06

32.2K 2.1K 39
                                        

Suara gemericik air terdengar dari dalam kamar mandi Alan, Rio mengarahkan shower tepat ke tubuh Alan.

"Hei, kalau kamu hanya ngarahin ke satu tempat.. tempat lain jadi ga bersih kan" ujar Alan.

"Ah, ka-kamu benar" Rio berhati-hati mengarahkan shower tadi agar tidak mengenai luka di tangan kanan Alan.

"Rio, sabunnya" Alan menunjuk sabun di dekat Rio.

"Oh iya, Sa-sabun !" Rio jadi gugup sendiri, dia mematikan shower lalu Rio menekan sabun cair milik Alan di telapak tangannya lalu menyodorkan pada Alan.
"I-ini sabunnya" ujar Rio.

"Hei.. " Alan mengetok pelan kapala Rio.
" ..kamu yang usap di badan ku"

Blush!
Kedua pipi Rio memerah.

"Eh! Harus aku yang usapnya ?"

"Iya lah, siapa lagi.. cepat, aku udah mulai kedinginan" kata Alan yang langsung Rio usap di tubuh Alan.

Deg. Deg. Deg.

Entah kenapa Rio jadi gugup saat menyentuh tubuh Alan, tangan Rio hanya berputar-putar di dada Alan yang membuat Alan tertawa pelan.

"Ke-kenapa kamu ketawa ?"

"Nggak, lucu aja reaksi kamu.. jangan dipikirkan, sabunnya kasih ke kaki ku juga"

"Ah iya" Rio berjongkok di depan Alan, dia mengusap-usap kaki Alan.

Entah karena polos atau ketidaktahuan Rio, posisi ini membuat Alan sedikit berfantasi bagaimana dia bisa memasukkan miliknya ke dalam rongga hangat mulut Rio.

Rio yang ada di bawah Alan tidak sengaja melihat p*nis Alan tapi dia segera berdiri agar tidak berpikir yang aneh-aneh.

"Berbalik, biar ku gosok punggung mu" ujar Rio dan Alan menurut saja, dia berbalik sementara Rio mengusap punggungnya.

"Kalau Alan lebih ramah sama cewek.. Alan pasti jadi playboy, Alan kan udah ganteng, kaya, pintar pula" kata Rio yang entah kenapa dia malah membahas tentang Alan.

Alan tiba-tiba berbalik lalu menyentuh dagu Rio agar melihat wajahnya.
"Kalau Rio nggak mudah mengumbar senyuman, ku pikir Rio nggak akan sepopuler ini"

Rio tersenyum kaku.
"Ak-aku nggak populer kok" Rio berusaha menghindari tatapan mata Alan.

Entah apa yang Rio pikirkan, dia yang  berniat menganti topik pembicaraan tiba-tiba mengatakan hal yang bisa saja membuatnya terperangkap akan perkataannya sendiri.

"Punya Alan besar ya, rahasianya apa.. ? Hehe, Rio juga mau biar punya istri nanti ga malu-maluin !"

Mendengar pertanyaan Rio, senyuman terukir di bibir Alan.
"Mau ku bantu bikin punya Rio gede juga ?"

"Ah, " Rio menatap wajah Alan, dia langsung sadar kalau pertanyaannya bisa saja menyinggung Alan tapi berbeda dengan Alan yang sejujurnya bersemangat.

Rio langsung menghidupkan shower lalu membasuh tubuh Alan.
"Ud-udah selesai"

Rio buru-buru keluar dari kamar mandi, Alan melihat punggung Rio sebelum akhirnya pintu kamar mandi tertutup.
"Hah.. " Alan menghela nafasnya berat.

Dia menyibak rambutnya yang setengah basah ke belakang.
".. padahal sedikit lagi" gumam Alan.

.
.

Bersambung ...

My Little Puppy (TAMAT, 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang