Sementara Yoongi di kantornya, seorang asisten kepercayaan Yoongi, Paman Lee Won mendatanginya. .
"Tuan Yoongi, Aira baru saja menyerahkan dokumen syuting iklan Jeon Jungkook pada Tuan Jimin. Apakah anda ingin saya mengirimkan orang lain untuk menggantikannya?" tanya Paman Lee pada Yoongi.
Yoongi sebenarnya berteman baik dengan kakak Jeon Jungkook, Jeon Jung-Hyun. Sedari kecil Jungkook memang memiliki mood yang acap kali berubah-ubah sesuai dengan hatinya. Mungkin hal tersebut terjadi karena kurangnya kasih sayang yang Jungkook terima karena orang tuanya banyak menghabiskan waktunya bekerja di luar negeri. Namun semakin dewasa, mood laki-laki itu makin parah. Jungkook tumbuh menjadi sosok yang begitu menyebalkan dimata orang lain. Dan Jimin pasti akan menderita jika harus bekerja dengan orang seperti Jungkook.
Tapi karena ia tiba-tiba teringat dengan jawaban Jimin di mobil tadi pagi, Yoongi memutuskan untuk membiarkan Jimin menangani syuting iklan bersama Jeon Jungkook. Entahlah, rasanya menjadi sedikit menyenangkan jika melihat Jimin menderita.
***
Lokasi syuting sendiri dilakukan di gedung Min Corp di lantai 12. Lantai 12 kini disulap menjadi tempat syuting yang megah. Lampu-lampu besar menyoroti titik tengah ruangan dimana syuting akan dilaksanakan. Tim make up artis, tim busana dan tim sound sudah siap dengan kedatangan sang idol muda.
Jimin dan beberapa staf turun langsung untuk melihat proses pembuatan iklan. Dirinya dan yang lain juga harus menyambut sang idol muda di recepsionis bawah. Kecemasan nampak dari wajah beberapa staf yang turut menemaninya di bawah. Saat di dalam lift, Jimin sempat mendengar bagaimana staf mengeluhkan mood Jungkook yang sering kali berubah-ubah. Hal itu tentu mempengaruhi jam kerja mereka dalam merampungkan iklan. Hal itu menjadi titik fokus bagi Jimin. Apa benar idol yang akan berurusan dengannya kali ini adalah orang yang akan menyusahkan dirinya dan tim kelak? Jimin hanya berharap hal tersebut tidak akan terjadi.
Jimin dan Staf lainnya telah bersiap di samping meja resepsionis saat sebuah mobil Hyundai Grand Starex hitam berhenti tepat di depan lobby Min Corp. Jungkook keluar dari dalam mobil dengan mengenakan setelan Jeans oversize dan tas punggung hitam serta kaca mata hitam yang tentu saja bernilai puluhan juta.
Jimin aku style idol satu ini cukup menarik. Lebih lagi diusianya yang masih sangat muda, ia sudah memiliki jutaan penggemar dari seluruh dunia. Ketenarannya sendiri ikut berkontribusi pada sikap arogannya seperti sekarang ini. Dia berjalan seakan tempat ini adalah miliknya dan mengabaikan bagaimana orang menyapanya dengan hormat.
Jimin melangkahkan kakinya mendekat, menyambut Jungkook yang kini tengah membuang wajahnya ke arah lain.
"Selamat datang di Min Corp, Pak Jungkook. Perkenalkan saya, Jimin yang akan membantu anda dalam project syuting iklan perusahaan kali ini. Senang bertemu dengan anda, Pak." sapa Jimin seraya mengulurkan tangannya.
Jungkook sama sekali tak menyambut uluran tangan Jimin ataupun membalas sapanya. Dia hanya mengeluh dengan cemberut mengatakan bagaimana cuaca di sekelilingnya bisa terasa begitu panas.
"Aku tak tau jika Min Corp bisa terasa sepanas ini. Apakah disini tidak ada pendingin ruangan? Aku benar-benar kegerahan. Dan belikan aku secangkir kopi sebelum aku mulai syuting. Aku tidak mau kopi murahan. Perutku bisa sakit jika meminum sampah seperti itu. Aku ingin kopo yang berada di pusat kota. Pesankan americano dengan..."
Jungkook mendadak mengentikan ucapannya saat menatap sosok lelaki yang berukuran lebih kecil dari ukuran tubuhnya yang mana tengah tersenyum menatapnya. Tangan Jimin masih terulur menunggu Jungkook menerima sambutannya. Jungkook mendadak melepaskan kaca mata hitamnya. Mata Doe miliknya membulat sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Redamancy || Yoonmin
Fiksi PenggemarKetika Jimin terjebak pada sebuah pertunangan dengan seseorang yang tak diinginkannya, Min Yoongi