LEMBAR 38

1K 134 15
                                    

Yoongi mempercepat langkah begitu tiba di rumah sakit meninggalkan Jimin di belakang. Dirinya menuju ruang di ujung koridor tempat dimana Kakek Min dirawat. 

"Kakek." panggil Yoongi ketika membuka pintu ruangan. 

"Yoongi, kapan kembali?" tanya sang kakek yang kini tengah bersandar di tempat tidurnya dalam posisi setengah duduk. 

"Baru saja. Dan Yoongi langsung kesini. Kakek kenapa?" tanya Yoongi mendudukan tubuhnya di kursi sebelah tempat kakek Min. 

"Kakek sudah tua, jadi wajar saja jika kakek sakit. Kau ini." ucap sang kakek mengusak rambut Yoongi. 

"Kau sendiri? Mana Jimin?" tanya Kakek Min kembali. 

"Aku disini, Kakek." ucap Jimin menunduk 90 derajat memberi hormat pada sang kakek. 

"Hei, kau tak perlu melakukan itu sayang. Kau kan juga cucu ku. Kemarilah." panggil kakek Min menyuruh Jimin mendekat. 

Kakek Min mengulurkan tangannya dan Jimin dengan cepat meraihnya. 

"Apa Yoongi nakal?" tanya Kakek Min pada Jimin. 

"Tidak, Kakek. Yoongi melakukan hal yang sangat baik di Roma. Dia berhasil membujuk Tuan Gustaf untuk melakukan kerja sama dengan Min Corp." ucap Jimin mantap. 

"Dia tidak menyusahkanmu kan?"

"Tidak kakek. Sama sekali tidak."

Namun Yoongi mendadak menyelanya. 

"Kakek, kau pikir aku ini anak kecil. Dan kenapa juga kau bertanya pada Jimin bukan padaku langsung?" ucap Yoongi kesal. 

"Lihat kan Jimin, Dia seperti bocah ingusan yang gampang naik pitam." usil sang kakek yang di sambut kekehan Jimin. Benar saja, Yoongi di depan kakek Min memang seperti anak laki-laki yang tengah di rebut mainannya. 

"Ish kakek. Kau benar-benar membuat citraku jatuh." dengus Yoongi kesal. 

"Jimin, Yoongi, boleh kakek bicara?" tanya sang kakek kepada keduanya. 

"Tentu kakek." jawab keduanya bersamaan. 

"Yoongi, kau sudah tau siapa Jimin?"

"Sudah, Kek. aku sudah tau siapa dia. Tapi yang aku bingung kenapa kau tak memberitahuku siapa dia?"

"Bukan Kakek yang merahasiakannya. Tapi itu syarat dari Jimin sebelum menerima pertunangan ini. Kakek pun sebenarnya ingin menolak itu, tapi Jimin bersikukuh untuk merahasiakan jati dirinya. Dan benar saja, Jimin menerima perlakukan tak menyenangkan dari ibu dan adik tirimu, bahkan karyawanmu."

"Kakek tau?"

"Kakek tau semuanya, Yoongi. Bahkan dengan apa yang tidak kalian diskusikan pada kakek sekali pun. Tapi Kakek tak akan ikut campur. Karena semua ini kalian yang menjalani. Kakek hanya berharap kalian bisa melanjutkan hubungan ini ke tahap yang sesungguhnya."

"Yoongi ikut maunya Jimin saja klo yang itu. Yoongi tidak akan memaksa. Lagi pula Jimin pasti lebih tau mana yang membuatnya nyaman. Betul begitu kan, Ji?" tanya Yoongi pada Jimin yang dibalas dengan senyum tulus yang entah bagaimana terlihat begitu menawan. 

"Kakek Min, maaf jika harus membuatmu kecewa sejauh ini. Tapi jujur saja, aku sama sekali tidak terbebani dengan status pertunangan ini. Yoongi sejauh ini begitu baik memperlakukanku. Ya mungkin beberapa orang tidak memperlakukanku dengan baik, tapi aku tak pernah ambil pusing. Ku pikir mereka memperlakukanku seperti itu karena mereka tak mengenalku lebih dekat. Jadi kakek tak perlu memikirkan itu." jelas Jimin. 

"Kau betul-betul anak baik Jimin. Yoon Jo dan Hyun So benar-benar sukses mendidikmu jadi anak yang begitu rendah hati." puji Kakek Min seraya mengelus pucuk kepala Jimin. 

Redamancy || YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang