Jam makan siang, semua siswa dan siswi siap dengan bekal masing-masing ada juga yang pergi ke kantin karena tidak mau repot membawa bekal.
Rio sudah biasa membawa bekal buatan mamahnya, dia juga membaginya bersama Alan tapi karena banyak yang ingin mendekati Rio selama jam makan siang jadi lah Alan bergerak menghalangi mereka.
"Lihat mereka berdua.. apa kalian pikir mereka masih bisa di bilang teman ?" Bisik salah satu siswi dari kelas lain karena Rio dan Alan biasa makan di bangku taman sekolah.
"Ah, udah lah.. sejak dulu Alan memang gitu jadi biarin aja mereka berduaan"
Siswi dengan rambut sebahunya ini menopang dagu melihat bagaimana Alan memeluk Rio dari belakang sementara Rio menyuapinya dengan wajah sumringah.
"Ck, akan ku dekati Rio" kata siswi ini yang membuat kedua temannya langsung memukul kepalanya dengan sendok.
"Aduh.. hei, sakit tau!!" Kesalnya.
"Stop ngehayal deh.. secuil pun kamu nggak akan bisa nyentuh Rio, deketin aja udah di tatap kayak singa apalagi kamu nyentuh.. beh, tamat lah" nasehat temannya.
"Kan belum nyoba ! Lihat ya.. aku bakal dekat juga sama Rio !"
"Iya udah deh.. serah kamu aja" teman-temannya sudah pasrah, Alan yang duduk tidak jauh dari para siswi ini ternyata sedikit mendengar pembicaraan mereka.
Alan semakin erat memeluk Rio yang saat ini tengah sibuk dengan bekalnya, sadar pelukan Alan semakin erat Rio langsung menepuk-nepuk pelan tangan Alan.
"Alan, aku lagi makan.. kamu nekan perut ku" protes Rio.
"Oh, maaf" Alan melonggarkan Pelukannya, dia menopang dagunya di pundak Rio.
"Makan yang banyak, hm" ujar Alan.
"Ehehe, tanpa kamu suruh aku juga makan banyak kok.. kamu juga makan, ayo buka mulut" Rio menyodorkan sendoknya berisi nasi dan lauknya.
"Amm... Terima kasih" Alan tersenyum kecil, Rio lanjut menyantap bekalnya.
Alan menghirup pelan baju Rio.
'Dia bau keringat tapi aku suka' batin Alan.Selesai makan, Alan dan Rio berjalan naik ke lantai tiga menuju kelas mereka tapi mereka tidak sengaja bertemu dengan guru yang akan mengajar di kelas D.
"Oh kebetulan ada Alan.. " guru tadi meminta Alan untuk pergi ke ruang guru, ada beberapa hal yang ingin guru-guru sampaikan padanya.
Hal ini membuat Alan dan Rio terpisah untuk sementara waktu. Setibanya di ruang guru, para guru meminta Alan memilih lomba apa yang ingin dia ikuti untuk kejuaraan Nasional lagi mewakili sekolah.
Sejujurnya Alan sudah memilih matematika tapi yang membuat dia lama di ruang guru adalah para guru yang memberinya nasehat yang tidak terlalu Alan hiraukan.
Setelah mendapat nasehat dan semangat yang bagi Alan masuk telinga kanan keluar telinga kiri itu akhirnya dia bisa kembali ke kelas.
Tapi setibanya dia di kelas, dia bisa melihat Rio bersenda gurau dengan teman-teman di kelas bahkan ada yang duduk sangat dekat dengan Rio bahkan menyentuh pipi Rio yang biasanya hanya bisa di sentuh oleh Alan.
Alan masuk ke dalam kelas, dia berjalan kearah siswa pria yang tadi mencubit pipi Rio, dia menarik kasar tangan siswa ini.
"Akh! Hei...Alan ! Hah !! Tangan ku sakit !!" Tanpa bicara, Alan mendorong siswa tadi hingga dia berduduk di lantai, kursi-kursi di sekitarnya sedikit berantakan.
Alan menatap siswa yang tadi menyentuh pipi Rio.
"Ada 39.000 bakteri di tangan manusia, aku nggak tau kamu udah cuci tangan atau belum tapi bakteri di tangan mu bisa aja ngerusak kulit Rio jadi jangan nyentuhnya Rio lagi, paham kan ?" ujar Alan dengan tatapan tajam.Siswa ini bergidik ngeri melihat betapa menusuknya tatapan mata Alan.
"A-aku minta maaf" ujarnya dengan suara bergetar."Alan, kenapa kamu kasar begitu ? Kalau dia luka gimana ?" Rio terlihat khawatir pada teman sekelasnya, saat Rio hendak menolong temannya Alan segera menahan lengan Rio.
Alan menggenggam erat tangan Rio, dia membawa Rio ke meja salah satu siswi.
"Tissue basah ini milik mu ? Aku minta satu" kata Alan."Ah iya, si-silahkan" kata siswi ini, Alan langsung mengambil satu tissue lalu mengusap pelan pipi Rio.
"Alan, nggak ada yang kotor di pipi ku" Rio menahan tangan Alan.
"Sstt.. aku yang tau itu kotor atau nggak.. harus tetap dibersihkan, hm" Alan tersenyum lembut yang membuat seisi kelas merinding karena memang Akan hanya tersenyum pada Rio.
.
.Bersambung ...

KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Puppy (TAMAT, 21+)
LosoweRio dan Alan sudah berteman sejak kecil, kepribadian mereka berdua yang jauh berbeda membuat orang-orang bertanya kenapa Rio bisa akrab dengan Alan padahal Alan terkenal sangat pendiam juga dingin tapi ternyata sikap baik, senyuman manis dan perhati...