Bab 29

66 6 0
                                    

"Jadi kau juga tau?" Tanya Yn melihat Dae Sok yang duduk di bawah mereka dengan wajah yang panik.

Dia masih tidak menyangka dengan yang ia ketahui sekarang, kenyataan ini seakan membuat nya sangat merasa bersalah. Dengan posisi yang duduk dan menghadap Ahn Beom, Yn kembali mendekati Ahn Beom, bahkan saat ia melihat wajah Ahn beom hati nya terasa sangat sakit.

"M-mian, mianhaeyo Ahn beom, aku benar-benar tidak mengetahui nya. Aku minta maaf, maaff!" Yn memohon maaf sampai air mata gadis itu membasahi tangan Ahn Beom.

Dae Sok bangkit dan mencoba menenangkan Yn, dia menarik pundak Yn untuk munduk dan membawanya ke dekapannya, Dae Sok juga memberikan tepukan yang membuat Yn merasa nyaman.

"Maaf, hiks hiks"

Dae sok mendongak untuk menahan air matanya yang akan keluar. Dengan tepukan di pundak Yn, Dae sok masih berusaha menenangkannya "Ini bukan salah mu, tidak ada yang salah disini. Ini alasan kami diam, ini alasannya Yn. Jadi tolong jangan merasa bersalah"

Yn menggeleng dalam dekapan Dae Sok, dia tetap merasa bersalah disini. "A-aku terlalu berlebihan, aku benar-benar menyayangi kalian sama aku tidak membeda-- hikss"

"sssst, sudah. Kau tidak bersalah, Hyung juga punya hak untuk menyukai mu bukan?"

Yn mulai sedikit mereda, hati nya masih merasa bersalah. "Apa yang harus aku lakukan sekarang?"

"Katakan bahwa malam ini hanya mimpi, dengan begitu dia tidak akan menganggap nya ada apa-apa. Aku tau ini bukan hal mudah, tapi bantu aku ya, bersikaplah seolah tidak ada apa-apa "

Gadis itu di buat semakin tercengang, bagaimana bisa ia harus bersikap seakan tidak tau apa-apa saat ia mengetahui ini. Apa yang bisa ia katakan sekarang, apa yang harus ia lakukan sekarang.

Rasanya akan semakin jahat jika ia hanya diam, bukan ini yang ia mau tapi ia juga tidak siap untuk memberi tahu Ahn Beom akan hal ini.

Dia tidak bisa hanya diam seperti ini.

"Aku tidak bisa, ini bukan hal mudah untuk ku"

Dae Sok mengerutkan keningnya, apa Yn akan mengatakan kejadian ini pada Ahn Beom? Ahm Beom akan terpuruk, lebih terpuruk dari ini.

"KAU PIKIR HANYA KAU YANG SULIT HAH?" Dengan suara yang lancang, Dae Sok berteriak tepat di hadapan Yn.

Yn memundurkan langkahnya, isaknya kembali terdengar. "Kau merasa bersalah tapi kau sekarang bersikap seakan kau yang tersakiti"Ucap Dae Sok.

Gadis itu menunduk, air matanya berjatuhan. Rasa sesaknya kembali datang, dia ketakutan saat ada yang meninggikan suaranya, badanya bergetar. Dae Sok langsung keluar dari sana dengan membopong tubuh Ahn Beom dan menutup pintu dengan sedikit membanting nya, hal itu semakin membuat Yn terkejut.

Yn langsung teduduk di sofa nya lagi, entah apa yang ia harus lakukan tapi dia sangat frustasi. Dia tidak merasa tersakiti tapi ia merasa paling jahat di sini, setiap langkah yang ia ambil pasti akan membuat semuanya berubah. Tidak ada pilihan yang lebih baik.

"Ottoke? Hiks, mian"

Tidak ada yang bisa ia ajak untuk bertanya, ia tidak bisa bertanya pada Hana. Dae Sok benar Ahn Beom akan lebih terpuruk jika ada yang tau, apa ia benar-benar harus diam sekarang?

🕊️

"Kau benar bahwa aku semalam hanya mimpi kan?" Tanya Ahn Beom saat ini.

Ahn beom dan Dae Sok sedang duduk di taman kampus berdua, sambil menunggu Hana dan Mikael kembali dari kelas mereka.

Dae Sok menoleh, wajahnya sebisa mungkin ia atur untuk bersikap biasa saja. "Aaa mwoya, jinjja hyung. Semalam pemilik bar itu mengangkat telepon mu dan mengatakan bahwa kau sudah mabuk disana. Itu hanya bagian dari mimpi mu, ayolah"

u got me, babe [Jay Enhypen fun fiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang