Gelang kecil melingkar di tangan kiri Zeeya. Gelang tersebut peraduan antara warna merah dan hitam, bukan hanya melingkar dipergelangan tangan Zeeya saja, namun juga di pergelangan tangan Tania.
Keduanya berjalan beriringan keluar dari toko buku yang biasa Zeeya kunjungi yaitu di dekat sekolahan. Gelang itu Tania yang membelikan untuknya, katanya gelang persahabatan.
Zeeya terus saja sekali melihat sesuatu yang melingkar dipergelangan nya. Zeeya begitu suli percaya, bahwa dirinya juga pantas memiliki seorang teman baik seperti Tania. Mengapa tidak dari dulu saja Tania pindah ke sekolah nya?
"Zee, gue boleh ngomong nggak?" tanya Tania mengawali pembicaraannya.
Zeeya menoleh ke arah Tania, "ngomong aja, Nia."
"Cowok yang nolongin lo kemarin, ganteng juga," celetuk Tania.
Zeeya membulatkan matanya, "kamu suka ya sama Afgan?" tanya zeeya seperti sedang menuduh.
"Suka?" tanya Tania balik, "ya enggaklah. Lo kali yang suka sama tuh cowok. Iya kan?" Tania balik nanya ke Zeeya, lengan kanannya menyenggol-nyenggol tangan Zeeya.
"Iiiih, apaan sih Tania. Aku itu, udah punya pacar tau. Main tuduh-tuduh aja," sanggah Zeeya tidak terima.
Tania membulatkan matanya, "udah punya pacar? siapa Zee pacar lo? ganteng nggak?"
Tak sadar mereka sudah sampai di gerbang sekolah. Sudah banyak siswa-siswi yang masuk, karena jam sudah hampir menunjukkan pukul 7, dan sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.
"Aku nggak mau kasih tau pacar aku ke kamu Tania, ntar kamu suka juga ke pacar aku gimana? nggak-nggak, pacar aku ya buat aku, kalau kamu nyari aja sendiri"
"Siapa juga yang mau sama pacar lo, dih" cibir Tania, "tapi kalo ganteng bolehlah buat gue," lanjut Tania sambil mengedipkan matanya sebelah.
"Enak aja!"
"Ganteng nggak?"
"Pacar aku paling ganteng sedunia, kaya opa-opa koreyah" ujar Zeeya melebih-lebihkan ucapannya.
Mata Tania berbinar ketika mendengar opa-opa korea, "wah seriusan lo?"
"Bersyandaa"
"Fake you, Zee" umpat Tania sambil memberi jari tengah untuk Zeeya.
"Eits, nggak boleh ngomong kasar Tania"
Tania mengabaikan tanggapan Zeeya. Tak terasa mereka sudah sampai di depan kelas. Sekarang Tania sudah satu kelas dengan Zeeya. Kok bisa? bisa dong. Bukan menyuap uang kepada kepala sekolahnya, tapi Tania menggunakan otaknya, dan ya akhirnya Tania bisa pindah kelas sesuai kemauannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEEGAN
RomanceMenceritakan tentang sebuah kisah cinta sederhana dari dua hati yang saling mencintai. Konon katanya, jika cinta laki-laki lebih besar daripada perempuan, maka cinta itu bisa bertahan lebih lama, tapi alangkah baiknya jika mereka mempunyai cinta yan...