63. BLUE - Keshi🎶

1.3K 63 12
                                    

Laut duduk di depan perempuan yang sempat mengisi hatinya beberapa tahun ini. Perempuan itu sama sekali tidak berubah, tetap cantik dan anggun.

Beberapa kali pertanyaan-pertanyaan menghantui kepala Laut, seperti, bagaimana kabar perempuan yang ia telah sakiti ini? Bagaimana dirinya menjalani hidup setelah Laut campakkan begitu saja? Apakah perempuan ini masih mau memaafkannya? Dan masih banyak lagi.

"So? Kamu apa kabar?" Tanya Laut.

"Baik, sangat baik. Kamu?"

"Ya aku juga baik, setelah ini apa rencana kamu?"

"Ngelanjutin study and stay di state sampai entah kapan." Jawab nya.

"Nggak mau coba buka praktek disini aja? Kayak mimpi kamu waktu itu Ra?"

"Nope. Everything has change, Laut. Semua rencana awal aku udah berubah berantakan entah bisa di rangkai kembali atau nggak. So, i decided untuk let it flow dan tetap hidup di US."

"I'm sorry." Lirih Laut.

Aurora tersenyum sembari mengendikkan bahunya, "anyway, kenapa kamu nggak bawa Lily?"

"She's not feeling well."

"Oh my god, what happen?"

"Kecapekan aja karena acara kemarin mungkin."

"Astaga..."

Bruk

"Sial! Ngagetin aja lo!" Ucap Laut.

"Sorry, sorry keserimpet nih bro." Jawab Gentala yang hampir terjatuh ke pelukan Laut.

Gentala akhirnya memutuskan untuk duduk disebelah Aurora setelah hampir terjatuh.

"Hati-hati Gen." Ucap Aurora.

Gentala hanya tersenyum. Jangan salah sangka, Laut memang sengaja mengajak Gentala karena ia tidak mungkin bertemu hanya berdua dengan Aurora. Walaupun yang meminta bertemu untuk pertemuan ini adalah Laut, tapi dirinya tidak segila itu hanya datang sendiri.

"Udah lo pada ngobrolnya?"

"Belom lah, nungguin lo lama banget." Jawab Laut.

"Panggilan alam bos! Oh ya, Lily-"

"Nggak enak badan Gen astaga gue harus jelasin berapa kali."

"Ya kali kali aja lo bohong, ye gak Ror?"

"Ish! Stop panggil gue Ror! ntar orang-orang ngiranya nama gue horor." Protes Aurora.

"Tau lu Gen."

"Ya maap, maap.."

Akhirnya mereka mengobrol tentang segala hal yang terlewatkan di beberapa bulan ini hingga tidak menyadari terang sudah menjadi gelap.

"Gue balik dulu ya, istri nungguin nih." Ucap Laut sombong.

"Shombong amatt." Balas Gentala.

"Nikah bro makanya bro."

"Ntar deh kalo KUA sepi, paling ya pas tanggal merah."

"Emang kacau nih orang. Duluan ya Ra, safe flight and thank you udah sempetin dateng ke nikahan gue."

Aurora mengangguk, "bye! Thank you for today and salam yaa buat Lily."

Laut mengangguk dan berlalu meninggalkan Gentala dan Aurora.

•**•

Pukul 20.00 Laut sampai di apartemen, dirinya tidak langsung masuk ke dalam kamar. Karena seharian Laut merokok dan bergabung dengan Aurora dan Gentala yang juga merokok, membuat bau rokok melekat dengan erat di bajunya.

LAUT KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang