••37••

33 6 0
                                    

Dari kejadian-kejadian yang sudah ia alami waktu di Bali kemarin, perasaan Zeeya semakin tidak karuan, otaknya selalu saja di penuhi oleh Afgan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari kejadian-kejadian yang sudah ia alami waktu di Bali kemarin, perasaan Zeeya semakin tidak karuan, otaknya selalu saja di penuhi oleh Afgan. Apakah usaha Afgan berhasil mendapatkan hati Zeeya?

Di dalam kelas, pelajaran telah di mulai beberapa menit yang lalu, Zeeya melihat bangku Clarissa kosong, orangnya tidak masuk sekolah karena hukuman skors dari kepala sekolah. Tindakannya benar-benar diluar pemikiran anak remaja seusianya.

Hampir saja Zeeya lupa, ia pagi-pagi buta sudah ribet masak untuk Afgan. Nggak tau kenapa, bangun tidur Zeeya berinisiatif memberikan bekal untuk Afgan.

Zeeya menaruh kotak bekal berwarna pink di depan Afgan yang masih fokus ke papan tulis. Afgan merasa ada sesuatu yang sangat rugi jika ia tidak melihatnya, "Zee? apa ini?" tanya Afgan. Padahal dirinya juga tau kalo itu kotak bekal, basa-basi nggak papa kali ya, modus dikit boleh lah.

"Bekal. Itu aku masakin khusus buat kamu, sebagai tanda terimakasih aku ke kamu, di makan ya" ujar Zeeya pelan, karena takut guru di depan menegur mereka.

Jantung Afgan sedang tidak aman, pagi-pagi udah ada yang perhatian, ciaelah ada perkembangan ini kelihatannya. "Itu beneran buat gue?"

Zeeya mengangguk, "iya lah emang buat siapa lagi. Kan aku naruh nya di depan kamu,"

"Ini seriusan?"

"Iya Afgan aku serius, udah masukin laci dulu masih ada guru!" seru Zeeya pelan.

Afgan bersemangat mengangguk, "makasih ya"

"Sama-sama,"

Tepat di belakang Afgan dan Zeeya, ada dua manusia freak sedang memandang mereka sampai tidak berkedip. Hingga suara deheman dari Elang menganggu Afgan dan Zeeya.

"Ehem, ciaelah ada yang di buatin bekal nih." Goda Elang.

Afgan menoleh kebelakang barengan sama Zeeya. "Paansih nggak jelas lo berdua."

"Masih pagi woi masih pagi udah bucin aja!" sahut Tania.

Elang pun melirik ke Tania, "yang aku mau juga dong di buatin bekal besok, biar kaya Afgan" ucap Elang manja pada Tania.

Tania memutar bola matanya malas, "ogah! males banget, aku aja minta beliin martabak nggak kamu beliin, buat apa aku buatin bekal kamu, bikin aja sendiri!" cibir Tania.

"Ya Allah yang, lupa aku yang lupa, pulang dari warung Teh Sri langsung ke rumah nggak mampir dulu, lupa yang jangan ngambek dong," bujuk Elang.

ZEEGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang