"hello..."
suara dari sebrang sana. Setelah 1 Minggu lebih Jay dan Yn menghabiskan malam mereka dengan memasak dan makan bersama waktu itu Jay baru bisa menghubungi Yn karena jadwalnya yang padat.
Setelah mendengar suara wanita dari telepon genggamnya, kini jantung Jay kembali berdegup kencang.
"Hello, who is this? how can you get my number?" Tanya Yn membuat Jay reflek menjawabnya dengan lantang.
"Ini Jay"
1 detik
2 detik
3 detik"Aaa, Jay. Aku sangat terkejut, pasalnya aku di telepon oleh bias ku sekarang" Ucap Yn dengan kekehan kecilnya.
"Wah benarkah? tapi sekarang aku menelpon mu bukan sebagai seorang idol yang menelpon fans nya" Jawab Jay dengan senyuman yang terus mengembang.
"Eumm, lalu? Sebagai apa? aigoo aku sangat deg deg an sekarang"
Jay hanya diam dia tidak bisa menjawabnya, jika dia menjawab sebagai teman itu terlalu membuat nya jengkel yang di harapkan Jay adalah hubungan lebih dari seorang teman.
"Hahaa aniya, by the way maaf aku baru bisa menghubungi mu sekarang. Ya karena kesibukan ku, sebenarnya bisa saja tapi..."
"Tapi aku yang tidak siap, entah kenapa aku selalu gengsi" Lanjut Jay dalam batinnya.
"Tapi? tapi apa?" Tanya Yn
"Tapi aku baru ingat kalau aku punya nomor mu" Jawab Jay spontan, sesuai dengan pikirannya sekarang.
"Oala, lupa kalo kau ternyata foto nomor telepon ku"
"eum, nanti kita sambung ya. Aku harus lanjutkan pekerjaan ku dulu" Lanjut Yn dengan suara yang terdengar tergesa-gesa.
"Baiklah, nanti tolong malam angkat telepon ku, kita berbicara lagi"
"Oke"
🕊️🕊️🕊️
Seperti biasa setelah sampai di rumah Yn langsung membersihkan badannya dan rumahnya jarang berantakan karena sebelum pergi meninggalkan rumah Yn selalu membereskannya.
Memasukan pakaian bekasnya ke dalam keranjang, mencuci rambutnya dan membersihkan badannya. Di lanjut dengan cuci muka dengan sabun bayi dan menggunakan bedak bayi di muka juga badannya.
Setelah dengan dirinya kini Yn kembali bergulat dengan laptopnya dan juga buku-buku tebal di depannya. Yn hanya makan malam jika dia ingat dan tidak dengan tugas nya yang menumpuk.
Terdapat panggilan vidio dari teleponnya, dia menyisihkan sebentar laptopnya lalu melihat ponselnya dengan senyuman kecilnya. Entah bahagia harus sakit kini yang ia rasakan. Ia yakin pasti ibu dan adik-adiknya sedang bersama seseorang yabg sama sekali tidak ingin Yn tau status nya apa dalam keluarga itu. Dia adalah calon ayah tiri Yn, Yn vukan membencinya hanya saja dia belum bisa menerimanya karena mendiang ayahnya yang masih membuatnya menangis setiap malam. Yn akuin Calon ayah tirinya itu sangat baik, bahkan memiliki banyak kesamaan dengan mendiang ayahnya, namun ya itu Yn masih belum bisa menerimanya.
Tarik napas lalu tersenyum lebar-lebar dan Yn mengangkat teleponnya.
"ASSALAMUALAIKUM GUYS" Ucap Yn heboh.
"Waalaikumsalam anak cantik mamah" Jawab mamah nya di sebrang sana.
"Waalaikumsalam" jawab adik-adiknya dan Calon ayah tirinya itu.
"Gimana udah makan malem? jangan sibuk kerja aja ka" Mamah nya selalu berpesan ini pada Yn membuat Yn bahagia dan hatinya jauh lebih tenang.
"Ngga mah gapapa, oh iya mah Yn udah kirim uang ya mah, sedikit dulu soalnya kemaren alhamdulilah dapet bonus" Jelas Yn.
![](https://img.wattpad.com/cover/340289930-288-k624731.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
u got me, babe [Jay Enhypen fun fiction]
Fanfic[⚠️ DI LARANG PLAGIAT] { Tolong hargai cerita yang saya buat sendiri, even cerita ini masih baru but tolong bantuannya, Terimakasih;) } Judul awal : From bias to boyfriend Seorang gadis Indonesia yang harus terbang ke korea untuk pendidikannya dan...