"Kalau kamu nggak bilang, Alan nggak akan tau" ujar Agnes.
"Ak-aku.. aku sayang Alan soalnya dia teman masa kecil ku tapi aku nggak tau harus gimana saat perasaan ini makin tumbuh.. aku nggak mau di katain aneh" jawab Rio sembari sesegukan.
Agnes menghela nafasnya berat.
"Kamu perlu bantuan ?" Tanya Agnes."Nggak apa-apa, terima kasih" Rio tersenyum paksa.
"Ah.. udah malam,." Rio melihat jam di ponselnya yang sudah menunjukkan pukul 10 malam.
" ..ayo naik taksi" ajak Rio.
Agnes mengangguk pelan.
"Iya, ku pesan lewat aplikasi dulu"Tak lama kemudian taksi pesanan mereka datang saat Agnes dan Rio sudah ada di dalam taksi, ponsel Rio tiba-tiba berdering.
Nama Alan terlihat jelas disana.
"Halo ! Alan !" Rio langsung mengangkat telpon dari Alan.Tapi bukannya Alan yang berbicara tapi orang lain.
"Mas...ini temanya kecelakaan!"Mendengar hal itu Rio langsung panik.
"Dimana ?!! Beritahu aku dimana Alan ?!"Orang tadi mengirim lokasi Alan, tanpa pikir panjang Rio meminta supir mengantar mereka ke lokasi tersebut dan Rio bersedia membayar lebih karena alamat tujuan mereka tidak sesuai aplikasi.
Setibanya di lokasi, Rio sangat terkejut saat melihat motor Alan tergelak di pinggir jalan sementara Alan sudah mereka naikkan ke ambulans.
Rio berlari kearah ambulans, dia menahan pintu ambulans yang hampir saja tertutup.
"Aku keluarganya !!" Ujar Rio.Petugas ambulans langsung menyuruh Rio masuk ke dalam, Rio duduk di dekat Alan.
"Alan.. hei, kamu dengar aku ?" Rio menyentuh pelan dahi Alan.Perlahan Alan membuka matanya.
"Rio ..""Iya, ini Rio.. tunggu ya, sebentar lagi kita sampai rumah sakit" Rio tersenyum paksa padahal matanya sudah berkaca-kaca.
Rio bisa melihat luka di beberapa tubuh Alan, petugas ambulans memberitahu Rio untuk tidak menyentuh tubuh Alan dulu karena ada beberapa tempat yang mengalami cidera serius.
Setibanya mereka di rumah sakit, Alan langsung di bawa masuk ke UGD, dokter dan perawat langsung menangani Alan sementara Rio menelpon kedua orang tua Alan.
Setelah satu jam, dokter menemui kedua orang tua Alan yang sudah tiba di UGD.
"Pasien mengalami luka di kaki dan tangan tapi sudah kami atasi, luka di tangan kanannya terbuka akibat gesekan saat dia jatuh.. jadi sementara pasien di anjurkan untuk menginap, bagaimana ibu bapak ?" Tanya dokter."Iya dokter tidak jadi masalah, terima kasih banyak" jawab ayah Alan.
"Baik, akan segera kami pindahkan ke kamar rawat.. saya permisi" dokter menundukkan kepalanya singkat lalu berjalan pergi.
Kedua orang tua Alan berjalan cepat menuju ranjang Alan begitu pula dengan Rio yang sekarang berdiri di belakang mereka.
"Ya ampun nak, belum dua bulan kamu luka sekarang udah luka lagi" ujar ibu Alan.Alan tersenyum kecil.
"Jangan khawatir mah, ini salah aku.. aku nggak lihat ada lubang""Lain kali hati-hati ya, kamu ngapain juga ngebut ? Rio nggak akan pergi kemana-mana"
"Ah, maksud Tante ?" Rio bingung kenapa ibu Alan bicara begitu.
Ibu Alan berbalik melihat Rio.
"Iya, dia mau jemput kamu"Deg. Deg. Deg.
Rio meremas tangannya, dia pergi bersama Agnes menaiki taksi saat Alan sudah dijalan untuk menjemputnya.Tak lama kemudian, dua petugas mendorong ranjang Alan untuk di pindahkan ke kamar rawat.
Setelah tiba disana, ibu Alan meminta Rio menemani Alan dulu sementara dia dan ayah Alan pulang untuk mengambil pakaian Alan.
Keheningan terasa di antara keduanya, Rio tidak tau harus memulai pembicaraan dari mana.
Rio menekan-nekan jarinya.
"Alan aku, aku.. minta maaf" kata Rio pelan."Buat apa ?" Tanya Alan tanpa melihat Rio.
"Buat .. um, aku udah bikin kamu kesal dan sekarang bikin kamu celaka"
Alan menatap Rio.
"Jadi kamu pikir kecelakaan ini salah kamu ?""Hm, soalnya aku yang minta jemput" ujar Rio.
"Kalau aku nggak mau maafin gimana ?"
Rio meremas tangannya.
"Alan maunya gimana ? Aku bakal turutin semua mau Alan sampai Alan maafin Rio"Alan mengulurkan tangannya.
"Kemari, cium aku dulu"Wajah Rio langsung bersemu merah.
"Ci-cium ?!""Hm, cium.. disini" Alan menunjuk bibirnya, dia menatap Rio tajam.
"Kamu turutin semua mau ku kan ?"Rio menelan salivanya berat, dia ingin menarik kata-katanya kembali tapi sudah terlambat.
.
.Bersambung ...

KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Puppy (TAMAT, 21+)
RandomRio dan Alan sudah berteman sejak kecil, kepribadian mereka berdua yang jauh berbeda membuat orang-orang bertanya kenapa Rio bisa akrab dengan Alan padahal Alan terkenal sangat pendiam juga dingin tapi ternyata sikap baik, senyuman manis dan perhati...