Chapter 33

896 110 6
                                    

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Story owned by crazygurl12 on ffn

●○●

Wajah Sasuke—di balik topeng ANBU—tampak tertegun.

Hinata memanggilnya Sasu...

"Aku senang kau kembali." Katanya pada Hinata, menyukai kenyataan bahwa ini adalah Hinata yang asli yang ia pegang. Bukan semacam imajinasi yang akan melayang begitu saja dari genggamannya. Ia benar-benar ingin bertanya tentang kenangannya, siapa tahu Hinata masih mengingatnya—tapi Sasuke menyadari bahwa bersama gadis itu saat ini jauh lebih penting.

Tak ada hal lain yang lebih penting. Lagipula, kenangan dapat dibuat lagi—ia bisa hidup dengan itu.

Tapi ia tak bisa hidup tanpa Hinata.

"Aku seharusnya ada di sana saat kau bangun tapi Hokage memerintahkanku untuk melakukan sesuatu jadi aku tidak bisa bersamamu." Ia melanjutkan, bertanya-tanya mengapa gadis itu begitu diam. Melonggarkan pelukannya pada gadis itu, ia melepaskan topengnya dan menunduk.

Hinata menangis.

"Ada apa?" Sasuke bertanya, dahinya berkerut penuh tanya.

Hinata tersenyum sedih sambil menyeka air mata dengan punggung lengannya. "Aku tidak tahu lagi.. air mataku tidak bisa berhenti... air mataku jatuh dengan sendirinya." Sambil menghela napas, ia menatap pemuda itu. "Ini... ini aneh, kan?"

"Tidak. Biarkan saja mereka jatuh." Kata Sasuke, nadanya juga sesuai dengan kesedihan yang terlihat pada suara Hinata. Ia tahu Hinata telah melalui banyak hal. "Aku akan ada di sini untuk mengelapnya sampai kering." Memikirkan hal-hal yang mungkin telah mereka lakukan pada Hinata, Sasuke berharap ia bisa menghajar semua anggota Akatsuki satu per satu, membiarkan mereka mati dengan cara yang paling menyakitkan.

"Sasu..."

"Kau ingat untuk memanggilku seperti itu."

"Aku bisa mengingat banyak hal." Hinata menjawab dengan jujur. "Tapi harus kuakui, semua itu membuatku sangat bingung. Masih ada banyak pertanyaan di dalam kepalaku. Gomenasai Sasuke-kun, aku hanya... sangat tersesat."

"Kalau begitu aku akan berusaha semampuku untuk menyelesaikan semuanya." Sasuke perlahan menundukkan kepalanya. Sudah setahun—sudah setahun sejak ia sedekat ini dengan Hinata. Klan Hyuuga mungkin akan memenggal kepalanya jika mereka tahu ia berada di dalam kamar Hinata, tapi Sasuke tak peduli.

Neji bisa menghajarnya sampai babak belur dan ia juga tidak peduli.

Ketika bibir mereka bersentuhan, Hinata ingin menarik diri. Keintiman seperti itu sepertinya tidak pada tempatnya untuk situasinya sekarang, dan di dalam benaknya, itu seperti sebuah penghinaan pada kakak laki-laki Sasuke. Itachi sedang menderita, dan di sinilah dirinya, menikmati kenyamanan seperti itu.

Ia akan menarik diri, jika Sasuke tidak menahan tengkuknya dengan kuat. Pemuda itu menciumnya dengan lembut—tidak seperti cara agresif yang biasa Sasuke lakukan—dan menikmati bibirnya dengan penuh kerinduan. Saat Sasuke menariknya lebih dekat, ingin merasakan tubuh mungil Hinata menempel pada tubuhnya, tangan kanannya terangkat untuk menyentuh lekukan punggung gadis itu.

"Tolong jangan tinggalkan aku lagi Hina..." Sasuke berbisik ketika ia membiarkan mulut Hinata bebas, memberi gadis itu waktu untuk menghirup udara yang sangat dibutuhkan. "Aku akan mati jika kau melakukannya." Memiringkan kepalanya hingga dahinya menyentuh dahi Hina, ia memberikan senyuman tulus pada gadis itu—senyuman pertama yang berhasil ia lakukan setelah lebih dari setahun merasa sendirian dan kesakitan. "Kau tidak menginginkan hal itu, kan?"

Kidnapped by the AkatsukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang