Sesuai janji Alan dan seperti hari biasanya dia menjemput Rio, Alan juga terbiasa masuk ke kamar Rio tapi hari ini Alan tidak ingin cepat-cepat membangunkan Rio.
Ria berjalan pelan masuk ke kamar Rio lalu mengurung tubuh Rio yang masih tertidur pulas.
Alan menyentuh bibir Rio.
"Kenapa rasanya sesulit itu dengar kamu bilang cuma aku teman satu-satunya yang kamu suka Rio.. kamu selalu bilang suka semua orang, aku ngerasa cemburu " Alan mendekat lalu mengecup singkat bibir Rio."Mm.. " Rio bisa merasakan benda kenyal juga hangat menyentuh bibirnya, perlahan Rio membuka matanya.
Betapa terkejutnya Rio saat melihat Alan tengah menciumnya saat ini.
"Mm.. Ah, Alan!" Rio mendorong pelan dada Alan.Rona merah muda menghiasi kedua pipi Rio.
"Ka-kamu barusan cium aku ?" Tanya Rio.Alan menyentuh tangan kanan Rio lalu mendorongnya hingga berada di atas kepala Rio, Alan menatap lekat wajah Rio.
"Aku mau cium kamu lebih intens tapi kamu belum gosok gigi" ujar Alan yang membuat wajah Rio langsung full merah."Ugh! Makanya minggir kalau nggak mau ke bauan sama mulut ku !" Rio meronta agar Alan mau melepasnya tapi tenaga Rio tidak sebesar Alan.
"Rio... "
"Apa ?!" Rio mengerutkan alisnya kesal.
"Malam tadi, kamu pulang sendiri ?" Tanya Alan.
"Ah, aku naik taksi sama Agnes.. jalur rumahnya searah sama aku jadi sekalian aja" jawab Rio.
"Oh," Alan langsung melepaskan tangannya dari Rio, dia duduk membelakangi Rio.
'Hn ? Dia kenapa ? Marah ?' Batin Rio penasaran.
"Alan, kamu kenapa ?" Rio melihat wajah Alan.
Alan tersenyum paksa lalu mengusap pelan pucuk kepala Rio.
"Udah, lebih baik kamu mandi.. nanti kita telat ke sekolah" tegur Alan."Oh iya ! Bentar ya .. aku mandi dulu !" Rio berlari masuk ke dalam kamar mandinya.
"Hah.. " Alan menghela nafasnya berat.
" ..orang itu, dia nggak dengar ya kalau aku nggak mau ada yang nyentuh Rio kalau aku nggak ada di sekitarnya"Alan menatap luka di tangannya.
"Nggak, aku nggak boleh lukain diri lagi biar Rio perhatian ke aku.. aku harus mikirin hal lain"Tak lama kemudian, Rio keluar dari kamar mandi. Rio berpakaian rapi lalu turun untuk sarapan bersama Alan.
Setelahnya mereka pergi ke sekolah.
Setibanya di sekolah Rio melakukan aktivitasnya menyapa banyak siswa(i) bahkan guru dan para pekerja lain di sekolah.Tapi Rio tiba-tiba berhenti berjalan saat melihat Agnes berjalan kearahnya.
"Pagi Rio" sapa Agnes."Pa-pagi" wajah Rio tiba-tiba memerah, melihat hal ini Alan tau ada hal yang tidak dia ketahui antara Agnes dan Rio sejak tadi malam.
Saat Agnes sudah pergi lebih dulu menaiki tangga, Alan merangkul leher Rio.
"Kalian pacaran ?" Tanya Alan."Nggak lah ! Kok ngomong gitu ?!"
"Bohong, kenapa kamu nyapa dia malu-malu gitu.. hm ?" Alan mencubit gemas pipi Rio.
"Nggak ada apa-apa, udah.. lebih baik ke kelas, nanti keduluan guru !" Rio berjalan lebih dulu dari Alan sementara Alan menaruh curiga pada Rio.
Saat jam pelajaran olahraga pun Rio terus melirik Agnes bahkan saat Agnes pergi untuk membasuh kakinya, Rio mengikuti Agnes.
"Kenapa Rio ?" Tanya Agnes saat melihat Rio berdiri di dekatnya.
Rio menarik pelan ujung seragam olahraga Agnes.
"Ak-aku .. ku pikir aku suka kamu" kata Rio dengan suara pelan tapi masih bisa di dengar oleh Agnes.Agnes tersenyum kecil lalu menyentuh pipi Rio agar mendongakkan kepalanya melihat Agnes.
"Boleh ku cium ?" Tanya Agnes yang membuat wajah Rio berubah seperti tomat masak.
"Hm !" Rio mengangguk.
Agnes merendahkan tubuhnya berniat mencium Rio tapi tiba-tiba dari arah belakang, Alan menarik Rio agar menjauh dari Agnes.
"Kamu sudah gila, semudah itu kamu mau di cium orang yang baru kamu kenal 1 bulan lebih !!" Alan bukannya memarahi Agnes tapi dia marah ke Rio.
"Alan.. aku-" Rio menyentuh tangan Alan tapi langsung di tepis oleh Alan.
"Kalau kamu suka dia bilang !! Aku teman mu Rio, kok kamu nggak mau cerita hal begini sama aku.. kalian main kucing-kucingan ?!"
"Bukan gitu Alan !"
"Trus apa ?!" Tanya Alan.
"Aku.. aku.. " Rio tidak mampu berkata-kata.
Alan mengepalkan kedua tangannya.
"Terserah kamu lah Rio.. aku pusing" Alan melangkah pergi meninggalkan Agnes dan Rio.Agnes mendekat lalu menyentuh pucuk kepala Rio.
"Kamu nggak apa-apa Alan marah begitu ?" Tanya Agnes.Rio mengangguk pelan.
"Hm, jangan khawatir.. dia nggak bisa cuekin aku lebih dari sehari"Itu yang Rio katakan, nyatanya Alan sudah tidak menegurnya selama satu minggu.
.
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Puppy (TAMAT, 21+)
RandomRio dan Alan sudah berteman sejak kecil, kepribadian mereka berdua yang jauh berbeda membuat orang-orang bertanya kenapa Rio bisa akrab dengan Alan padahal Alan terkenal sangat pendiam juga dingin tapi ternyata sikap baik, senyuman manis dan perhati...