24

22.4K 1.4K 36
                                        

Di tengah obrolan mereka bertiga, ponsel ibu Rio tiba-tiba berbunyi dari luar kamar.
"Mah, ada yang nelpon tuh" ujar Rio.

"Oh iya,!" Ibu Rio bergegas keluar kamar mengangkat telpon sementara Rio menatap Alan yang saat ini sibuk mengunyah cemilan yang ibu Rio bawa.

"Hm, kenapa Rio ?" Tanya Alan saat melihat Rio terus menatapnya.

"Kamu serius mau pulang ?" Tanya Rio balik.

Alan tersenyum kecil.
"Iya, aku kan udah bisa turun sekolah .. nggak wajar lah aku masih tinggal trus ngerepotin mamah mu"

"Iya.. " Rio tersenyum kaku, dia beralih menatap lantai.
" ..kamu benar" lanjut Rio.

Alan menyentuh pucuk kepala Rio.
"Aku kan masih jemput trus antar kamu sekolah, kita juga sekelas.. tiap hari pasti ketemu kok"

Rio mengangguk pelan tapi terlihat jelas dari sorot matanya Rio ingin Alan lebih lama bersamanya.

Tak lama kemudian ibu Rio masuk ke dalam kamar.
"Wah gawat nak, mamah harus pergi malam ini ke rumah om kamu.. nenek sakit" ujar ibu Rio.

"Ah, nenek sakit ?! A-aku juga mau ikut !"

"Nggak usah, kamu tinggal aja dulu sama Alan.. tolong temani Rio dua malam lagi ya nak Alan, Tante janji balik setelah dua malam" kata ibu Rio.

Alan tersenyum manis.
"Iya Tante, jangan khawatir.. kalau gitu aku tunda dulu buat pulang"

"Terima kasih ya" ibu Rio segera mengemasi pakaiannya lalu berpamitan pergi meninggalkan Rio dan Alan berduaan di rumah.

Alan melirik Rio.
"Kamu nggak mau mandi ?" Tanya Alan.

"Iya, aku mau mandi udah gerah" kata Rio dan dengan polosnya dia melangkah masuk ke dalam kamar mandi sementara Alan sudah melihat Vaseline di atas meja belajar Rio yang sering Rio gunakan untuk kakinya agar tidak pecah-pecah.

Di dalam kamar mandi Rio bersenandung riang tanpa bisa menduga apa yang akan terjadi padanya setelah ini.

Saat dia keluar dari kamar mandi, Rio bisa melihat Alan tersenyum kearahnya.
"Udah ?" Tanya Alan.

"Hm, udah.. kamu mau mandi juga ?" Tanya Rio.

"Iya, aku mandi juga" Alan mengambil handuknya lalu melangkah masuk ke kamar mandi.

Rio duduk di atas kasur sembari mengusap rambutnya yang basah dengan handuk tapi matanya langsung tertuju kearah kantong plastik minimarket yang Alan taruh di atas kasur.

"Loh, tadi dia pergi ke minimarket ?" Tanya Rio pada dirinya sendiri.

"Beli apa ? Cemilan lagi ?" Rio membuka plastik dan menemukan dua kotak kecil dengan gambar stroberi.

"Buat apa Alan beli permen ?" Tanya Rio, dengan polosnya dia membuka kotak tadi lalu menghirup aromanya.

"Haha, lucu banget baunya.. tapi enak, minta satu ah ~" Rio mengambil satu dan hampir dia buka tapi tidak jadi karena Alan lebih dulu keluar dari kamar mandi.

Rio memperlihatkan satu bungkus kearah Alan.
"Alan ! Minta satu ya!" Ujar Rio dengan wajah bahagia karena dia suka aromanya.

Alan tersenyum atau lebih tepatnya seringai dibibirnya.
"Boleh.. satu kotak juga boleh" ujar Alan.

.
.

Bersambung ...

My Little Puppy (TAMAT, 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang