Chapter 36

896 102 0
                                    

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Story owned by crazygurl12 on ffn

●○●

"Apa kau kemari untuk membunuhku Sasuke?" Itachi bertanya sambil memuntahkan darah dari mulutnya. Jika membunuhnya adalah niat Sasuke, maka ia menduga itu lebih baik. Sasuke adalah korban yang sebenarnya di sini. Itachi memilih nasibnya sendiri, memilih jalan yang akan ia tempuh. Sasuke tidak.

Dan ia lebih memilih mati di tangan adiknya daripada algojo manapun.

Ia akan mendapat kedamaian.

Sasuke akan membalas dendam.

Genggamannya pada katana mengencang. Sasuke menatap kakaknya saat kilasan memori masa-masa bahagia mereka bersama bermain di sekitar pikirannya. Tanpa sepatah kata pun, ia mengangkat pedangnya.

Itachi memejamkan matanya.

Kemudian rantai-rantai berdenting di lantai batu yang dingin ketika Sasuke mematahkannya dengan tebasan pedangnya yang cepat, membebaskan kakaknya dari ikatan yang dingin. Itachi membuka matanya dan menatap Sasuke dengan terkejut. Jadi Itachi memiliki ekspresi lain selain dari sikap datarnya.

Sasuke mengulurkan tangannya.

Itachi menerimanya.

"Aku tahu semuanya."

Itachi menggelengkan kepalanya saat ia menyadari sesuatu. "Hinata yang bilang padamu."

"Kau adalah seorang pengecut. Hinata tidak. Hinata bisa memberitahuku sesuatu yang gagal kau lakukan setelah bertahun-tahun. Tapi itu tidak mengubah fakta bahwa kau telah membunuh orang tua kita. Itu masih ada di tanganmu, dan aku masih belum bisa memaafkanmu untuk itu." Sasuke menyatakan, menatap kakaknya yang tidak pernah ia pikirkan untuk diajak bicara lagi. "Bahkan jika kau melakukannya demi aku."

"Hn."

"Kenapa kau membiarkan desa memanipulasi dirimu?" Sasuke mengertakkan gigi. "Kenapa kau harus membunuh orang tua kita dan menghancurkan hidup kita berdua?" Ia tahu ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya sekarang, tapi ia hanya perlu mendengarnya dari mulut Itachi. Kapan saja, para ANBU penjaga akan mengerumuni mereka, dan ia tidak akan mempertaruhkan nyawa dan pangkatnya tanpa mendengar kebenarannya.

"Ada yang lebih besar dari kita, Sasuke. Kau akan mengerti hal itu ketika kau memiliki nyawa untuk dilindungi. Tindakan desa saat itu bisa dimengerti. Jika Hinata mengatakan semuanya padamu, kau akan tahu bahwa aku benar."

"Dan membunuh klan kita berarti melindungi nyawa? Membunuh orang tua kita?"

"Tidak. Tapi itu mencegah lebih banyak kematian, dan itu akan menyelamatkan adikku. Di satu sisi, jika aku tidak menghentikan klan, itu akan mengakibatkan kematian di kedua belah pihak, dan aku yakin itu akan membunuhmu juga. Danzo pada saat itu bersikeras untuk menghapuskan klan Uchiha, sehingga keyakinan klan itu disegel dengan satu atau lain cara. Setidaknya aku bisa menyelamatkanmu dengan memilih jalan ini."

"Kau pengecut dan bodoh."

"Dan kau telah tumbuh menjadi kuat."

"Apakah reuninya sudah selesai?" Suara dari luar ruangan berkata. Suara itu sangat familiar sehingga Itachi memiringkan kepalanya ke samping dengan ekspresi tak percaya—dan tepat pada saat itu ia melihat sesosok tubuh tinggi masuk, membawa pedang besar. "Para penjaga datang, cepatlah selesaikan."

"Apa yang kau lakukan di sini, Kisame?"

Pria hiu itu mengangkat bahu. "Kita diusir dari Akatsuki. Sayangnya, Pein mengetahui tentang menghilangnya Hinata-chan secara tiba-tiba. Kurasa rencana kita tidak berjalan mulus." Melihat Sasuke, Kisame memberinya anggukan. "Kulihat kau menepati janjimu. Kukira pesan itu hanya jebakan."

Kidnapped by the AkatsukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang