12

25.7K 1.6K 23
                                        

"Kamu yakin nggak ikut ?" Tanya Rio yang saat ini menelpon Alan.

"Aku ada kerjaan lain"jawab Alan di ujung telpon.

"Oh ya udah, ku tutup ya"

"Hm, Rio.. " panggil Alan saat Rio hampir saja memutuskan sambungan telpon.

"Iya Alan, kenapa ?"

Alan terdengar menghela nafasnya berat.
" ...jangan pulang malam ya, besok ku jemput sekolah"

Rio tersenyum.
"Iya" Rio menekan tombol merah lalu beralih menatap Agnes yang ternyata sejak tadi berdiri di dekatnya.

"Alan nggak datang.. yang lain gimana ?" Tanya Rio.

"Udah ku coba hubungi, kata mereka bentar lagi datang" jawab Agnes.

"Ya udah, kita tunggu dulu"

"Hm," Agnes mengangguk pelan.

Rio memainkan jarinya gugup, dia menghela nafasnya berat sebelum akhirnya berani bertanya.
"Agnes.. "

"Iya ?" Agnes menatap Rio yang memang lebih pendek darinya.

" ..ka-kamu pernah pacaran ?" Tanya Rio penasaran.

Agnes diam beberapa detik sampai akhirnya dia menjawab pertanyaan Rio.
"Pernah, tapi nggak bertahan lama" jawab Agnes.

Rio tersenyum.
"Pasti tipe kamu yang kayak Alan ya.. tinggi, wangi, pintar juga gayanya keren sedangkan aku jauh dari kata keren" kata Rio.

'Ah.. dia nggak percaya diri ?' Batin Agnes karena ini pertama kalinya Rio mengatakan hal seperti itu seolah dia merendah padahal banyak orang yang menyukai Rio.

Agnes menatap jalan raya dimana banyak orang berlalu lalang.
"Nggak juga, kamu populer di sekolah.. kalau kamu tanya, pasti ada banyak yang mau dekat sama kamu" ujar Agnes.

Rio mendongakkan kepalanya melihat wajah Agnes, perlahan Rio menyentuh kelingking Agnes yang membuat gadis ini langsung menatap Rio.

"Kalau kamu ?" Tanya Rio.

Deg.
Agnes sedikit terkejut dengan pertanyaan Rio, Agnes bisa melihat wajah manis Rio yang dihiasi rona merah muda di kedua pipinya.

"Aku-" belum selesai Agnes menjawab, teman-teman mereka tiba-tiba datang.

"Rio !! Agnes ! Maaf lama!" Lima orang teman mereka datang bersamaan.

Rio langsung melepas jarinya dari kelingking Agnes.
"Ah, nggak apa-apa.. ayo kita masuk !"

Saat mereka melangkah masuk ke dalam tempat karaoke, Agnes menarik pelan pundak Rio lalu mengatakan hal yang membuat kedua pipi Rio memerah.

Malam itu Rio tidak fokus, dia selalu melirik Agnes yang hanya diam menatap teman-temannya yang asik bernyanyi dan bergoyang bersama.

Setelah dua jam berlalu, mereka memutuskan untuk pulang dan lagi-lagi Agnes dan Rio di tinggalkan berdua oleh teman-teman mereka.

"Aku belum dapat jawaban mu" ujar Agnes.

"Ah, yang tadi ?"

"Hm, yang tadi" Agnes menatap Rio.

Rio ingat apa yang Agnes katakan saat mereka akan masuk ke gedung tempat karaoke.

"Kamu suka aku atau hanya melihat ku sebagai Alan ?"

Rio menekan-nekan jarinya.
"Aku.. aku nggak tau" jawab Rio.

Agnes menyentuh pucuk kepala Rio.
"Pikirkan baik-baik sebelum kamu nyesalin keputusan mu"

Rio menundukkan kepalanya.
"Iya"

.
.

Bersambung ...

My Little Puppy (TAMAT, 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang