Setelah makan makam, Rio dan Alan masuk ke dalam kamar di lantai bawah.
"Hei.. " panggil Alan.
"Apa ?" Jawab Rio.
Alan menepuk-nepuk kasur yang saat ini jadi tempatnya berbaring.
"Kenapa kamu jauh Rio, kemari ... tidur sama aku""Nggak, aku betah disini" ujar Rio sembari meringkuk memeluk kedua kakinya di ujung ruangan.
"Ck," Alan mendecak kesal saat mendengar jawaban Rio.
"Hei, kemari!" Alan kembali menepuk-nepuk kasur meminta Rio tidur dengannya.
Rio membuang muka.
"Nggak" jawab Rio singkat.Alan semakin kesal, dia yang belum sepenuhnya pulih langsung berdiri yang membuat Rio langsung mengambil ancang-ancang untuk kabur.
"Rio !" Alan tidak jadi melangkah saat melihat Rio sudah berdiri di dekat pintu.
"Nggak ! Aku tau Alan mikirnya ngeres jadi aku takut !" Kata Rio.
Alan duduk di kasur.
"Hah.. ya ampun, emang kamu sangkanya aku mikir apa ? Aku cuma mau kita tidur bareng""Bohong!"
"Nggak, makanya kemari dulu !"
Lama Rio diam akhirnya dia melangkah kearah Alan.
"Ak-aku tidur di bawah aja deh...kamu yang di kasur"Tanpa aba-aba, Alan langsung menarik Rio lalu membaringkan tubuh keduanya di atas kasur.
"Alan.. !" Rio meremas lengan Alan dengan kedua pipi memerah.
"Ssttt...mamah mu dengar nanti" bisik Alan.
"Kamu janji nggak ngapa-ngapain kan ?" Tanya Rio.
"Hm, nggak.. udah tidur aja"
Perlahan Rio melemah, dia membiarkan Alan tidur memeluk tubuhnya untuk pengantar tidur.
Beberapa menit kemudian Rio pun ikut tertidur di dalam dekapan Alan.
Detik jam terdengar jelas di antara keheningan malam yang saat ini sudah menunjukkan pukul 1 malam, Rio yang sudah terlelap tidur bermimpi hal aneh.
Dia merasa tengah piknik sendirian sembari menikmati hangatnya api unggun tapi entah dari mana seekor beruang tiba-tiba datang, Rio berusaha berlari sekencang-kencangnya tapi dia malah tersandung.
Rio menangis karena takut di makan beruang tapi entah apa yang terjadi beruang itu malah mencium Rio, dia juga menjilat tubuh Rio bahkan semakin turun ke bawah.
"Ugh! Hei.. ja-jangan!" Rio meremas kuat bulu beruang tadi tapi usaha Rio sia-sia, beruang itu bahkan berhasil menarik celana Rio yang membuat Rio langsung membuka matanya lebar.
"Hei !" Rio mendorong kepala beruang tadi, mata Rio mengerjap beberapa kali mencoba fokus.
Saat matanya sudah fokus, dia bisa melihat seseorang yang sangat dia kenal tengah menggenggam milik Rio.
"Ua-Mphh!" Orang yang ternyata Alan langsung membekap mulut Rio.
"Sssttt...nanti mamah mu dengar" kata Alan setengah berbisik.
Rio langsung menepis tangan Alan dari mulutnya.
"Kamu ngapain Alan ?!"Alan tersenyum atau lebih tepatnya seringai dibibirnya.
"Kasih kamu rasa enak.. kamu nggak mau ?" Tangan Alan perlahan memijat milik Rio."Ugh!" Rio mengigit bibirnya merasakan hangatnya genggaman tangan Alan.
.
.Bersambung ...
![](https://img.wattpad.com/cover/348777890-288-k281409.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Puppy (TAMAT, 21+)
RandomRio dan Alan sudah berteman sejak kecil, kepribadian mereka berdua yang jauh berbeda membuat orang-orang bertanya kenapa Rio bisa akrab dengan Alan padahal Alan terkenal sangat pendiam juga dingin tapi ternyata sikap baik, senyuman manis dan perhati...