Setelah beberapa jam bersama Tania, kini Zeeya sedang berjalan menyusuri pantai sendiri, anak rambutnya berterbangan karena angin malam, ia masih memikirkan pernyataan beberapa jam yang lalu, rasanya sangat aneh dan sangat tidak mungkin.
Zeeya duduk di pasir sambil memandang pantai dengan suasana yang berbeda, yaitu malam hari.
"Kalau seandainya itu beneran Raffi, kenapa dia nggak ngenalin aku?"
Memori-memori waktu jaman SMP kini berputar di kepala Zeeya, lautan di depannya seperti televisi yang sedang menyala dan terlihat semua keseruan, kebersamaan, dan rasa nyaman yang Raffi berikan untuknya, semangat Raffi yang tidak pernah lelah agar Zeeya tetap bahagia.
"Kenapa harus sama kak Mona ya? padahal dia galak, tukang bully, sikapnya aja semena-mena sama orang lain, suka perintah-perintah padahal masih punya kaki, Raffi kok bisa ya langsung suka sama kak Mona dan lupain aku," berapa kali Zeeya harus mengembuskan nafas kecewanya.
Hingga sebuah jaket besar berwarna hitam melekat pada tubuh kecilnya, "Afgan" gumam Zeeya.
"Gue boleh duduk?" tanya Afgan, lalu Zeeya hanya mengangguk.
"Ngapain sendirian di sini?" tanya Afgan.
Zeeya kembali menatap laut, "nyari angin" jawabnya.
"Angin ngapain di cari Zee, kalau waktunya dateng pasti juga dateng, nggak harus malem-malem ke pantai sendirian," ucap Afgan sambil melihat ke arah Zeeya, namun sedikitpun Zeeya tidak melihat ke arah Afgan.
"Kamu sendiri ngapain ke sini?" Zeeya balik bertanya ke Afgan.
"Nyari belahan jiwa"
Refleks Zeeya langsung terdiam, sedikit demi sedikit ia menoleh ke Afgan, "belahan jiwa? emang jiwa kamu terbelah jadi berapa, ngeri banget"
Afgan terkekeh geli mendengar jawaban polos dari Zeeya, "jadi dua, yang setengah ada di gue, mau tau yang setengahnya lagi kemana?"
Zeeya mengangguk, "kemana?"
"Ini lagi duduk di depan gue"
Zeeya bingung, ia menunjuk dirinya sendiri, "aku?"
Afgan terlalu gemas dengan ucapan polos Zeeya, ia bergerak mengulurkan tangannya untuk mengacak-acak rambut Zeeya.
"Ish, jangan di berantakin dong" gerutunya.
"Salah siapa polos bikin gue gemes aja," ungkap Afgan terang-terangan memuji Zeeya di depan orangnya langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEEGAN
RomanceMenceritakan tentang sebuah kisah cinta sederhana dari dua hati yang saling mencintai. Konon katanya, jika cinta laki-laki lebih besar daripada perempuan, maka cinta itu bisa bertahan lebih lama, tapi alangkah baiknya jika mereka mempunyai cinta yan...