Yn sedang berjalan menuju halte nya sekarang, hari ini dia memutuskan untuk bermain dengan Jay. Perasaannya benar-benar sedang bagus. Yn sengaja meminta Jay untuk menjemputnya di halte agar tidak banyak orang yang curiga.
Yn bersenandung kecil saat berjalan menuju halte dengan senyuman yang terus mengembang, tangannya memegang ransel hitam milik nya. Dia melihat mobil hitam berhenti di sampingnya. Jay. Pria itu sudah sampai.
Yn menoleh ke mobil itu untuk memastikan pengemudi nya. Tak lama kaca mobil tersebut terbuka sedikit "Kajja" Ucap Jay pelan dari dalam sana.
Yn mengangguk antusias lalu segera naik ke dalam mobil itu.
"Apa kabar?" Tanya Jay melihat Yn yang baru masuk.
Yn melihat ke sebelahnya "Baik-baik saja, seperti yang kau lihat" Ucap Yn dengan senyum manisnya.
"Kenapa harus buru-buru harus nya aku bisa ganti baju dulu sekarang" Oceh Yn saat Jay mulai melajukan mobilnya.
Jay tertawa kecil "Kalo kelamaan nanti mood aku hilang buat jalan samaa kau" Ejek Jay pada Yn yang kini mempoutkan bibir nya.
Keduanya kembali terdiam, Yn melihat ke luar kaca. Jalanan yang lumayan sepi siang ini dan pemandangan nya yang menarik perhatian Yn.
Keduanya sama-sama terdiam.
"Gimana kalo kita nongkrong di Starbucks aja" Ucap Jay membuka obrolan.
"Yak!" Kesal Yn memukul lengan Jay. bagaimana bisa dia mengajaknya ke tempat yang ramai orang, apakah Jay melupakan pekerjaannya.
Jay mengerutkan keningnya "Setelah itu wajahku terekspos dimana-mana, dan rumor aneh akan muncul" Lanjut Yn.
Jay mengingat kini, dia artis. Siapa saja bisa mengenal nya.
"Saat bersama mu aku hanya membayangkan bahwa aku orang yang bebas" Batin Jay.
"Aku lupa, yaudah kita ke dorm aja ya. Kita pesen sturbucks disana" Ucap Jay membuat Yn menganggukkan kepalanya.
Yn menganggukkan kepalanya karena dia sudah tidak ada alasan buat menolak, saat bertelepon tadi bersama Jay sebelum mereka bertemu Jay sudah membuat Yn harus berjanji untuk tidak menolak semua makanan atau apapun yang akan di belikan oleh Jay. Walaupun Yn sempat menolak keras namun Jay kali ini benar bersikeras untuk membuat Yn menuruti nya.
Yn memakan permen yang ia beli tadi lalu menawarkan pada Jay di sebelahnya. Jay tersenyum lalu membuat perintah yang membuat Yn kini sangat gugup.
"Mau dong, bukain terus masukin ke mulut ku. Tolong" Ucap Jay tanpa melirik Yn. Jay melakukan itu karena dia kesulitan untuk melepaskan tangannya dari setiran mobilnya.
Yn terdiam sejenak dengan permen yang ada di dalam mulutnya. Matanya tidak lepas menatap lekat Jay.
"Gila, jantung gue gimana ini" Gumam Yn.
Jay yang mendengar gumaman Yn, menoleh ke Yn dan pandangan mereka bertemu membuat Jay mengerem mendadak dan segera menyadarkan Yn namun tidak dengan Jay yang kini melihat Yn tanpa berkedip.
Yn segera membuka bungkus permennya dan membawa oermen itu ke depan wajah Jay.
"Aaaa" Yn memberi perintah pada Jay.
Jay membuka mulutnya dan menerima permen yang di beri oleh Yn. Saat itu juga mereka berdua kembali canggung dalam mobil yang berhenti.
"A-anu, sekarang pergi lagi yo. Aku pengen ke kamar mandi" Ujar Yn dengan jujur dan malu
Jay yang tersadar langsung melaajukan kembali mobilnya. Tanpa mengatakan apapun, Jay bersikap seolah sangat gugup. Bukan hanya Jay tapi Yn juga yang kini sedang menggaruk kuku jempolnya saat ia gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
u got me, babe [Jay Enhypen fun fiction]
Fiksi Penggemar[⚠️ DI LARANG PLAGIAT] { Tolong hargai cerita yang saya buat sendiri, even cerita ini masih baru but tolong bantuannya, Terimakasih;) } Judul awal : From bias to boyfriend Seorang gadis Indonesia yang harus terbang ke korea untuk pendidikannya dan...