Kidnapped by the Akatsuki

Chapter 30

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Story owned by crazygurl12 on ffn

●○●

Itachi tidak bisa tidur. Sambil menggeser tubuhnya ke samping, ia menatap Hinata yang meringkuk di tempat tidur. Malam ini cukup dingin, dan dalam hati ia bertanya-tanya apakah gadis itu juga merasa kedinginan.

Sial...

Besok, Hinata akan menjalankan misi sendirian. Itachi tahu Hinata mampu melakukannya, tapi ia sudah terbiasa menjaga gadis itu sehingga ia merasa gelisah hanya dengan memikirkannya. Ia tahu Kisame juga merasakan hal yang sama...

Tapi kenapa ia merasa seperti ini?

Itachi tahu bahwa misinya adalah untuk melindungi Hinata, tapi menjaga penyamarannya sebagai anggota Akatsuki juga prioritas utamanya. Belum lagi masalah lain yang mungkin muncul saat pengambilan buku jutsu terlarang itu dan ia harus melakukan sesuatu.

Hinata menggigit bibirnya. Ia mencoba untuk tidur—atau berpura-pura tidur—tapi ia bahkan tidak bisa tidur sebentar. Dengan terengah, ia menarik selimut sampai ke dagu. Udara terasa dingin, dan ia merasa tidak enak badan malam ini. Membuka matanya sedikit, ia melihat Itachi menggeser tubuhnya. Ia tak bisa melihat wajah pria Uchiha itu, hanya siluetnya saja...

Ia masih bisa merasakan tangan hangat Itachi yang menggenggam tangannya.

Rasanya... nyaman. Itu membuatnya merasa bahwa ia dilindungi.

"Kupikir kau sudah tidur." Kata Itachi, suaranya yang dingin dan halus membelah keheningan.

"Aku sedang mencobanya." Hinata menggeser tubuhnya, kali ini menghadap ke arah Itachi. "Kupikir kau juga sudah tidur."

"Aku tidak bisa."

"Kenapa?"

"Aku sedang memikirkanmu." Itachi menjawab, terus terang. "Dan banyak hal lainnya."

"0h..." Hinata mengerjap, sedikit geli karena ia juga memikirkan Itachi. "Tentang misi itu?"

"Hn."

Sambil menopang tubuhnya, Itachi bangkit dari tempat tidur daruratnya. Ia tak tahu kenapa, tapi Hinata juga melakukan hal yang sama. Mengambil jubahnya yang tergantung di pasak tua yang berkarat, ia memakainya. "Kenapa kau tidak kembali tidur?"

"Aku tidak bisa tidur. Kau mau pergi kemana?"

"Keluar."

"Untuk apa?"

"Udara segar."

"B-boleh aku ikut denganmu?"

●○●

Sakura menundukkan kepalanya ke bawah.

"Sakura, aku tidak menyuruhmu untuk tidak menyukai siapapun. Aku menyuruhmu untuk mengendalikannya. Cinta itu baik tapi juga bisa menjadi kejatuhan bagimu. Kau adalah seorang Kunoichi yang hebat, dan suatu hari nanti, aku tahu kau bisa melampauiku."

"Tsunade-sama..."

"Aku memperlakukanmu seperti putriku sendiri Sakura, aku hanya ingin kau bahagia. Ini juga akan menjadi pelajaran bagi Naruto. Dia adalah calon Hokage, dan dia harus fokus jika ingin mencapai tujuannya. Menjadi pemimpin desa bukanlah tugas yang mudah, dan setelah apa yang terjadi dengannya dan Sasuke beberapa hari yang lalu—dia perlu belajar bahwa sebagai seorang pemimpin, dia harus mengendalikan perasaannya dan tidak boleh bertindak kasar."

Sakura tersenyum sedih. "Saya mengerti Tsunade-sama, dan Arigatou atas kekhawatiran Anda."

"Jadi Sakura, bagaimana selanjutnya?"