••19••

91 55 33
                                    

"Maaf Afgan, aku udah punya pacar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf Afgan, aku udah punya pacar."

Singkat, padat dan jelas.

Afgan di tolak.

Afgan tersenyum getir meratapi nasibnya, "boleh gue tau siapa orangnya?"

Zeeya tau pasti Afgan kecewa dengan jawabannya, tapi mau gimana lagi, Zeeya nggak mau menyakiti Afgan lebih dalam lagi. Ini sudah lebih dari cukup.

"Nggak penting buat kamu tau siapa dia Afgan, karena percuma saja, dia nggak ada di sini."

Reflek Afgan bingung, "gimana sih maksud lo, gue nggak ngerti."

"Nggak penting, jadi nggak ngerti nggak papa."

Afgan menghembuskan nafasnya kecewa, sesak rasanya di tolak. Kali ini ia setuju dengan ucapan Elang kemarin, kalau orang lama itu pemenangnya. Apa sekarang sudah terbukti oleh kisahnya?

"Gue kira lo nggak punya pacar Zee, sorry gue nggak tau." Ucap Afgan.

"Aku yang seharusnya minta maaf sama kamu Afgan. Aku nggak  bermaksud buat kamu sakit hati atas penolakan aku tadi, dari awal emang aku nggak mau dekat lebih sama kamu, tapi kamu sendiri yang selalu cari cara agar deket sama aku. Aku nggak nyalahin kamu ataupun perasaan kamu Afgan, makasih banyak atas perhatian dan kebaikan kamu selama ini sama aku."

Afgan hanya diam.

"Makasih atas traktirannya hari ini, aku permisi dulu."

Afgan tidak berniat mengejar. Ia hanya termenung di sana, Afgan sadar bahwa dirinya benar-benar salah kali ini. Dia menyukai pacar orang.

"Ternyata gue salah mengartikan responnya," gumam Afgan.

"Ternyata gue cuma tokoh kedua."

Lagi-lagi hanya gumaman kecil keluar dari mulut Afgan, hembusan nafas yang terdengar begitu sangat kecewa. Baru pertama kalinya nembak cewek, dan pertama kalinya juga Afgan di tolak sama cewek.  Mana yang ditembak ceweknya orang lagi. Paket komplit.

       ♪♪♪♪♪♪♪♪♪

Zeeya merasa sangat bersalah berbicara seperti itu dengan Afgan. Tapi disini Zeeya juga salah, ia masih punya pacar tapi merespon Afgan.

Langit yang tadinya terang perlahan berubah menjadi gelap, hari sudah semakin larut, tapi Zeeya masih berjalan sambil bengong, mata sayu, badan rasanya capek banget.

"Apa aku salah ya nolak Afgan tadi? tapi kan aku masih pacarnya Raffi. Ya Tuhan, aku bingung banget. Mana Raffi nggak pasti lagi."

Firasat Zeeya mengatakan kalau Raffi ada di Jakarta, mungkin ia harus cari tau kebenarannya.

"Jahat banget aku kaya gitu sama Afgan, dia pasti kecewa banget sama aku." Ucap Zeeya sendu.

Zeeya tidak faham lagi apa yang ia rasakan, kalau boleh jujur tadi ia sempat kaget, tapi kagetnya sekaligus senang, secara perlahan Afgan mampu membuat Zeeya nyaman berada di sampingnya.

ZEEGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang