32. SET FIRE TO THE RAIN - Adele🎶

3.3K 144 4
                                    

Lily salah tingkah di tatap seintens dan se serius ini oleh Laut. Laut terlihat begitu khawatir melihatnya, Lily dapat merasakan tatapan hangat dari Laut.

"Hah? Nggak kok, ini emang vitamin aja." Jawab Lily.

"Kalau ada apa-apa bilang ya, kamu jangan sembunyiin sesuatu dari aku."

"Oke!"

Beberapa saat kemudian Lily dan Laut sampai di sebuah mall terbesar di ibu kota. Lily memang sengaja ingin pergi ke mall ini karena dirinya ingin mengambil tas pesanannya di salah satu butik.

"Habis ini kita nonton ya?" Tanya Laut.

"Ok." Jawab Lily, sebenarnya Lily sudah mengetahui dulu, saat Laut menciumnya di bioskop dan tanpa sengaja dirinya bertemu dengan Beno merupakan settingan dari rencana Laut.

Mendengar Laut ingin menonton film bersama nya lagi, membuat Lily sedikit takut kejadian yang sekarang sama dengan kejadian yang lalu.

"Kamu nggak lagi ngerencanain sesuatu sama Beno kan?" Tanya Lily curiga.

"Hah?" Laut bingung dengan pertanyaan Lily.

"Nggak.. kirain aku kamu setting semua ini, kayak waktu itu."

Laut semakin mengernyitkan dahinya, maksud Lily apa?

"Maksud kamu apa?"

"Yang pas terakhir kita nonton bareng itu rencana kamu sama Beno kan?"

Deg!

Bagaimana mungkin Lily bisa tau?

"K-kok.."

"Aku udah tau semuanya, mungkin aku bisa maafin kamu sekarang tapi nggak buat lupain semua hal yang nyakitin aku. Laut, perempuan nggak akan bisa lupain hal yang bikin hati nya sakit." Ucap Lily sembari berjalan mendahului Laut.

"Ly! Aku bersumpah atas nama aku sendiri aku beneran udah nggak ada urusan sama Beno!"

"Ya aku percaya."

Laut merasa posisi nya benar-benar lemah saat ini, baru kali ini dirinya merasa tidak memiliki power sama sekali.

Laut menggenggam tangan Lily, "maafin aku.." ucap nya.

Lily hanya melirik sebentar ke arah Laut, "iya." Jawabnya sembari terus menarik Laut masuk ke dalam salah satu butuk luxury brand itu.

"Selamat datang, nona Lily." Sapa salah satu personal asisten di butik itu.

"Halo, aku mau ambil pesanan ku." Ucap Lily.

"Baik silahkan."

"Ly, emang kamu beli apa? Sampai kenal itu mas-mas nya sama kamu."

"Aku pesen tas setahun yang lalu, terus baru dateng hehe." Jawab Lily.

"Hah?! Pesen tas dari tahun lalu?! Kamu pesen tas apaan setahun?!" Tanya Laut terkejut mendengar ucapan Lily.

Lily hanya tersenyum melihat Laut terkejut. Reaksi semua laki-laki sama saja, batin Lily.

"Silahkan di cek, nona."

Lily mengecek tas seharga mobil itu dengan seksama, dirinya tidak ingin uangnya melayang begitu saja tanpa memperhatikan kualitas dari barang yang ia beli.

"Sudah, silahkan di wrap ya mas." Jawab Lily.

Laut menghela nafas kasar saat mengetahui tas apa yang Lily beli. "Yaelah pantes PO setahun, tas ini ternyata." Gumam Laut.

Sembari menunggu Lily bertransaksi, Laut memutari butik ini dan berhenti di section baby and kids.

"Halo, ada yang bisa saya bantu?" Tanya salah satu pegawai butik ini.

LAUT KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang