Chapter 38

1.6K 124 1
                                    

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Story owned by crazygurl12 on ffn

●○●

Flashback

"Bagaimana kau bisa melewati para penjaga?" Hinata bertanya, masih tidak bisa menggerakkan kakinya. Ia hanya menatap Itachi dan jantungnya mulai berdegup kencang. Itu membuatnya sulit untuk bernapas dengan baik. Ini terlalu beresiko, ini terlalu berbahaya. Jika Itachi tertangkap lagi, ia ragu strategi Tsunade akan berhasil seperti yang pertama.

"Ilusi." Pria itu menunjuk matanya sendiri. "Dan kontrol chakra yang baik."

"Kenapa kau ada di sini?"

"Untuk menjadi egois." Itachi menyatakan dengan tenang.

"Itachi-san, aku tak butuh teka-teki." Hinata hampir saja memohon. Hal terakhir yang ia butuhkan adalah Itachi membicarakan hal-hal yang hanya akan membuatnya bingung. "Tolong jawab dengan benar, Keberadaanmu di sini terlalu beresiko. Apa Tsunade-sama memanggilmu lagi untuk sebuah misi? Aku pikir kau sudah bukan lagi seorang Shinobi."

"Tidak, tidak dipanggil."

"Lalu kenapa?"

Itachi berjalan ke arah Hinata. Matanya serius dan Hinata tidak bisa tidak menunduk menatapnya. "Inilah alasannya..." Dengan pegangan yang kuat di bahu Hinata, ia menarik gadis itu mendekat.

Lalu membungkuk sampai bibirnya bertemu dengan bibir Hinata.

Dua bulan, ia menderita selama dua bulan. Itachi berpikir bahwa kehidupan baru menunggunya saat ia meninggalkan Konoha, saat ia bebas dari misinya. Ia berpikir bahwa melihat adiknya bebas dari kutukan balas dendamnya akan memuaskan. Sasuke akan memiliki kehidupan baru lagi dan Akatsuki tampaknya terlalu lemah untuk melakukan apapun.

Tapi mengapa ia merasa hampa?

Kisame harus memukulnya dengan tinju biru besar untuk menyadarkannya beberapa hari yang lalu. Itachi bahkan tidak sadar bahwa ia mulai kehilangan keinginannya. Ketika masih menjadi Akatsuki, yang mendorongnya untuk hidup satu hari lagi adalah keinginan untuk melindungi desanya, keinginan untuk melindungi saudaranya.

Namun sekarang setelah misinya berakhir, ia menyadari apa keinginan barunya.

"Dia sangat menyayangimu." Sasuke berkata padanya sebelum mereka berpisah di malam pelariannya. "Hinata peduli padamu lebih dari dia peduli padaku sekarang. Aku mencintainya, Itachi, dan aku tak ingin melihatnya sedih jika kau benar-benar meninggalkannya. Aku tahu perasaan itu, kau pernah melakukan itu padaku dulu."

"Itachi..." Bisik Hinata ketika pria itu melepaskan bibirnya. Tanpa sadar, lengannya melingkari pinggang Itachi dengan sendirinya. Rasanya sangat... familiar-berdekatan dengan sang Uchiha.

Rasanya begitu benar.

"Aku harus menemuimu." Itachi berkata padanya. Tangan kanan pria itu memainkan rambutnya. "Keputusan yang bodoh tapi sangat berharga."

"Risikonya..." Hinata masih takut. Ia tak bisa menerima untuk kedua kalinya jika Itachi tertangkap lagi. Ia tahu Sasuke juga tidak akan bisa menerimanya. Itu terlalu berlebihan.

"Aku tahu tentang semua risiko yang mungkin akan menimpaku dengan datang kesini, Hinata. Jadi tak ada gunanya mengingatkanku tentang hal itu."

"Aku merindukanmu." Hinata mengakui.

"Aku juga."

Flashback end

Sasuke menjatuhkan wadah es krim kecil itu ke tanah. Hinata membalasnya dengan sebuah tatapan dan Sasuke hanya mengabaikannya. Hinata terkadang bertindak seperti seorang ibu baginya dan ia tahu bahwa ia seharusnya merasa lebih baik karena ada yang peduli padanya seperti itu. Ia tidak mengeluh—tapi Hinata seharusnya meninggalkan hal-hal kecil seperti membuang sampah sembarangan.

Kidnapped by the AkatsukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang