LEMBAR 25

1.4K 136 9
                                    

Setelah makan siang itu, Jimin dan Yoongi disibukkan dengan kegiatan kantor yang  tiada hentinya. Perkembangan perhiasan baru yang mengusung tema 'terikat' itu mendadak meledak. Antusias konsumen benar-benar diluar dugaan. Pemesanan benar-benar membuat pemasaran kewalahan. Stock di gudang bahkan habis hanya dalam beberapa jam setelah launching.

Selain itu postingan iklan Jimin dan Eunwoo atas perhiasan ini menjadi banjir pujian. Komentar positif itu terus diberikan bahkan berminggu-minggu setelahnya. Secara mendadak nama Jimin menjadi dikenal dan menjadi perbincangan. Seorang model pendatang baru yang merupakan tunangan dari Min Yoongi, pemilik Min Corp.

Yoongi sendiri bahkan dibuat tidak percaya dengan respon masyarakat terhadap Jimin. Oh ayolah bagaimana tidak, Jimin hanyalah seorang biasa yang secara tidak sengaja dipilih oleh tim iklan untuk menggantikan Nona Bae Suzy karena insiden ia masuk rumah sakit kemarin. Lebih tepatnya dipaksa Yoongi. Ponselnya bahkan tak berhenti menerima telpon dan pesan singkat dari para relasi untuk meminta nomor manager Jimin.

Bak magnet, semua tawaran berdatangan untuk Jimin. Tak hanya Yoongi, Jimin pun kewalahan. Dirinya kini benar-benar menjadi pusat perhatian.

Seperti siang ini ketika ia diminta untuk menemani Hoseok makan siang.

"Wah, Ji. Coba lihat bagaimana ponsel mereka mengarah padamu. Aku seperti sedang jalan dengan artis terkenal." goda Hoseok di sela-sela perjalanan mereka menuju tempat makan mereka di salah satu mall dekat kantornya.

"Berhenti menggodaku, Hyung." cicit Jimin seraya merunduk menyembunyikan rona malu di pipinya.

Hoseok benar-benar senang menggoda adiknya ini. Oh iya, hubungan Jimin dengan para sahabat Yoongi tentu saja berkembang dengan baik. Selain karena Jimin memang tunangan dari Yoongi, Jimin juga merupakan sosok yang hangat, penyayang, ramah dan cerdas. Jadi berbicara dengan Jimin tentu saja tak akan membosankan. Malah sebaliknya, buat kecanduan.

"Tapi, Ji. Kenapa tak kau lakoni saja menjadi seorang model. Daripada kau terjebak di kantor mengurusi si pucat."

"Hyung, dia itu tunanganku. Astaga. Jahatnya."

"Baiklah, baiklah. Tunanganmu. Cih bucin sejak dini." tawa Hoseok  mengejek si kecil yang membela tunangannya.

"Aku tak suka menjadi pusat perhatian, Hyung. Aku hanya ingin orang tak mengenalku." jelas Jimin duduk setelah mereka tiba di resto.

"Kau ini aneh, Ji. Saat semua orang ingin terkenal, kau justru malah berlaku sebaliknya. Tak heran jika Yoongi memilihmu jadi pasangan."

Blush. Pipi Jimin merona menerima pujian dari Hoseok. Jujur saja beberapa kali sempat terpikir olehnya pendapat dari para sahabat Yoongi tentang dirinya. Takut mereka tak suka. Namun pikirannya ternyata salah, mereka justru begitu menerima Jimin dan memperlakukan Jimin selayaknya adik mereka sendiri.

"Mungkin karena dari kecil aku terbiasa sendiri, Hyung. Makanya aku jadi lebih suka menyendiri, menyukai ketenangan jika dibandingkan hiruk pikuk seperti ini." memandang sekelilingnya. Beberapa tamu mencuri pandang ke arahnya. Berbisik satu sama lain menatapnya penuh puja.

"Tapi kau akan selalu menemui hal seperti ini, Ji. Mungkin kau memang tidak akan menggeluti dunia model seperti yang kau katakan padaku tadi. Tapi jauh dari situ, semua mata dunia tetap akan menatapmu. Pandangan itu akan tetap mengarah padamu, karena kau tunangan Min Yoongi, pemilik Min Corp. Pemegang pasar perhiasan dunia. Semua blitz itu tetap akan mengarah padamu."

"Kau benar, Hyung. Maka dari itu jangan tambahi aku dengan iming-iming menjadi model, oke? aku benar-benar harus menjaga sikapku di luar sana, Hyung. Aku tak ingin mengotori nama keluarga Min." senyum Jimin menerima segelas es lychee yang ia pesan.

Redamancy || YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang