Menceritakan tentang sebuah kisah cinta sederhana dari dua hati yang saling mencintai. Konon katanya, jika cinta laki-laki lebih besar daripada perempuan, maka cinta itu bisa bertahan lebih lama, tapi alangkah baiknya jika mereka mempunyai cinta yan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ma, mama tau kan siapa cewek yang tiba-tiba meluk aku di pesta Mona?"
Mamanya menggelengkan kepalanya, "nggak. Mama nggak kenal, emang kamu kenal?"
Arkan pun menggeleng sama, "nggak. Tapi muka nya nggak asing banget di aku," ungkap Arkan bingung.
"Tapi aneh sih ma, dateng-dateng langsung meluk aku, parahnya lagi katanya nama aku Raffi, bukan Arkan, dan setelah aku di tonjok sama Afgan, terus aku nggak inget apa-apa" jelas Arkan lagi.
Mama nya melanjutkan memotongkan buah untuk anaknya, "nih makan! nggak usah di pikirin, nanti kepala kamu sakit lagi,"
"Tapi, rasanya gue pernah lihat tuh cewek tapi nggak tau dimana, dan kapan" ucap Arkan lagi.
Kamu emang kenal sama dia Raff.
Dia bener, nama kamu Raffi, bukan Arkan.
Maafin mama bohong sama kamu, mama terpaksa.
Anjar pun berdiri dari duduknya, ia berinisiatif mengambil minuman segar untuknya dan juga Arkan. Arkan menonton televisi sambil memakan buah yang sudah di potong oleh sang mama.
Keluarga satu-satunya dari kecil, karena Arkan adalah anak yatim, tapi dua satu tahun yang lalu mamanya memutuskan untuk menikah lagi. Awalnya Arkan menolak keras, tapi Arkan melihat perjuangan calon ayahnya, jadi tidak ada salahnya ia membiarkan mamanya untuk menikah lagi.
"Arkan, nanti mama mau ada kerjaan di luar kota sama papa kamu"
"Perusahaan papa Mona lagi?"
"Iya sayang, nggak papa ya di rumah sendiri, cuma dua hari kok."
"Santai ma, Arkan udah gede"
Dari dapur, mama Arkan bertanya, "gimana sama KTP kamu? udah ketemu belum? pak Wijaya nanya terus, kalo nggak ketemu cepetan buat lagi"
Arkan menghembuskan nafasnya kasar, "ntar Arkan cari lagi"
"Bentar lagi papa kamu pulang, cepetan mandi sana! jangan lupa turun untuk makan!"
"Oke"
♪♪♪♪♪♪♪♪♪
Hallo
"Iya pah, kenapa?"
Setibanya di kamar hotel, Tania lupa bahwa baterai hp nya habis, untuk itu ia berinisiatif ke kamar Elang, karena power bank nya ada di Elang. Tapi kejadian memalukan beberapa menit yang lalu masih membekas di benak Tania. Sangat memalukan.
