Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Story owned by crazygurl12 on ffn
●○●
Sasuke menghunus katana-nya dan tubuhnya menegang. Hujan telah berhenti sehingga lebih mudah baginya untuk mendeteksi segala jenis gerakan atau suara dari hutan di sekelilingnya. Memberi isyarat pada Sakura untuk berhenti—gadis itu tetap bersikeras untuk ikut dengannya—ia menggandeng lengan Sakura dan menarik gadis itu ke arahnya.
Mendongak ke atas, ANBU bertopeng tiba-tiba merunduk bersama rekan setimnya di balik semak-semak lebat yang ada di dekatnya. Dia membuka topengnya agar bisa melihat ke atas dengan lebih baik dan menunggu. Dia tahu dia mendengar sesuatu, dan suara itu sangat, sangat familiar.
Suara sayap raksasa.
Sasuke memiliki cukup banyak pengalaman dengan elang kuchiyose-nya sehingga ia bisa mendeteksi suara itu bahkan dari jarak beberapa meter.
Haruno menatap Sasuke dengan wajah bingung, ia hendak membuka mulutnya tapi Sasuke memberi isyarat untuk berhenti. Sasuke menunjuk ke langit di atas dengan telunjuknya.
Sakura mendongak ke atas saat seekor burung raksasa terbang melintasi mereka. Sasuke menggeram dan tangannya mencengkeram katana lebih erat. "Akatsuki." Sasuke tahu burung itu. Yah, itu sama sekali bukan burung, melainkan tanah liat putih yang dicetak.
Itu adalah hasil karya seni ciptaan Deidara.
"Sasuke..." Sakura berkata pelan. "A-Akatsuki? Orang yang menculik Hinata?"
"Aku akan mengikuti mereka."
"Tidak!" Tangan Sakura mengeratkan genggamannya pada lengan Uchiha. "Kau sendirian dan kita masih punya misi yang harus diselesaikan! Sasuke-kun... kumohon jangan bertindak sembarangan hingga membahayakan nyawa kita berdua di sini."
Pengguna sharingan itu menarik lengannya. "Tapi ini adalah kesempatan untuk mengetahui kemana mereka membawa Hinata. Kita tidak bisa membiarkan mereka pergi begitu saja."
"Lalu bagaimana? Bahkan jika aku mengijinkanmu untuk meninggalkan misi ini dan mengikuti Akatsuki, apa yang akan kau lakukan setelah kau mengikuti mereka ke tempat persembunyian mereka? Apa kau berharap bisa menang melawan sekelompok nukenin?" Sakura menggigit bibirnya. "Sasuke, kau memang sangat kuat, kita semua tahu itu. Tapi tolong ingatlah bahwa orang-orang itu sama kuatnya denganmu. Dan bagaimana dengan kakakmu? Apa kau siap menghadapinya?"
Sasuke menggelengkan kepala. "Aku tidak butuh ini Sakura."
"Tidak." Sakura menyentuh dagu Sasuke dengan lembut. "Tidak Sasuke. Dengarkan aku, kau tidak bisa menolong Hinata jika kau sudah mati."
●○●
Hinata membenamkan wajahnya di kedua tangannya, mencoba menguraikan apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang merupakan adegan palsu di dalam kepalanya yang sakit. Menghirup udara dalam-dalam, ia menggumamkan doa dalam hati untuk keselamatan rekan-rekan setimnya.
Jika terjadi sesuatu pada mereka... jika terjadi sesuatu...
Pintu berderit terbuka dan Hinata menegakkan tubuhnya. Itachi membawa nampan dengan cangkir tanah liat besar—mengepulkan asap panas dan beraroma rempah-rempah yang menenangkan.
Uchiha itu pandai bertingkah seperti suami yang peduli, ia akui itu. Hinata menyeka peluh di keningnya dan berusaha menenangkan diri, ia tidak boleh membiarkan Akatsuki ini melihat bagaimana mimpi buruk yang sederhana bisa menghancurkannya secara emosional.
Tidak... Hinata tidak akan memberinya kepuasan itu.
"Minumlah ini." Pria itu memerintah, menyodorkan nampan ke depannya. Ia menatap Itachi dan mengambil cangkir itu dengan tangan gemetar. Meletakkan nampan di atas meja kecil di samping tempat tidur, Uchiha itu memperhatikan dalam diam saat ia meneguknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidnapped by the Akatsuki
FanfictionItahina Hyuuga Hinata diculik oleh Akatsuki karena kekuatan matanya. Tapi mengapa dia merasa begitu terlindungi dan aman saat Itachi Uchiha, anggota Akatsuki dan pengkhianat Konoha bersamanya? Dan bagaimana dengan Uchiha Sasuke? Adik dari penculikny...