Alan keluar hanya memakai handuk, dia kembali meminta tolong pada Rio untuk memasang pakaiannya.
Rio yang masih malu kembali bertanya apa Alan perlu di bantu lagi memakai celana dalam.
"Haha, hei...kenapa kamu tanya tentu jawabannya iya"
"Ugh!" Wajah Rio memerah.
Rio mengencangkan kedua lobang kaki di celana dalam Alan.
"Cepat masukkan kaki mu.. cepat !" Ujar Rio, Alan tertawa melihat tingkah Rio tapi dia menuruti apa yang Rio katakan.Selesai memasang pakaian Alan, Rio meminjam pakaian Alan karena dia tidak bawa baju ganti.
"Kamu mandi aja dulu, ku carikan baju ganti buat kamu" ujar Alan.
"Ah iya" Tanpa menaruh curiga, Rio pergi mandi sementara Alan mencari baju miliknya di lemari.
Pikiran nakal Alan tiba-tiba terlintas, dia sengaja meminjamkan baju oversize juga celana pendek dalamannya untuk Rio.
"Rio.. " panggil Alan, Rio membuka setengah pintu kamar mandi.
" ..ini baju yang paling kecil, pakai ini aja ya""Hehe, terima kasih Alan" Rio mengambil pakaian Alan lalu kembali mandi.
Alan duduk di atas kasur menatap pintu kamar mandinya, dia sengaja duduk di kasur agar Alan bisa melihat langsung saat Rio keluar memakai baju oversize miliknya.
Tak lama kemudian Rio membuka pintu kamar mandi.
"Alan.. bajunya kegedean ini, kamu bilang paling kecil !" Kesal Rio karena baju Alan sangat besar di tubuhnya terlebih pundak Rio juga terekspos.Rio bahkan terlihat seperti memakai mini dress walaupun dia memakai celana dalaman milik Alan.
"Ahaha, lucu banget kamu Rio" Akan terkekeh pelan.
"Ih Alan jahat banget ngerjain aku !" Rio mempoutkan bibirnya kesal.
"Maaf, ayo Kemari.. kemari.. "Alan tersenyum senang melihat penampilan Rio.
Rio berjalan mendekat kearah Alan.
"Baju yang lain aja, aku nggak suka ini kegedean" protes Rio.Tangan kiri Alan menyentuh pinggang Rio.
"Kenapa kamu nggak suka ? Padahal lucu begini, aku suka kok" ujar Alan seraya menatap Rio dengan senyuman manisnya.
"Tapi aneh aja Alan, masa aku begini.. mamah sama papah mu juga bakal liatin aku aneh"
Alan mengusap-usap pelan pinggang Rio. "Nggak kok, tidur begini sama aku.. besok aja gantinya.. hm ?"
"Beneran cuma buat tidur aja kan ?"
"Iya, oh.. kita ada PR kimia kan ? Mau ngerjain bareng ?" Tanya Alan.
"Aku mau nyontek kamu aja, hehe"
"Boleh, tapi satu syarat" Alan tersenyum penuh arti.
"Syaratnya apa ?" Tanya Rio penasaran.
Alan berjalan ke meja belajarnya lalu duduk di kursinya.
Alan menepuk-nepuk pahanya.
"Duduk disini, biar ku arahin dari belakang""Eh ? Kan bisa dua kursi" Rio bingung kenapa Alan mau dia duduk di pangkuannya padahal menulis dalam keadaan seperti itu bukannya agak sedikit sulit.
Raut wajah Alan terlihat sedih.
"Jadi kamu nggak mau ?""Ah bukan gitu, ya udah deh !" Rio akhirnya duduk di pangkuan Alan.
Alan memeluk pinggang Rio lalu menyuruh Rio mengambil buku Kimia Alan.
Alan menyandarkan dagunya di pundak Rio lalu mulai menjelaskan apa yang akan Rio tulis untuk menjawab pertanyaan yang berjumlah 5 soal itu.
Juara umum sekolah ini mengatakan jawabannya dengan mudah bahkan tanpa mencoret kertas.
'Woah.. dia pintar sekali' untuk pertama kalinya Rio sangat kagum dan bangga pada teman masa kecilnya ini.
Karena kekagumannya pada Alan, Rio tidak sadar kalau tangan Alan bergerak mengusap-usap paha Rio.
Rio tersadar saat tangan kiri Alan masuk lalu menyentuh milik Rio.
"Ah, Alan.. kenapa kamu nyentuh aku disana ?!" Rio menahan tangan Alan.Alan mengecup singkat pundak Rio.
"Kita udah cukup dewasa, Rio nggak penasaran sama sex ?" Tanya Alan yang membuat kedua pipi Rio merona merah..
.Bersambung ...

KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Puppy (TAMAT, 21+)
RandomRio dan Alan sudah berteman sejak kecil, kepribadian mereka berdua yang jauh berbeda membuat orang-orang bertanya kenapa Rio bisa akrab dengan Alan padahal Alan terkenal sangat pendiam juga dingin tapi ternyata sikap baik, senyuman manis dan perhati...