"Pagi anak-anak""Pagi Bu"
"Sebelum pelajaran dimulai, ibu mau menyampaikan hasil rapat kemarin."
Semua siswa-siswi mulai berbisik-bisik dengan teman sebangkunya.
"Ibu dapat pesan, supaya tempat duduk kalian di ubah, satu bangku harus cewek dan cowok."
"Loh Bu, kok gitu sih? udah nyaman begini lah Bu," protes siswi berponi.
"Iya Bu, ngapain sih pindah tempat duduk. Kita kan nggak pernah bikin kacau ya kan guys??"
"Bener Bu," serentak semua menjawab bendara yang sedang membuka suara itu.
"Ibu nggak bisa berbuat apa-apa, ini keputusan bersama, mau nggak mau harus di terima." Ucap Bu Nora.
"Jadi, ibu kasih kalian dua pilihan, mau ibu yang milih atau kalian sendiri yang milih?" tanya Bu Nora.
"MILIH SENDIRI AJA BU, NGGAK USAH REPOT-REPOT, KITA UDAH GEDE."
"Silahkan kalian tukar tempat, ibu kasih waktu kalian 15 menit, dimulai dari sekarang," lanjut Bu Nora.
Dengan sigap semuanya pada gugup, tanpa persiapan apa-apa, hanya waktu 15 menit, otak mereka ngelag nggak bisa milih siapa-siapa, Zeeya juga bingung mau sama siapa, sedangkan saja dirinya tidak disukai di kelas, mana ada yang mau tau bangku samanya.
Zeeya hanya duduk di tempat, berharap ada yang suka rela ingin duduk bersamanya, padahal ia sudah nyaman dengan Tania, pake segala di pindah.
Zeeya rasa ada seseorang yang duduk di sampingnya, ia menoleh. Orang itu menyapa Zeeya, "hai Zee,"
Dengan senyum tipisnya ia juga membalas sapaan orang tersebut, "hai juga, Afgan."
"Gue boleh kan duduk disini?"
"Iya boleh, duduk aja," jawab Zeeya. Lebih baik ia duduk sama Afgan daripada nggak dapet.
Tak lama kemudian meja Zeeya di datangi oleh cewek berambut pendek, seragam terlihat lebih ketat dari teman-temannya, cantik sih, tapi nggak tau deh hatinya cantik apa nggak.
"Gan," panggil cewek itu. Afgan pun mendongak, "apa?"
"Afgan, duduk sama gue aja yuk! gue nggak mau sama bobi," adu nya pada Afgan.
"Nggak bisa, gue udah duduk sama Zeeya."
Dengan kesal, cewek itu beralih ke samping meja Zeeya. "Heh, cupu!"
Zeeya hanya mendongakkan kepalanya tanpa mau menjawab.
"Heh! dia punya nama" koreksi Afgan.
Kemudian cewek itu melihat Afgan, "bener kan, nama dia itu cupu. Jadi gue nggak salah dong,"
"Namanya Zeeya, lo kalo nggak tau, mending kenalan dulu." Kata Afgan membela Zeeya.
Tanpa mempedulikan ucapan Afgan, cewek itu membuka mulutnya lagi, "lo pindah sana sama bobi, gue mau sama Afgan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEEGAN
RomansaMenceritakan tentang sebuah kisah cinta sederhana dari dua hati yang saling mencintai. Konon katanya, jika cinta laki-laki lebih besar daripada perempuan, maka cinta itu bisa bertahan lebih lama, tapi alangkah baiknya jika mereka mempunyai cinta yan...