31

16.7K 975 33
                                    

Pak Yubbi membawa Rio bersamanya, awalnya obrolan mereka hanya seputar pelajaran dan sekolah tapi entah kenapa tiba-tiba pak Yubbi menanyakan sesuatu pada Rio.

"Gimana Rio, udah punya pacar belum ?" Tanya pak Yubbi.

"Be-belum pak!" Jawab Rio dengan senyum kaku.

"Wah, biasanya umur kalian itu lagi panas-panasnya urusan percintaan ya" pak Yubbi terkekeh pelan.

"Haha, iya sebagian teman banyak yang udah punya pacar.. saya belum punya" jawab Rio.

"Gitu ya, trus Alan gimana ?"

"Alan.. um, kayaknya belum juga pak" kata Rio karena dia memang tidak pernah melihat Alan pergi berkencan, waktu Alan lebih banyak dia habiskan bersama Rio.

"Ah, gitu.. haha, lama juga ya kalau memang belum" ujar pak Yubbi, Rio memiring kepalanya sedikit tanda dia tidak mengerti.

"Maksudnya apa pak ?" Tanya Rio.

"Ahaha, dulu Alan masih polos gitu.. jadi saya ajarin aja biar dia berani dekat sama orang yang dia suka, eh kebablasan jadi ketagihan.. "

Rio meremas pelan celananya saat mendengar apa yang pak Yubbi katakan.

" ..dia keenakan jadi tiap kali pertemuan les Alannya minta duluan, saya beberapa kali nolak soalnya kan dia masih kecil tapi ya mau gimana lagi soalnya sama-sama suka-Eh,. " pak Yubbi pura-pura menutup mulutnya, dia melirik Rio.

" ..um, ka-kamu bisa jaga rahasia kan Rio ? Saya jadi nggak enak cerita gini sama kamu yang emang teman Alan" ujar pak Yubbi.

Rio tersenyum paksa.
"Iya pak, saya bisa kok jaga rahasia.. aman"

"Hah, syukurlah.. saya masih ingat kenangan kami gitu Rio, pengen aja balik kayak dulu sama Alan tapi kayaknya Alan udah nggak tertarik lagi sama saya.. mungkin ada yang dia suka"

Rio semakin kuat meremas celananya.
"Pak maaf saya tanya, jadi dulu.. bapak sama Alan beneran ngelakuin itu waktu Alan masih SMP ?" Tanya Rio.

Pak Yubbi menatap Rio lalu menempelkan jari telunjuknya didepan bibir.
"Ini rahasia kita ya" ujar pak Yubbi.

Deg.
Rio langsung menundukkan kepalanya dengan senyuman canggung.

"Iya pak" jawab Rio.

Pak Yubbi tersenyum penuh arti.
"Makasih Rio udah jaga rahasia"

Pak Yubbi mengantar Rio sampai ke rumahnya, dia juga bertemu dengan ibu Rio.

Ibu Rio berterima kasih karena sudah menjaga mengantar Rio, setelah pak Yubbi pergi raut wajah Rio berubah murung.

"Ada apa nak ?" Tanya ibunya.

Rio mengelengkan kepalanya.
"Nggak kenapa-kenapa mah, Rio mau istirahat dulu" Rio berjalan masuk ke kamarnya.

"Makan jam 7 ya Rio ! Nanti mamah panggil !" Ujar ibunya dari balik pintu.

"Iya mah !" Jawab Rio dari dalam kamar.

Rio bisa mendengar suara langkah kaki ibunya menjauh, perlahan Rio membaringkan tubuhnya di atas kasur.

Tatapan matanya kosong.
Tak lama kemudian ponsel Rio bergetar tanda satu pesan masuk.

Dia membuka ponselnya, Rio bisa melihat chat Alan.
"Kamu udah pulang ?"
Tanya Alan.

Rio menghela nafasnya berat, dia membalik layar ponselnya lalu menutup wajahnya dengan bantal.

.
.

Bersambung ...

My Little Puppy (TAMAT, 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang