29

18.5K 1K 42
                                    

Pak Yubbi benar-benar mengajar di kelas Alan dan Rio, selama pelajaran Alan tidak memperhatikan pak Yubbi yang membuat guru ini sering menegur Alan untuk melihat dirinya yang sibuk menjelaskan di depan kelas.

"Rio, bisa bantu saya bawa buku tugas kalian ke kantor ?" Kata pak Yubbi.

"Ah, baik-" belum sempat Rio berdiri, Alan sudah lebih dulu menahan bahu Rio.

"Biar saya saja" ujar Alan yang langsung berjalan ke depan kelas.

"Woohh~" semua siswa di kelas, tidak termasuk Rio dan Agnes langsung kagum karena ini pertama kalinya Alan membantu guru.

"Haha, sudah.. sudah.. sampai bertemu minggu depan ya semua" pak Yubbi tersenyum manis.

"Baik pak!" Jawab para siswa.

Pak Yubbi berjalan lebih dulu diikuti oleh Alan, sepanjang koridor keduanya hanya diam tak bicara sampai akhirnya pak Yubbi berhenti di tangga lalu berbalik menatap Alan.

"Kamu mau ngomong apa ?" Tanya pak Yubbi.

Alan menghela nafasnya berat.
"Yang berlalu biar berlalu.. aku masih polos waktu itu jadi aku nggak anggap semua itu serius jadi jangan ganggu Rio" kata Alan.

Pak Yubbi terkekeh pelan.
"Jadi kalian berdua ada perkembangan ? Sampai mana ? Udah praktek juga, hm ?" Pak Yubbi terlihat penasaran.

Alan menatap pak Yubbi lalu beralih mengabaikannya, Alan berjalan melewati pak Yubbi seolah dia malas harus membahas masalah pribadinya dengan orang lain.

"Alan!" Pak Yubbi menahan lengan Alan.
"Jangan lupa.. aku yang ngajarin kamu semuanya, aku-"

Alan menepis pelan tangan pak Yubbi dari lengannya.
"Aku ucapin terima kasih tapi aku nggak punya perasaan apapun sama kamu, lebih lagi.. kamu punya banyak cowok yang bisa kamu jadikan boneka, aku cuma anak ingusan"

Alan berjalan turun tangga menuju ruang guru untuk mengantar buku-buku ke meja pak Yubbi.

Pak Yubbi mengepalkan tangannya saat Alan bersikap dingin padanya, dia tau semua ini salahnya karena mempermainkan Alan sewaktu dia masih SMP tapi lama kelamaan dia melihat Alan tumbuh menjadi remaja tampan dan pintar itu yang membuat pak Yubbi menaruh rasa pada Alan tapi sayangnya Alan sudah terlanjur kecewa.

Tak lama kemudian beberapa siswa dan siswi turun dari lantai atas termasuk Rio.

Mereka menyapa pak Yubbi, pak Yubbi langsung tersenyum palsu seolah tidak terjadi apa-apa hingga akhirnya Rio berhenti di depan pak Yubbi.

"Loh pak, Alan mana ?" Tanya Rio.

"Dia udah pergi duluan, saya mau ke ruangan lain.. ada yang ketinggalan" ujar pak Yubbi.

"Oh, ya udah pak.. Rio ke kantin dulu~" Rio melambaikan tangannya yang pak Yubbi balas lambaian tangan juga.

Pak Yubbi berbalik melihat Rio.
'Anak itu, akan ku buat dia benci Alan.. biar Alan bisa balik ke aku lagi' batin pak Yubbi.

.
.

Bersambung ...

My Little Puppy (TAMAT, 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang