Satu hari setelah Raffi kejang, akhirnya kedua matanya sudah terbuka, pening di kepalanya juga masih terasa sangat sakit, mungkin itu efek dari pecahan kaca mobil yang langsung mengenai kepalanya karena Raffi duduk di belakang supir.
Perban berwarna putih masih melingkar di kepalanya, di ruangan tersebut ada sosok ibu yang sangat setia menemani sang putra, "Sayang. Kepala kamu gimana? masih sakit?" tanya Anjar.
Raffi memegang kepalanya sambil meringis sakit, "shhh, aww"
"Anda siapa?" tanya Raffi.
Deg
Jantung Anjar rasanya seperti berhenti mendadak. Apa yang di katakan anaknya? apa Raffi tidak mengingat sang ibu?
"Maksud kamu? ini mama sayang"
"Mama? aku siapa?" beo Raffi. Ia mencoba mengingat-ingat , tetapi semakin di paksa, kepalanya akan semakin pening.
"Shhh, awww" Raffi meringis kembali. Anjar tidak tega melihat Raffi terus saja meringis kesakitan, ia tidak tega untuk bertanya.
Anjar mengambil tangan Raffi, berniat untuk membantu sang anak agar tidak memegang kepalanya terus. "Jangan di pegang dulu nak, mama panggilkan dokter sebentar ya,"
Tidak ada respon sama sekali dari Raffi, Anjar bergegas keluar dari ruangan yang bertulisan RUANG ANGGREK NO.103, tapi di jalan, Anjar berpapasan dengan Mona.
"Tante-tante, kenapa lari-lari?" tanya Mona dari arah berlawanan.
"Raffi udah sadar"
"Hah? yang bener Tan?"
Anjar mengangguk, "iya ini Tante mau panggilkan dokter, kamu langsung ke sana aja temenin Raffi ya,"
Keduanya langsung bergegas, Mona menuju ruangan Raffi sedangkan Anjar mencari dokter yang menangani Raffi.
Pertama kali Mona melihat Raffi kejang-kejang tepat ia membuka pintu kamar, ingatannya berputar kala sang adik sakit panas hingga kejang, Mona langsung berlari ke arah brankar Raffi.
"Raff? kamu kenapa sih Raff? jangan bikin aku takut deh, kamu nggak akan mati kan? gue takut," Mona ketakutan sendiri.
"Ini mana sih Tante Anjar, lama banget panggil dokternya, kalo keburu Raffi mati gimana?" cemasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEEGAN
RomanceMenceritakan tentang sebuah kisah cinta sederhana dari dua hati yang saling mencintai. Konon katanya, jika cinta laki-laki lebih besar daripada perempuan, maka cinta itu bisa bertahan lebih lama, tapi alangkah baiknya jika mereka mempunyai cinta yan...