Chapter 9

1.4K 149 22
                                    

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Story owned by crazygurl12 on ffn

●○●

Hinata membuka matanya.

"Oh, kau sudah bangun, sayang." Suara seorang wanita terdengar dan Hinata menoleh. Ia melihat seorang wanita tua, keriput karena usia dan tulang-tulangnya yang lemah. Wanita tua itu berpegangan pada tongkat, sementara tangan yang satunya lagi memegang sebuah mangkuk tanah liat kecil. "Apa kau lapar? Aku membuat sup."

Seorang wanita tua?

Hinata melihat sekeliling dan menyadari bahwa ia sedang berada di dalam sebuah kamar. Ia berada di atas tempat tidur, dan sebuah meja diletakkan di sampingnya—di mana mangkuk yang setengah terisi dan gelas yang setengah kosong diletakkan. Ada satu jendela yang tertutup rapat.

"D-di mana aku?" Hinata bertanya, kaget dan bingung pada saat bersamaan. Hal terakhir yang ia ingat adalah dicekik oleh cengkeraman yang kuat dan dia berteriak sekuat tenaga di bawah hujan yang deras.

Wanita tua itu tersenyum dengan ketenangan di wajahnya. "Kau ada di rumahku yang sederhana. Di luar sedang hujan dan kau terjebak di dalam hutan bersama suamimu. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi kau tidak sadarkan diri saat suamimu membawamu ke sini."

Hinata memucat. "S-suami?"

Wanita tua itu mengangguk. "Ya, sayang. Rumahku terletak paling dekat dengan hutan jadi dia memutuskan untuk meminta bantuan. Badai sangat kuat dan kalian berdua membutuhkan tempat berlindung." Sambil melangkah ke arahnya, wanita itu tersenyum. "Wah... pasangan yang serasi, kau sangat cantik dan suamimu sangat, sangat tampan. Aku yakin anak kalian akan sangat menggemaskan."

Butuh beberapa detik bagi Hinata untuk meresapi semua itu. Melihat ke selimut yang membungkusnya dari kaki sampai pinggang, matanya terbelalak ketika ia tidak mengenakan pakaiannya lagi... tapi pakaian orang lain. Itu adalah sebuah gaun tua compang-camping, yang terlalu pendek untuknya. Jika bukan karena selimut, pahanya akan sangat terlihat sekarang.

"Oh, Gomenasai untuk pakaiannya... itu milikku. Aku sangat pendek dibandingkan denganmu." Wanita itu menjelaskan. "Hanya itu yang bisa kutawarkan sayang, pakaianku tidak muat untukmu...uhm, terutama di bagian dada."

Hinata mengerjap.

Wanita itu tersenyum. "Aku tidak pernah memiliki tubuh berlekuk seperti ini bahkan ketika aku masih muda."

Hinata melihat sekelilingnya lagi, bahkan tidak berusaha untuk peduli dengan apa yang dikatakan wanita tua itu. Yang ia tahu hanyalah ia harus pergi dari sini. Dia benar-benar memiliki firasat buruk tentang siapa 'suami'nya itu.

"Baa-chan," Hinata berkata, "Rumahmu terletak paling dekat dengan hutan? Tapi ini adalah sebuah kota, kan?"

Wanita itu mengangguk. "Sebuah kota kecil... wilayah kekuasaan seorang daimyo."

"Apa Baa-chan bisa memban-"

"Kau sudah bangun." Suara lain terdengar dan membuat jantung Hinata berdegup kencang. Ia membeku di tempat tidur. Ia tahu suara itu... itu adalah hal terakhir yang ia dengar sebelum pria itu mencekiknya hingga tak sadarkan diri.

Itu adalah Itachi.

"Bisa memberi kami waktu sebentar, Baa-san? Aku perlu bicara dengan istriku." Itachi bertanya pada wanita tua itu yang tersenyum padanya dan bergegas keluar dari kamar, membawa piring-piring bekas di atas nampan besar. Sambil memberikan senyuman terakhir, wanita itu menutup pintu.

Hinata tidak terkejut. Siapa lagi yang akan berpura-pura memiliki hubungan keluarga dengannya untuk mengelabui wanita tua yang baik hati itu agar mau berbagi rumah dengan orang asing? Tentu saja, orang yang menculiknya sejak awal.

Kidnapped by the AkatsukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang