••14••

126 72 21
                                    

"Halo Nia, apa apa pagi-pagi udah telpon"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo Nia, apa apa pagi-pagi udah telpon"

Zeeya, jalan-jalan yuk!

"Enggak dulu deh Nia, habis ini aku mau ke rumah mbak Novi, aku kerja di sana."

Kerja? lo kerja apa Zee di sana?

"Cuma beres-beres doang kok, uangnya lumayan buat bayar kontrakan."

Emang bokap nyokap lo nggak kerja? harus banget lo yang kerja?

"Maaf ya, lain kali deh, ya" bujuk zeeya.

Yah, gue sama siapa dong, terdengar helaan nafas dari sebrang sana.

"Ya, gimana ya Nia. Kamu nggak punya temen lagi selain aku?"

Enggak ada Zee, cuma lo doang nih satu-satunya

"Yakin cuma aku?"

Yaiyalah

"Kalo Elang gimana?"

Ha? gimana apanya gimana sih Zee?

"Ajak dia aja nggak papa Nia, daripada kamu sendirian." Ucap Zeeya sengaja mengusili Tania.

NGGAK! EMANG GUE CEWEK APAAN, NGAJAK COWOK JALAN. GENGSI DONG

Zeeya reflek menjauhkan hp nya dari telinga. Emang ya Tania nggak bisa jauh-jauh dari ngomong nada tinggi.

"Berati kalo Elang yang ngajak, kamu mau dong?" goda Zeeya lagi. 

Tania diam, dan hening beberapa saat, ya, eng-ngak juga.

"Enggak apa enggak?"

AAAA TAU AH ZEEYA NYEBELIN, NYESEL GUE PAGI-PAGI TELPON LO.

Tut.

Zeeya cekikan sendiri mendengar suara Tania, menurutnya mereka berdua, maksudnya Tania dan Elang, lucu aja gitu.

       ♪♪♪♪♪♪♪♪♪

Sepertinya Tania akan mempertimbangkan saran dari temannya, Tania mencoba mencari kontak wa Elang, dengan keberanian yang sudah ia kumpulkan dan Tania mencoba menghilangkan gengsinya, daripada nggak jadi jalan kan.

Tania menekan tombol telfon di wa Elang, panggilan berdering beberapa detik, Tania adalah manusia yang tingkat gengsinya diatas rata-rata, ia mencoba menurunkan sedikit gengsinya. Nggak papa juga ya jalan sama si burung, cakep juga orangnya.

"Aduh anjir, matiin aja kali ya. Gengsi dong Tania," keluh Tania sendiri.

Tanpa menunggu panggilan itu diterima, Tania mematikannya begitu saja.

"Mau di taruh dimana muka gue nanti. Gue seorang Tania ngajak si burung elang itu jalan? nggak-nggak! lo nggak boleh kayak gini Tania, lo itu cantik."

"Apakah pantas seorang Tania jalan sama musuh?"

ZEEGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang