••35••

44 12 3
                                    

Seorang laki-laki tengah melamun di kamar nya, ia hanya bisa melihat bintang-bintang gemerlapan, bulan yang terlihat sangat terang malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang laki-laki tengah melamun di kamar nya, ia hanya bisa melihat bintang-bintang gemerlapan, bulan yang terlihat sangat terang malam ini. Raffi Andreas, cowok itu menggunakan celana santai dan kaos putih oblong, tatapannya begitu kosong. Ia bingung harus memilih antara mamanya atau pacarnya.

"Maafin aku Zee, aku nggak mau mama kecewa karena aku nggak nurut, maaf" cicitnya.

Memori kesehariannya bersama Zeeya seketika memenuhi otaknya. "Aku yakin kalo suatu saat nanti kita bakal ketemu lagi Zee, aku harap kita masih punya perasaan yang sama," monolognya.

Dipaksa pergi karena suatu keadaan yang tidak bisa di hindari itu berat. Apalagi meninggalkan orang yang di sayang, tidak ada niatan dan bayangan sedikitpun untuk meninggalkan Zeeya.

Tiba-tiba sebuah tangan memegang pundak Raffi, "Raff, gimana? pilih mama kan?"

Raffi diam, dia tidak bisa kalau di suruh memilih antara dua wanita yang menepati hatinya. "Ma, nggak bisa ya kita di sini aja? Zeeya gimana ma? mama tau sendiri kan,"

"Raff, kamu sayang sama mama kan?"

"Kenapa mama nanya gitu sama Raffi? ya jelas Raffi sayang lah sama mama,"

"Kalo kamu sayang sama mama, berati kamu ikut mama kan, pokoknya kamu harus ikut Raff. Zeeya udah gede, dia bisa jaga diri"

"Tapi ma,..."

"Nggak ada tapi-tapian, mama udah daftarin kamu sekolah SMA di sana, mama udah kemasin barang-barang kamu juga, besok jam 8 harus udah nyampe Bandara, kamu jangan telat bangun."

"Iya"

Setelah mama nya pergi, Raffi menutup gorden jendelanya, bunyi notifikasi di hp nya terus saja masuk, pasti itu chat dadi Zeeya. Katakanlah Raffi adalah seorang pengecut, ia tidak berani membalas pesan Zeeya hanya karena ia merasa berat meninggalkan Zeeya.

       ♪♪♪♪♪♪♪♪♪

Raff? kenapa nggak bales chat aku?

Raff? aku ada salah apa sama kamu?

Raff? kamu kemana kok nggak bales chat aku?

Raff? kamu udah janji nggak ninggalin aku sendiri di sini kan?

Pesan itu terus saja muncul sampai pagi ini, Raffi semakin tidak kuat, ia memencet tombol blokir. Ya, Raffi memblokir nomor Zeeya, agar ia tidak semakin berat meninggalkan Zeeya, "aku tau kamu bisa tanpa aku Zee," lirihnya.

ZEEGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang