuk-nepuk pelan pipi Zeeya yang sudah tak sadarkan diri.
"Zee sadar Zee," Tania terus berusaha membuat Zeeya sadar.
Dari tengah lapangan, Afgan melihat Zeeya tergeletak dan Tania yang panik, Afgan langsung berlari meninggalkan permainan. Tanpa bicara sepatah apapun, Afgan mengambil alih tubuh Zeeya, lalu menggendongnya ala bridal style. Cewek mana coba yang nggak baper.
Tania hanya bengong saja, saat dia mau protes tapi niat cowok itu baik mau membantu Zeeya.
Afgan langsung menerobos koridor yang cukup rame, Tania berjalan agak cepat, agar langkah kakinya sama dengan Afgan, namun naas, langkah kakinya cukup lama untuk mencapai kaki Afgan. Semua pasang mata, dan semua mulut heboh, ketika melihat Zeeya digendong oleh Afgan.
Setelah sampai di UKS, Afgan merebahkan Zeeya di brankar. "Zeeya?" ujar Afgan lembut, wajah Afgan terlihat panik.
Nafas Tania terengah-engah, ia mengatur nafasnya yang tidak beraturan.
"Huh, huh, huh. Heh lo jalan cepet banget anjir, gue capek kejarnya." Seloroh Tania. Sedangkan Afgan hanya mengamatinya saja tanpa mau berbicara.
"Heh! lo bisu ya, gue lagi ngomong sama lo, bodoh!" lagi-lagi ucapan Tania tidak di respon oleh Afgan.
Tania hanya mengembuskan nafasnya kasar, lebih baik ia fokus ke Zeeya, "Zeeya" ucap Tania langsung menepis tubuh Afgan, lalu ia menggoyang-goyangkan lengan Zeeya, berharap Zeeya cepat sadar.
"Zeeya, sadar dong Zee," ucap Tania penuh harapan.
Tania mencari sesuatu di meja UKS, kali aja ada benda yang berguna, Tania mengobrak-abrik beberapa alat p3k, lalu tangannya berhenti ketika memegang sesuatu yang sangat berguna.
Minyak kayu putih, ya Tania mengambil sedikit di ujung jarinya, lalu ia taruh di dekat hidung zeeya, tidak lama setelah itu Zeeya tersadar. Afgan juga melihatnya, hati Afgan cukup lega melihat Zeeya sudah sadarkan diri.
"Eugh, aww" ucap Zeeya meringis sambil memegang keningnya yang terkena bola basket tadi.
"Zeeya, udah sadar. Akhirnya, bikin gue panik aja," ucap Tania.
"Yang bawa aku ke sini siapa Tania? kamu?" tanya Zeeya.
"Bukan. Tapi..." ucap Tania menggantung, "dia!" Tania menunjuk Afgan di dekat pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEEGAN
RomanceMenceritakan tentang sebuah kisah cinta sederhana dari dua hati yang saling mencintai. Konon katanya, jika cinta laki-laki lebih besar daripada perempuan, maka cinta itu bisa bertahan lebih lama, tapi alangkah baiknya jika mereka mempunyai cinta yan...