Bab 32

71 7 0
                                    

"Hyung yang semalam adalah hal yang benar-benar terjadi, itu bukaj di bawah alam sadar mu" Ucap Dae Sok tiba-tiba menahan Ahn Beom yang akan pergi ke kamarnya.

Selepas mereka kembali dari kampus mereka langsung kembali ke rumah, namun niatnya Ahn Beom ingin cepat-cepat menemui kasurnya dan ucapan Dae Sok tadi membuat membeku.

Langkah nya berhenti, tatapannya menjadi kosong. Ia kembali menoleh ke belakang melihat Dae Sok yang sekarang menunduk, dan mengangkat kepalanya dengan langsung menatap satu sama lain.

"A-aku salah hyung, aku memintanya untuk tidak mengatakan hal ini padamu"

"Jadi kau juga membentaknya semalam? yang kau bentak itu benar Yn?!"

Di luar dugaan, Ahn Beom kecewa karena Dae Sok yang membentak Yn. Semuanya jelas namun ia merasa itu seperti dibawah alam sadarnya, atau ia hanya bermimpi. Sejak tadi yang ia pikirkan adalah hubungan dengan Yn kedepannya dan apa benar Dae Sok benar-benar membentak Yn. Ternyata semua benar.

"Kau tau kalau Yn tidak bisa dengan suara tinggi kan?! Dae Jun-aa Sadar!! Dia Yn, adik kita!"

"Kau benar menganggap nya adik?" Tanya Dae Sok langsung.

Ahn Beom terdiam.
"Aku memang pernah menyukai nya tapi sekarang aku berusaha untuk kembali menyayangi nya sebagai seorang adik"

"Aku salah hyung, tapi aku yakin Yn jauh lebih merasa bersalah sekarang. Ia juga takut kita akan meninggalkan nya"

"Kau jahat, kau tau kelemahannya tapi kau malah melakukan itu!" Sarkas Ahn Beom dan segera berjalan keluar dari rumahnya, ia menyalakan mobilnya.

Dae Sok membiarkan Ahn Beom untuk pergi, ia pikir pria itu juga memerlukan ketenangan untuk saat ini. Sekarang ia harus menemui Yn untuk meminta maaf tapi sepertinya tidak bisa, dia harus menunggu Ahn beom kembali dan baru bisa menemui Yn.

Sejak tadi Dae Sok berusaha menghubungi Yn namun tidak di angkat. Yn mungkin masih kecewa dengan sikapnya malam itu, karena sampai saat ini pun Dae Sok masih belum mendapatkan tanda-tanda bahwa panggilan tersebut menerima panggilan nya.

Kakinya lemas karena sekarang dirinya di penuhi oleh rasa bersalah, yang di khawatir kan Ahn Beom bukan dirinya tapi Yn. Kakaknya itu mengkhawatirkan gadis yang sekarang membuatnya terus merasa bersalah.

"Mian Yn, mian"

Ditunggu punya tunggu, sampai selarut ini Ahn Beom belum juga kembali bahkan ponselnya benar-benar tidak aktif. Dae Sok semakin di buat panik tidak karuan, ia takut Ahn Beom melakukan sesuatu yang hilang kendali.

Di banding diam dan hanya khawatir. Dae Sok memilih untuk meninggalkan rumahnya dan mencari keberadaan kakak sulungnya itu. Dae Sok juga menghubungi beberapa temannya dan teman Ahn Beom untuk ikut membantu mencari keberadaan Ahn Beom sekarang.

Dengan kecepatan yang tinggi pria dengan ciri khas senyum di lesung pipinya itu terus mencari keberadaan kakak sulungnya, air matanya ia tahan.

Beberapa pesan masuk dan panggilan yang ia terima mengatakan bahwa Ahn Beom tidak ada di tempat mereka sekarang, namun ada beberapa dari mereka yang mengatakan melihat nya di bandara, tidak mungkin itu Ahn Beom kan? Ahn Beom tidak mungkin meninggalkan nya untuk pergi jauh.

Walaupun ragu Dae Sok tetap membawa mobilnya ke bandara untuk memastikan keberadaan yang sebenarnya. Ia berlari menabrak orang sana sini untuk mencari keberadaan Ahn Beom, dia juga tidak segan-segan menanyakan keberadaan Ahn Beom pada satpam dan orang-orang yang berada disana mereka mengatakan bahwa tidak ada Ahn Beom

Dengan nafas yang tersengal-sengal, Dae sok kembali ke mobilnya, tujuan nya kali ini adalah rumah Yn. Jika kerabatnya tidak mengetahui keberadaan Ahn Beom tujuannya saay ini adalah Yn, namun sebelumnya Dae Sok berniat menelpon Yn namun sialnya ponselnya kehabisan baterai, mau tidak mau Ahn Beom harus segera kesana.

u got me, babe [Jay Enhypen fun fiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang