Sekarang sudah pukul 11 malam, sejak kembali dari bandara tadi Yn tidak berpindah dari posisinya saat ini di atas kasur, dia hanya meringis kesakitan, dan menangis kejar. Dia tidak berbohong, badanya terasa sangat sakit, kepalanya pusing, matanya panas, perutnya yang tidak enak, ingin muntah, bahkan gadis ini juga sangat sesak.
Sejam sampai dirumah tadi, tanpa mengganti baju dengan kaus kaki yang masih di pakai dia langsung meminum obat magh dan asma nya lalu merebahkan badannya dikasur, namun 1 jam kembali saat ia terbangun dari tidur nya yang singkat itu, dia terbangun dengan mata yang sudah berair dan kedinginan. Semua yang ia rasakan pada badannya di mulai saat itu.
Karena terlalu kuat sakitnya, dia memilih tetap bertahan pada kasurnya di tambah kakinya yang lemas.
"Untung aja sakit nya pas masalah disana udah hampir selesai, seenggaknya aku sakit juga tinggal tugas yang aku pikirin" Gumam Yn mengingat dia sedikit tenang karena masalahnya disana.
Isaknya masih terdengar "Mah, Pah, Y-yn sakit. Papah biasanya yang kasih saran ke mamah, terus mamah yang suapin Yn, bikinin Yn Air hangat, hiks bahkan waktu kecil papah selalu buka baju terus peluk Yn yang panasnya tinggi. Yn pengen di nyanyiin boru lagi sama papah dan mamah" Yn mengucapkan itu berkali dengan isak tangisnya dan tangannya yang meremas bantal sangat kuat.
"Hana, sakit" Lanjut Yn.
Walaupun ia mengeluh tapi ia tetap bertahan untuk tidak mengabari siapapun. Tanpa ia ketahui ponsel yang sejak tadi siang ia matikan sudah menerima banyak pesan dan panggilan terutama Hana.
Tepat sore Hana sudah tiba di rumah nya, ia hanya ingin mengganggu Yn, jadi ia memutuskan untuk mengirim pesan pada Yn namun pesan itu tidak dapat balasan, dengan pikiran yang tenang mungkin Yn sedang sibuk mengerjakan tugasnya jadi Hana tidak terlalu memikirkan nya, namun saat sampai tengah malam gini ia sempat khawatir entah kenapa perasaanya tidak enak tapi ia ingat bahwa beberapa hari ini juga Yn seperti ini, tapi bukankah Yn sudah menyelesaikan semuanya kemarin?
Walau begitu Hana tetap tidak mengambil pusing, lagi-lagi dia hanya berpikir mungkin sekarang Yn sudah tidur.
Berbeda dengan Jay yang sejak tadi masih kesal dengan Yn, bahkan sejak tadi ia enggan menghubungi Yn lagi namun yang ia pikirkan seharusnya Yn menghubungi nya bukan, sampai detik ini pun Jay masih menunggu nya.
Berpindah tempat kesana-kemari dengan ponsel yang ia letakkan di meja dan selalu melihat ke ponsel itu tapi benar-benar tidak ada pesan atau panggilan dari Yn.
"Yak Park Jong Seong! Jangan terlalu kekanak-kanakan, kalian bahkan tidak ada apa-apa, jangan langsung membuat Yn tidak nyaman"Ujar Heesung keluar kamar menghampiri beberapa member yang masih bermain di sana.
Jay terdiam, namun hampir saja ia menyadari "Kasian Yn, dia pasti jadi bingung sendiri. Dia juga bingung jika dia menghubungi mu duluan, pasti dia berpikir kalau kau benar-benar marah padanya kau passti mengabaikan nya di telepon" Lanjut jungwon memasukkan kacang kedalam mulutnya.
Jay menghembuskan nafasnya, mereka benar. Yn pasti bingung dengan semuanya, jika mereka memang memiliki kepastian Yn pasti akan tau apa alasan Jay marah. Pria itu mengambil ponselnya dengan cepaat, tanpa ragu dia langsung mengirim pesan pada Yn.
Yn, kau dimana?
Sudah kembali dari cafe? atau kau mengambil cuti karena kemarin kau kelelahan.Di tunggu punya tunggu, Berjam-jam Jay menunggu sampai Jam menunjukkan pukul hampir tengah malam Jay tidak menerima balasannya. Jadi Jay memutuskan menelponnya, berkali-kali Yn tidak mengangkat panggilan itu.
Jay semakin panik, kenapa gadis itu sejak sore tadi tidak ada membalas pesannya.
Di ruangan ini tersisa Jay dan Jungwoon, para member sudah terlelap dalam tidurnya. Sebenarnya Jay yang masih setia duduk dengan perasaan gelisah diruangan itu namun karena Jungwon yang keluar kamarnya karena ingin mengambil minum ia melihat Jay yang masih duduk di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
u got me, babe [Jay Enhypen fun fiction]
Fanfic[⚠️ DI LARANG PLAGIAT] { Tolong hargai cerita yang saya buat sendiri, even cerita ini masih baru but tolong bantuannya, Terimakasih;) } Judul awal : From bias to boyfriend Seorang gadis Indonesia yang harus terbang ke korea untuk pendidikannya dan...