Bab 25

102 11 0
                                    

Yn berada di dapur bersama Jungwoon, Jungwon membantu Yn untuk memudahkannya memasak di dapur milik mereka, Yn yang bergulat dengan alat masaknya laku mulut gadis itu juga berbicara pada Jungwoon. Rasanya dia sekarang menjadi lebih tenang.

Yn menumis bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay karena menu nya pagi ini adalah ayam teriyaki, sesuai permintaan Jungwoon.

Berbeda dengan Yn yang sibuk, Jungwoon hanya memperhatikan gadis itu. Ia merasa bahwa ia tidak salah karena sudah mempercayai Yn, saat aroma nya sudah mulai meresap ke hidung Jungwoon, di saat itu ia mulai membuka suara lagi.

"Yn, kami ingin bertemu ibu mu"

"MWO?? KENAPA MENDADAK?!"

Jungwoon terkekeh "Bagaimana bisa melahirkan seorang gadis yang sempurna"

Yn merasa perkataan Jungwoon berlebihan, ia malah merasakan sedikit ke gelian dalam dirinya. "Iiih kok aku malah agak geli ya kalo kau yang ngomong gitu"

Jungwoon membulat kan matanya, lalu berdiri menghampiri Yn. Tangannya bersedikap dada, menatap Yn dengan mata yang menyipit. "Kalo Jay yang bilang, pipi mu pasti sudah memanas ya?"

"Yak, Yang Jungwon!!!"

🕊️

Jay membuka matanya perlahan, saat membuka mata ia melihat Heesung yang sedang berdiri dan seorang gadis yang tak asing untuk nya. Keduanya sedang berbincang santai, Jay semakin memperhatikan wajah gadis yang sedang duduk di sebelahnya sembari tangan gadis itu mengusap lembut rambut milik Jay.

"Y-yn?" Ucap Jay semakin penasaran, ia mengubah posisinya menjadi duduk. Dengan pusing yang sedikit ia rasakan, ia tetap duduk dan menghadap ke Yn.

Matanya menatap lekat Yn, kedua tangannya menangkup pipi Yn. Ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa gadis di depannya ini adalah Yn, gadis yang ia rindukan dan ia tunggu.

Yn terdiam namun setelahnya ia malah tertawa melihat Jay yang sangat terkejut, ekspresi nya yang tercampur dengan muka bantal nya. Heesung juga ikut tertawa karena tawa Yn yang menular dan terlihat bahwa gadis itu benar-benar tertawa.

Yn menarik tangan Jay lalu memegang kedua tangannya, Heesung yang melihat itu diam-diam pergi dari sana karena tau situasinya yang sekarang. Menurut Heesung ini waktu untuk mereka berdua.

Menggenggam kedua tangan Jay, lalu meredakan tawanya. Tatapan mata Yn menjadi lebih melekat.

"Jay, aku bersedia" Ucap Yn tiba-tiba.

Membuat Jay yang nyawanya belum terkumpul sempurna membuatnya semakin tak percaya, ia menampar pipi nya berkali-kali. Tangan itu kembali di tahan oleh Yn, Yn menarik tangan Jay mengarahkan tangannya untuk memegang pipi Yn.

"Ini aku, kau tidak mimpi"

Bukannya menjawab, Jay malah menarik tangannya dan berlari ke kamar mandi. Yn malah terpaku, ia merasa ia terlalu cepat mengatakannya. Ia lebih memilih membiarkan Jay kesana. Yn tetap duduk disana, dan membuka ponselnya.

Di dalam kamar mandi, Jay menatap dirinya di cermin. Matanya masih membulat.

"Aku beneran di terima?!"

🕊️

Yn duduk termenung di kasur Jay tadi, setelah membersihkan tempat tidur Jay ia duduk di sana dengan membaca buku. Ia menunggu Jay karena ia lebih memikirkan makanan yang sudah ia siapkan untuk Jay.

Tepat saat setelah membalikkan halaman bukunya, pintu terbuka dan menampilkan Jay yang sudah keluar dengan kaos hitam dan celana biru kegelapan juga rambutnya yang sudah basah. Mata mereka sama-sama terdiam.

u got me, babe [Jay Enhypen fun fiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang