Menceritakan tentang sebuah kisah cinta sederhana dari dua hati yang saling mencintai. Konon katanya, jika cinta laki-laki lebih besar daripada perempuan, maka cinta itu bisa bertahan lebih lama, tapi alangkah baiknya jika mereka mempunyai cinta yan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang laki-laki memasuki sebuah restoran dengan tergesa-gesa, ia langsung menghampiri mbak-mbak yang sedang bertugas di kasir.
"Liat KTP gue nggak?"
"Mas nanya saya?"
BRAK
"Yaiyalah, emang siapa lagi disini selain lo! bodoh!" maki cowok itu dengan kasar.
Wanita itu tersentak kaget, "saya nggak tau mas" jawabnya jujur, memang ia tidak melihat ada KTP yang tertinggal di sini.
"KTP gue ilang habis dari sini,"
"Iya saya inget, mas nya pernah ke sini kemarin, tapi saya beneran nggak liat mas, kalau ada barang pengunjung yang ketinggalan atau jatuh pasti di kasih ke saya, untuk di amankan dan barang kali pemilik mencarinya," jelas wanita itu.
"JANGAN BOHONG LO"
"Saya nggak bohong mas, beneran saya nggak tau, mungkin saja sudah di ambil sama orang lain," wanita ini tidak sadar bahwa partner bicaranya ini siapa.
BRAK
Lagi-lagi laki-laki itu menggebrak meja kasir hingga para pengunjung lainnya kaget, untung saja semuanya sehat atau tidak ada riwayat serangan jantung mendadak.
"Bro" seseorang menepuk bahu laki-laki yang sedang mengamuk. Dia menoleh, "Leon" ucapnya.
Arkan, cowok itu menatap Leon tajam, "lo nggak usah ikut campur anjing!"
"Lo mau tau kenapa gue ikut campur?"
Arkan diam, "karena lo ganggu gue dan temen-temen gue makan" lanjut Leon dengan tahapan tajam.
"Mau jadi sok jagoan lo?"
Leon memutar bola matanya malas, udah jelas-jelas si Arkan itu cuma menang bacot doang tapi otak kosong.
"Lo buta? lo datang, marah-marah, mukul meja, caper ya?"
Merasa tersentil hatinya, Arkan mencengkram kuat kerah Hoodie Leon hingga wajah Leon berubah menjadi merah karena kehabisan nafas, dengan kasar Leon memegang tangan Arkan lalu memutar tangan Arkan, lalu Leon memutar tangan Arkan hingga sang empu meringis.
"Lepasin gue bangsat" maki Arkan.
Karena Leon bukan Arkan, ia melepas cengkeramannya, Leon tersenyum miring, "lo bisa kan tanya baik-baik, dimana sopan santun lo? hilang? atau lupa naruh? oh berati sama dong kaya otak lo. h i l a n g"
